ART ACTIVITY 2023

“Anxiety Release Through Art”

Semakin tinggi suatu pendidikan yang diambil seseorang, semakin besar tanggung jawabnya. Menjadi mahasiswa datang dengan banyaknya tanggung jawab yang perlu dipenuhi, baik dalam akademik maupun non-akademik. Pemenuhan tanggung jawab tersebut terkadang menimbulkan kecemasan yang berujung kepada stres dan memberi dampak pada performa mahasiswa. Kecemasan sendiri dapat diartikan sebagai rasa gelisah atau tidak nyaman yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti keadaan lingkungan, permasalahan hidup, target akademik yang sulit dicapai, dan sebagainya. Kecemasan merupakan emosi yang bisa dirasakan oleh siapapun, tetapi tidak semua individu paham bagaimana cara mengatasinya. Oleh karena itu, individu terkadang rentan untuk mengalami dan melakukan hal-hal yang di luar kendalinya. Rasa kecemasan dapat menyebabkan seseorang untuk mengalami gejala-gejala tertentu, baik secara fisik maupun secara mental. Beberapa diantaranya adalah menjadi lebih sensitif, perasaan tegang dan ketakutan, gelisah, perasaan mual, berkeringat dingin, serta kesulitan dalam berkonsentrasi dan tidur. Gejala-gejala tersebut dapat timbul apabila rasa kecemasan yang muncul dikesampingkan dan tidak diatasi dalam waktu yang lama. Munculnya gejala-gejala tersebut dapat mempengaruhi aktivitas keseharian mahasiswa, terutama pada aktivitas repetitif seperti perkuliahan, pekerjaan organisasi, bahkan aktivitas sederhana seperti makan dan tidur. 

Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah hal tersebut adalah melalui art activity. Art activity sendiri merupakan kegiatan membuat karya seni dari media apapun dengan tema bebas sesuai dengan keinginan maupun perasaan masing-masing partisipan. Dalam kegiatan ini, karya seni akan dibuat melalui seni menggambar. Hal ini bertujuan untuk menyalurkan kecemasan melalui gambar yang hasilnya dapat diinterpretasi sesuai apa yang dirasakan partisipan saat itu, sehingga dapat membantu partisipan untuk memahami arti dari bentuk gambar yang dihasilkan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran partisipan akan kesehatan mentalnya dan juga mengurangi rasa kecemasan yang sedang dialaminya. Kegiatan art activity ini dilakukan berdasarkan teori art therapy yang dijelaskan oleh Malchiodi (2003) sebagai suatu ide untuk menggambar hasil pemikiran atau perasaan negatif seseorang yang dapat membantu mengurangi stres atau kecemasan seseorang dengan melihat refleksi dari representasi kognitifnya pada gambar yang telah dibuat.

Adapun alasan utama dari mengapa kegiatan art activity ini dijadikan program kerja Teach For Indonesia Student Community (TFISC) berakar pada kesadaran kami akan keadaan mental mahasiswa BINUS University yang membutuhkan sarana untuk meredakan stres yang mereka alami. Kami juga melihat kegiatan ini sebagai suatu pendekatan yang baru dan menarik bagi mahasiswa BINUS University untuk melegakan rasa kecemasan yang sedang dialaminya. Kegiatan ini dilakukan dengan harapan agar mahasiswa dapat menyadari bahwa terdapat cara alternatif dalam menangani rasa kecemasan yang mungkin dialaminya di saat rasa tersebut terlihat sulit untuk dihadapi. Dengan demikian, mahasiswa dapat mengembangkan keyakinan dan kesadaran baru bahwa rasa kecemasan tidak selalu memunculkan dampak-dampak yang buruk, jika bisa diolah dan dihadapi dengan cara yang sehat. Secara umum, harapan utama kami adalah agar keadaan mental mahasiswa membaik dan menjadi lebih lega dari rasa kecemasan saat itu setelah melakukan art activity.

Kegiatan “Art Activity” ini berlangsung dari hari Selasa, 23 Mei 2023 hingga hari Jumat, 26 Mei 2023 di Binus University Kampus Bekasi dengan tempat pelaksanaan di ruang 407. Adapun kegiatan diawali dengan panitia menyambut partisipan yang baru datang dan mengingatkan mereka untuk mengisi entry ticket, sembari mendengarkan kata sambutan dari project manager. Selanjutnya, kegiatan diikuti dengan kata pengantar dari konselor yang bertujuan untuk menjelaskan apa itu art activity dan apa manfaatnya dalam mengurangi kecemasan. Dalam kegiatan ini, para peserta diberi waktu kurang lebih 30 menit untuk melukis bebas sesuai keinginan mereka sebagai wadah untuk menuangkan perasaan mereka. Setelah mereka merasa lukisan mereka sudah cukup atau sudah selesai, para peserta kemudian diperbolehkan untuk memulai sesi konseling dengan konselor di meja yang terpisah agar privasi partisipan lebih terjaga. Sesi konseling berlangsung selama kurang lebih sekitar 50-100 menit. Kegiatan ini ditutup dengan kegiatan dokumentasi bersama serta ucapan terima kasih dari panitia dan juga konselor.

(Para peserta mulai berdatangan dan mencari tempat duduk sebelum kegiatan dimulai)

(Pemberian kata sambutan dari Project Manager dan Konselor)

(Suasana kegiatan Art Activity saat para peserta sedang melukis)

(Sesi konseling yang dilakukan bersama konselor dari SASC)

Alifa Nadya & Tiara Sastya