PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) GREATER JAKARTA 2023

“English, The International Language”

Salah satu program kerja rutin setiap tahunnya yang ada di dalam organisasi Teach For Indonesia Student Community (TFISC) adalah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). PKM bertujuan untuk membantu masyarakat di sekitar melalui berbagai macam kegiatan yang akan dilakukan seperti memberikan edukasi atau melakukan volunteering kepada masyarakat. 

PKM tahun ini melibatkan dua organisasi kemahasiswaan di Universitas Bina Nusantara yaitu TFISC dan Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris (HIMSI) untuk memberikan edukasi mengenai literasi dan pengembangan bahasa inggris kepada anak-anak panti asuhan dengan mengusung tema English, The International Language. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengedukasi dan meningkatkan kemampuan anak-anak panti asuhan dalam berbahasa inggris serta menanamkan minat dan motivasi mereka dalam belajar bahasa inggris melalui pengajaran yang interaktif dan menyenangkan.

Hari pertama dimulai dengan pembukaan acara oleh MC yang menyampaikan tujuan dari kehadiran para panitia dan volunteer serta kata sambutan dari Project Manager, ketua umum TFISC, ketua umum HIMSI, dan perwakilan dari pihak panti. Setelah doa bersama, panitia melakukan ice breaking sebelum kelas dimulai dan dilanjutkan dengan kelas pertama yaitu beginner class: Daily English Conversation. Pada kelas ini, anak-anak SD di Panti Asuhan Pondok Kasih Agape diajarkan bagaimana cara melakukan dialog dalam kehidupan sehari-hari. Setelah kelas pertama selesai, dilanjutkan dengan kelas kedua yaitu advanced class: Formal Conversation for Professionals yang mengajarkan anak-anak SMP dan SMA di Panti Asuhan Pondok Kasih Agape bagaimana cara untuk melakukan komunikasi secara formal serta mempraktekannya di hadapan teman-teman lainnya.

Pada hari kedua kelas dibagi menjadi dua yaitu advance class di lantai pertama sedangkan beginner class di lantai kedua. Anak-anak SD diajarkan mengenai instruksi sehari-hari dalam bahasa inggris (Action/Instruction Vocabularies and Examples) dan anak-anak SMP dan SMA diajarkan mengenai Skimming and Scanning yaitu bagaimana cara untuk mencari suatu informasi di dalam teks dengan tepat dan efektif. Pada advance class, mereka diminta untuk mencari informasi yang terdapat dalam teks yang ditampilkan di layar untuk menguji pemahaman mereka akan materi yang telah disampaikan.

Hari ketiga dimulai dengan ice breaking oleh panitia dan dilanjutkan dengan kelas gabungan yang memaparkan materi story telling. Pada kelas ini, para pengajar membacakan cerita/dongeng di dalam bahasa inggris kemudian menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Setelah itu, beberapa anak diminta untuk maju kedepan dan membacakan cerita di dalam bahasa inggris secara bergantian. Setelah kelas pertama selesai, anak-anak di panti asuhan tersebut mendapatkan istirahat selama 10 menit kemudian melanjutkan kelas dengan materi My Future Dream. Peserta diminta untuk menggambarkan cita-cita mereka pada kertas yang telah dibagikan oleh panitia kemudian menjelaskannya di hadapan teman-teman lainnya.

Pada hari keempat, peserta mendapatkan materi Digital Literacy Awareness yang mengajarkan mereka etika dalam dunia digital dan pentingnya untuk meningkatkan literasi di dunia digital seperti bagaimana cara dalam menerima, memahami, serta memilah apakah informasi yang mereka terima merupakan informasi asli atau palsu. Pada akhir materi, para peserta yang hadir diminta untuk menganalisis beberapa informasi yang terdapat di layar dan menentukan apakah informasi tersebut merupakan informasi yang asli atau palsu.

Hari kelima merupakan English Fun Day dimana para peserta melakukan permainan Werewolf sesuai dengan arahan dari panitia dan peserta yang mampu bertahan hingga akhir mendapatkan hadia. Selanjutnya, panitia membagikan roti dan air minum kepada seluruh peserta untuk dimakan bersama dengan anak-anak Panti Asuhan Pondok Kasih Agape. Terakhir, MC mengakhiri acara serta melakukan dokumentasi dan memberikan bingkisan kepada pihak panti.

Jesslyn Tjangnaka