RECYCLUB 2024

“Recycle the World : Make it Better Place”

Pernahkah kamu bertanya – tanya, kemana perginya semua sampah rumah tangga yang telah kita produksi selama ini? Bagi kamu yang tinggal di Jakarta dan Bekasi, semua sampah yang telah kamu produksi akan diangkut oleh petugas kebersihan ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi. Faktanya, TPST Bekasi yang telah beroperasi sejak tahun 1989 tersebut telah menerima 6.500 – 7.000 ton sampah setiap harinya. Saat ini tingginya pun sudah mencapai 50 meter per 22 April 2024. Sebagai perbandingan, tinggi 40 meter sama dengan gedung 16 lantai sebagaimana yang diungkapkan oleh akun @dkijakarta pada 28 Juni 2022.

Tidak berhenti disitu saja, disampaikan juga bahwa sebanyak 39 juta ton sampah telah memenuhi 80% dari lahan TPST Bantargebang yang hanya berukuran 110 hektar. Maka dari itu diperlukan upaya ekstra untuk memaksimalkan kinerja TPA (Tempat Pembuangan Akhir)  untuk menampung dengan baik 7.800 sampah warga DKI Jakarta yang masuk setiap harinya. Maka dari itu, per 3 Juli 2024 Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Manoarfa mengatakan bahwa dunia telah menghadapi 3 krisis lingkungan atau 3 planetary crisis. Tiga krisis tersebut berupa perubahan iklim, polusi, serta kerusakan lingkungan keanekaragaman hayati. Mengutip dari CNBC Indonesia, Suharso juga menambahkan bahwa pada tahun 2028 diperkirakan hampir seluruh tempat pembuangan sampah akan penuh bila kita tidak melakukan apapun untuk mengatasi permasalahan ini. Permasalahan akan sampah menjadi salah satu masalah yang sangat sulit terselesaikan. Terlebih lagi terdapat berbagai jenis sampah yang sulit diurai. Salah satu cara menangani permasalahan ini adalah dengan daur ulang. Daur ulang adalah suatu proses dengan tujuan mengubah bahan yang sudah tidak terpakai menjadi bahan atau barang baru yang bermanfaat. Dengan adanya daur ulang ini, tentu dapat mengurangi jumlah sampah dan menghasilkan sesuatu yang ramah lingkungan.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya daur ulang, Teach for Indonesia Student Community (TFISC), memberikan kontribusi dengan membuat program kerja “Recyclub”. Recyclub adalah suatu proker yang dirancang dengan mengusung tema daur ulang guna memberi perubahan kebersihan pada lingkungan. Program ini melibatkan partisipasi masyarakat umum dan juga mahasiswa, khususnya dari BINUS @Bekasi. Tidak berhenti disitu saja, Recyclub sendiri dibuat untuk membantu mahasiswa mengembangkan keterampilannya dalam menjaga lingkungan. Tidak hanya itu, kegiatan ini berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 15 yaitu “Berfokus dengan menjaga, memulihkan, dan mendorong pemanfaatan berkelanjutan baik dari ekosistem darat kemudian mengelola dengan cara yang berkelanjutan dan mencegah penggurunan lalu menghentikan dan memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan penurunan keanekaragaman hayati”. Acara Recyclub sendiri terdiri dari kegiatan seperti membuat biopori, pemaparan materi pada kegiatan seminar dan ditutup dengan visit membuat ecobrick

Kegiatan pembuatan biopori sendiri dihadiri sebanyak 30 peserta dengan dibantu oleh Pak Faisal serta 3 fasilitator dari Rumah SOPAN Bekasi. Kegiatan ini dimulai dengan pemberian kata sambutan dari Project Manager, yaitu, Clarissa Amanda Turnip. Kemudian, dilanjut oleh Pihak Rumah SOPAN yang memberikan briefing tutorial pembuatan biopori. Setelah memberikan kata sambutan, seluruh peserta melakukan pembuatan biopori sesuai arahan yang diberikan oleh pihak Rumah SOPAN Bekasi. Kegiatan tersebut dilakukan bersama kelompok yang sudah dibagi oleh panitia Recyclub dengan target biopori sebanyak 30 lubang. Setelah melakukan kegiatan pembuatan biopori, para peserta diarahkan oleh MC untuk mencuci tangan dan membersihkan sepatu serta dilanjutkan dengan sesi dokumentasi dengan Pihak Rumah SOPAN Bekasi. Kemudian, kegiatan ini ditutup dengan pemberian sertifikat kepada pihak Rumah SOPAN Bekasi oleh Project Manager dan menutup acara dengan kata-kata penutup oleh MC.

Di hari yang sama pula pada tanggal 26 September 2024, kami mengadakan seminar dengan mengundang pak Sony Teguh Trilaksono selaku pembicara sekaligus founder Rumah SOPAN yang dihadiri oleh 27 peserta. Kegiatan seminar dimulai pada pukul 14.00 siang WIB di MMG Bekasi dengan Allysia Jolin dan Nova Fidya Puspitasari sebagai MC yang menemani pembicara selama acara berlangsung. MC membuka acara seminar dengan doa pembuka dan menyanyikan lagu Indonesia Raya lalu diikuti dengan pengisian entry ticket sebagai bukti kehadiran para peserta. 

Setelah melakukan pengisian entry ticket kehadiran, MC kemudian menyambut Wahyu Zatmiko selaku Ketua Region TFISC Bekasi dan Clarissa Amanda selaku Project Manager untuk memberikan sambutan pembuka. Setelah kata sambutan, MC langsung menyambut pembicara yaitu Sony Teguh Trilaksono untuk mengambil alih acara tersebut. Materi yang dibawakan terkait dengan alasan mengapa kita harus peduli dengan lingkungan, bagaimana kondisi pembuangan sampah Bantargebang Bekasi saat ini, dan fenomena apa yang akan terjadi di masa depan jika kita tidak melakukan mitigasi secepatnya. Diikuti juga dengan faktor-faktor yang memengaruhi kondisi lingkungan Bekasi saat ini dan berbagai variasi cara untuk melakukan mitigasi dari rumah. Sesi seminar berlangsung sekitar 1 jam diikuti dengan sesi Q&A selama 30 menit. Sesi Q&A sendiri disambut dengan  baik oleh peserta, dibuktikan dengan adanya 7 pertanyaan yang dilontarkan kepada Pak Sony. Kemudian setelah sesi Q&A selesai  acara ditutup dengan dokumentasi dan penutupan dari MC.

Kegiatan Recyclub dilanjutkan pada tanggal 27 September 2024, yaitu dengan melakukan melakukan visit oleh  panitia Recyclub yang dengan berkunjung ke Rumah SOPAN Bekasi. Rumah SOPAN Bekasi adalah wadah atau organisasi yang mengusung prinsip Seni, Olahraga, Pendidikan, Akhlak dan Niaga yang didirikan oleh Pak Sony Teguh Trilaksono. Kedatangan panitia disambut hangat oleh tim Rumah SOPAN Bekasi dan Pak Sony yang secara langsung menyambut panitia di pendopo. 

Kegiatan dimulai dengan kata sambutan dari MC dan dilanjutkan oleh Pak Sony serta tim Rumah SOPAN Bekasi. Pada visit kali ini, panitia Recyclub dan Tim Rumah SOPAN Bekasi membuat ecobrick yang berlangsung selama dua jam. Ecobrick adalah metode daur ulang dengan mengumpulkan plastik bekas yang dimasukkan kedalam botol hingga padat dan nantinya dapat dimanfaatkan kembali. Selama kegiatan ecobrick berlangsung panitia Recyclub bersama dengan Rumah Sopan Bekasi berhasil menyelesaikan membuat 2 (dua) kursi dan 3 (tiga) pot dari hasil ecobrick tersebut. 

Sebelum kegiatan visit berakhir, Panitia Recyclub yang diwakilkan oleh Project Manager memberikan sertifikat kepada Tim Rumah Sopan. Kegiatan ini ditutup dengan Panitia Recyclub mengucapkan apresiasi serta dokumentasi bersama tim Rumah SOPAN Bekasi dan kembali ke BINUS @Bekasi. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, Recyclub bukan hanya menjadi program kerja baru tetapi juga menjadi momentum penting dalam membangun kerja sama yang berkelanjutan di Indonesia. Dan dengan adanya program kerja ini kita semakin sadar bahwa penting sekali menjaga lingkungan untuk kehidupan yang lebih baik. Kami panitia Recyclub bersama TFISC siap terlibat menjalankan peran kami untuk lingkungan yang lebih layak dan terbebas dari sampah.

 

REFERENSI