DEPRESI PADA MAHASISWA : MENANGANI TEKANAN AKADEMIK DAN KESEHATAN MENTAL

 Source: https://www.nesabamedia.com/ciri-ciri-orang-depresi/

Mahasiswa adalah masa yang penuh tantangan dan perubahan, dengan tekanan akademik yang tinggi. Sementara pendidikan tinggi adalah kesempatan yang luar biasa untuk pertumbuhan pribadi dan profesional, seringkali juga menjadi sumber stress yang signifikan. Depresi adalah salah satu masalah kesehatan mental yang sering dihadapi oleh mahasiswa. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dampak tekanan akademik pada mahasiswa dan cara mereka bisa menangani depresi guna mempertahankan kesehatan mental yang baik.

Apa yang perlu diketahui perihal depresi yang biasanya terjadi pada mahasiswa?

Depresi adalah gangguan suasana hati yang lebih dari sekadar perasaan sedih. Ini dapat mempengaruhi aspek-aspek kehidupan sehari-hari termasuk motivasi, energi, tidur, dan hubungan sosial. Dalam lingkungan akademik, mahasiswa sering merasakan tekanan dari berbagai sumber, seperti jadwal kuliah yang padat, ujian, tugas, dan ekspektasi diri sendiri. Ini bisa menyebabkan stres berkepanjangan yang, jika tidak dikelola dengan baik, dapat berujung pada depresi.

Apa saja faktor-faktor yang memicu depresi pada mahasiswa?

Ada beberapa faktor yang dapat memicu depresi pada mahasiswa, termasuk:

  1. Adanya tekanan akademik. Biasanya jadwal kuliah yang padat, ujian, dan tugas yang menumpuk dapat meningkatkan stres dan menjadi pemicu depresi.
  2. Transisi Pendidikan: Transisi dari sekolah menengah ke perguruan tinggi atau universitas seringkali diikuti oleh perubahan besar dalam hidup, termasuk hidup jauh dari rumah dan harus mandiri. Perubahan-perubahan ini bisa menjadi pemicu depresi.
  3. Adanya permasalahan mengenai isolasi sosial. Sebab, mahasiswa yang merasa kesepian atau terisolasi secara sosial cenderung lebih rentan terhadap depresi.
  4. Adanya masalah keuangan atau finansial. Sebab, biasanya permasalahan keuangan, seperti biaya pendidikan yang tinggi dan utang kuliah, juga dapat berpotensi meningkatkan stres yang berdampak pada kesehatan mental.

Bagaimana cara mengetahui tanda-tanda depresi?

Mahasiswa dan orang-orang di sekitarnya perlu memahami tanda-tanda depresi agar dapat mengidentifikasinya lebih awal. Beberapa tanda-tanda depresi meliputi:

  1. Perasaan sedih atau hampa yang berkepanjangan
  2. Kehilangan minat pada kegiatan yang sebelumnya dinikmati
  3. Gangguan tidur, seperti sulit tidur atau tidur berlebihan
  4. Perubahan berat badan yang signifikan
  5. Kelelahan yang tidak dapat dijelaskan
  6. Pikiran bunuh diri atau merusak diri sendiri

Bagaimana langkah yang tepat dalam menangani depresi?

Menangani depresi pada mahasiswa memerlukan langkah-langkah berikut:

  1. Mencari bantuan profesional, misalnya mahasiswa yang merasa bahwa mereka mungkin mengalami depresi harus mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Sebab, terapi kognitif-perilaku dan obat-obatan antidepresan dapat membantu.
  2. Memberikan dukungan sosial, misalnya mendapatkan dukungan dari teman, keluarga, atau komunitas kampus dapat menjadi faktor penting dalam pemulihan.
  3. Manajemen stres, misalnya sedini mungkin sudah mulai belajar dan memahami teknik manajemen stres, seperti meditasi, yoga, atau olahraga supaya dapat membantu mahasiswa mengatasi tekanan akademik.
  4. Melakukan perubahan pola gaya hidup sehat, seperti asupan makanan yang seimbang, tidur yang cukup, dan olahraga secara teratur adalah faktor-faktor yang dapat membantu meningkatkan kesehatan mental.

Kesimpulan

Depresi pada mahasiswa adalah masalah yang serius dan kompleks. Tekanan akademik, perubahan hidup, dan faktor-faktor lainnya dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka. Namun, dengan pemahaman tanda-tanda, dukungan sosial, dan bantuan profesional, mahasiswa dapat mengatasi depresi dan mempertahankan kesehatan mental yang baik. Perguruan tinggi dan universitas juga memiliki peran yang signifikan dalam membantu mahasiswa menghadapi tantangan ini dan mencegah depresi. Kesehatan mental adalah bagian penting dari kesuksesan akademik dan kehidupan yang seimbang.

Pencegahan adalah langkah terbaik dalam mengatasi depresi pada mahasiswa. Perguruan tinggi dan universitas dapat memainkan peran penting dengan menyediakan layanan dukungan kesehatan mental, serta meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental di kalangan mahasiswa.

Referensi

Arvinsani Athanzah, Elissa Delycia, Agustina