Suhu Panas Di Indonesia Bikin Tidak Betah Apa Penyebabnya?

Sumber : https://bengkuluekspress.disway.id/read/144922/cuaca-panas-ekstrem-ini-wilayah-di-indonesia-dengan-suhu-terpanas

Indonesia, sebuah negara tropis yang dianugerahi kekayaan alam yang melimpah, seringkali dihantui oleh tantangan serius yang disebabkan oleh suhu panas yang berkepanjangan. Cuaca yang panas dan lembab di seluruh negeri ini dapat menciptakan ketidaknyamanan bagi penduduknya dan bahkan mengganggu kesejahteraan mereka. Analisis data dari 118 stasiun pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa suhu udara rata-rata pada bulan Agustus 2023 mencapai 26,7°C. Angka ini melampaui suhu udara normal untuk bulan Agustus, yang sekitar 26,2°C berdasarkan data klimatologis periode 1991-2020. Oleh karena itu, terjadi anomali suhu positif sekitar 0,5°C pada bulan Agustus 2023, yang merupakan anomali tertinggi ke-4 sejak tahun 1981.

Sumber : https://www.bmkg.go.id/iklim/?p=ekstrem-perubahan-iklim

Sumber : https://www.bmkg.go.id/iklim/?p=ekstrem-perubahan-iklim 

Secara keseluruhan, suhu udara rata-rata di setiap stasiun pengamatan di Indonesia pada bulan Agustus 2023 cenderung lebih tinggi dari rerata klimatologisnya. Anomali suhu terbesar tercatat di Stasiun Meteorologi Emalamo – Sanana dengan peningkatan suhu sekitar 1,2°C, sementara anomali terendah tercatat di Stasiun Klimatologi Sumatera Utara – Medan dengan penurunan suhu sekitar -1,9°C.

Selain itu, perbandingan suhu udara rata-rata antara bulan Agustus 2023 dan bulan Agustus 2023 di 151 stasiun pengamatan BMKG menunjukkan adanya penurunan suhu secara umum. Peningkatan suhu tertinggi tercatat di Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi – Manado sekitar 0,4°C, sementara penurunan suhu terbesar tercatat di Stasiun Meteorologi Yogyakarta – Kab. Kulon Progo sekitar -1,5°C.

Sumber : https://www.bmkg.go.id/iklim/?p=ekstrem-perubahan-iklim

Sumber : https://www.bmkg.go.id/iklim/?p=ekstrem-perubahan-iklim 

Pada Sabtu (12/8), data Ikhtisar Cuaca Harian BMKG menunjukkan bahwa hanya beberapa daerah yang menerima curah hujan, seperti Stasiun Geofisika Deli Serdang, Sumatera Utara, dengan curah hujan mencapai 58,5 mm, dan Stasiun Meteorologi Tebelian, Kalimantan Barat, dengan 41,7 mm curah hujan. Daerah Jabodetabek hanya mencatat hujan tipis di dua stasiun, yaitu AWS IPB Bogor dengan curah hujan 1,0 mm dan Cibeureum Bogor dengan 0,2 mm. Sementara itu, suhu di Jakarta pada Minggu (13/8) diperkirakan berkisar antara 23 hingga 34 derajat Celsius.

Fenomena awal dari gelombang panas ini adalah El Niño, yang menggambarkan pemanasan permukaan air di Samudera Pasifik timur. Meskipun El Niño saat ini lemah, dampaknya telah dirasakan di beberapa wilayah bagian selatan khatulistiwa. Meski demikian, beberapa indikator menunjukkan bahwa El Niño masih tidak signifikan, termasuk Southern Oscillation Index (SOI) yang berada pada angka -13, Indeks NINO 3.4 sekitar +1,04 (menunjukkan El Niño lemah), dan Indeks Dipole Mode di Samudera Hindia (Indian Ocean Dipole – IOD) sekitar +0,20. Dampak dari El Niño ini berupa kekeringan yang diperkirakan akan terjadi di wilayah-wilayah seperti Sumatera bagian selatan, Kalimantan bagian selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua bagian selatan.

Selain itu, sekitar 63 persen atau 439 Zona Musim (ZOM) di Indonesia telah mengalami musim kemarau, menunjukkan bahwa sekitar 63 persen wilayah tersebut telah terdampak langsung oleh El Niño.

Suhu panas yang melanda Indonesia memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan manusia, dan  lingkungan. Sebagai negara yang terletak di daerah tropis, Indonesia sering mengalami suhu panas sepanjang tahun. Berikut adalah dampak dari peningkatan suhu terhadap kehidupan manusia dan lingkungan.

Dampak terhadap kehidupan manusia. Suhu yang sangat tinggi dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan. Terutama, risiko penyakit yang terkait dengan panas, seperti serangan panas, dehidrasi, dan kelelahan akibat panas, menjadi lebih tinggi. Ini adalah masalah serius, terutama bagi mereka yang bekerja di luar ruangan, seperti petani dan pekerja konstruksi. Selain itu, suhu panas juga dapat memperburuk masalah kesehatan yang sudah ada, seperti penyakit jantung dan gangguan pernapasan.

Dampak lingkungan juga sangat nyata. Pemanasan global dan suhu tinggi di Indonesia memberikan dampak negatif pada lingkungan. Hutan dan lahan gambut menjadi rentan terhadap kebakaran hutan karena suhu yang sangat tinggi. Hal ini mengakibatkan kerugian besar dalam hal kerusakan lingkungan, peningkatan emisi gas rumah kaca, dan hilangnya habitat satwa liar.

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya mitigasi dan adaptasi untuk mengatasi dampak suhu panas ini. Langkah-langkah tersebut mencakup program reboisasi untuk menjaga keberlanjutan lingkungan, peningkatan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim, serta kampanye kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi diri dari dampak suhu panas yang ekstrem. Upaya ini menjadi kunci dalam menghadapi tantangan suhu panas yang semakin meningkat di Indonesia. 

Dengan demikian, suhu panas di Indonesia memiliki dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia,dan lingkungan. Dalam konteks ini, upaya mitigasi dan adaptasi, seperti penghijauan kota, pengurangan emisi karbon, dan pengelolaan yang bijak terhadap sumber daya alam, menjadi kunci untuk mengatasi tantangan suhu panas yang semakin meningkat di Indonesia.

Referensi

Mohammad Fauzi Aziz, Salwa Anindya Putri, Ivana Griselda Utomo, Alena Kerenhapukh Yuwono, Kadek Pradnyastiti Trivia Suraga, Hans Anastatius Pranata.