International Volunteer Day 2022
International Volunteer Day 2022
“Volunteer To Support Future Leaders”
Tanggal 5 Desember diperingati sebagai International Volunteer Day atau Hari Sukarelawan Sedunia. Sejalan dengan salah satu misi dari TFI Student Community yaitu Volunteering, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif serta mewujudkan jiwa sukarelawan melalui kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu TFI Student Community ikut berpartisipasi dalam perayaannya dengan mengadakan kegiatan International Volunteer Day 2022.
Mengangkat tema “Volunteer To Support Future Leaders”, International Volunteer Day 2022 diadakan melalui kegiatan volunteering di Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA) yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Desember dan juga kegiatan Talk Show secara online pada Senin, 5 Desember dengan tema “Improving Well Being With the Help of Volunteering” bersama Miss Indonesia 2018, Alya Nurshabrina. Kedua kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan mendorong orang lain untuk berpartisipasi dan melakukan volunteering. Tak hanya itu IVD juga membuka penggalangan dana yang hasilnya diberikan kepada SAAJA.
Kegiatan International Volunteer Day 2022 diawali dengan melaksanakan kegiatan Workshop di salah satu sekolah yang terletak di Jakarta Selatan, yaitu di Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA). Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2022 tersebut diawali oleh panitia IVD yang menyambut anak-anak di sekolah tersebut serta memberikan sambutan apresiasi kepada pengurus sekolah SAAJA atas kesempatan yang telah diberikan sehingga organisasi TFI Student Community dapat membagi kebahagiaan dan meningkatkan keterampilan anak-anak di sekolah tersebut. Setelah itu, keseruan pun dimulai dengan membagi anak-anak menjadi 6 kelompok yang masing-masingnya memiliki seorang person in charge (PIC) untuk membantu anak-anak agar dapat mengikuti acara dengan baik. Setiap anak-anak yang telah berada pada kelompoknya masing-masing kemudian diarahkan oleh PIC untuk melakukan kegiatan Workshop yang terdiri dari 2 kegiatan, yaitu Art & Craft dan Public Speaking.
Kelompok-kelompok yang ada juga dibagi lagi menjadi 2 sesuai dengan kegiatan Workshop yang akan dilaksanakannya, yang dimana Kelompok 1, Kelompok 2, dan Kelompok 3 merupakan kelompok-kelompok yang melaksanakan kegiatan Art & Craft. Sedangkan untuk Kelompok 4, Kelompok 5, dan Kelompok 6 merupakan kelompok-kelompok yang melaksanakan kegiatan berupa Public Speaking. Pada kegiatan Art & Craft, anak-anak akan diberikan sebuah kertas Origami dan beberapa peralatan pendukung seperti lem, stick kayu, spidol warna dan lainnya yang dapat dibentuk-bentuk dan didesain sesuai keinginan anak-anak dengan tujuan untuk meningkatkan daya pikir dan kreativitas anak-anak di SAAJA tersebut. Memanfaatkan peralatan dan media tersebut, anak-anak di SAAJA mampu untuk membuat ice cream, hati, hingga kembang kuncup yang dirangkai dengan kreativitas anak-anak dan bantuan arahan dari PIC. Kemudian, bagi kelompok yang mendapatkan kegiatan Public Speaking, setiap anak-anak diberikan selembar kertas dan spidol warna untuk menuliskan biodata diri setiap anak-anak yang kemudian akan diceritakan oleh anak-anak tersebut di depan seluruh anak-anak di SAAJA. Tujuan dari kegiatan tersebut ialah agar dapat meningkatkan kemampuan anak-anak dalam berkomunikasi dan tampil dengan berani dan percaya diri di depan publik. Setiap anak-anak disana sangat berantusias untuk menceritakan cerita hidupnya di depan teman-temannya, dengan beragam latar belakang dan harapan, seperti ingin menjadi dokter, polisi, dan hal menarik lainnya. Masing-masing anak mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sehingga menjadi keunikan tersendiri bagi perkembangannya.
Selain melakukan kegiatan Workshop, acara IVD dilanjutkan dengan melakukan permainan bersama dimana setiap kelompok diberikan beberapa kata yang perlu diperagakan dan ditebak oleh anak-anak pada kelompok tersebut. Tentunya kata-kata yang perlu ditebak tidaklah mudah, sehingga anak-anak perlu untuk menerka-nerka sebaik mungkin dengan kerja sama kelompok yang baik. Namun, tentunya disetiap pertemuan akan ada perpisahan, sama halnya juga dengan acara IVD ini yang dimana telah sampai di penghujung acara. Dengan demikian, panitia acara dengan sepenuh hati menyampaikan apresiasi kepada pihak pengurus SAAJA beserta anak-anak yang telah berpartisipasi dengan memberikan sebuah penghargaan bagi pihak SAAJA, serta memberikan bingkisan kepada setiap anak-anak yang berpartisipasi pada acara IVD pada hari itu.
Namun, walaupun acara International Volunteer Day 2022 di Sekolah Alternatif Anak Jalanan telah selesai, namun keseruan acara ini masih tetap berlanjut dengan diadakannya kegiatan Talk Show yang dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2022 dengan diawali oleh perkenalan Kak Alya Nurshabrina sebagai narasumber dan ceritanya mengikuti ajang Miss Indonesia pada tahun 2018. Talk Show dipandu oleh Dzaki dan Audrey sebagai mc.
Mengangkat tema well being, Kak Alya mendefinisikan well being sebagai keseimbangan antara bekerja serta kesibukan lainnya dan beristirahat. Kak Alya juga menyampaikan pengalamannya tentang bagaimana ia memulai terjun ke dunia volunteering sejak saat masih sekolah. Menurut Kak Alya mengikuti kegiatan volunteer adalah addicting, yang artinya ketika sudah memasuki dunia volunteer maka sulit untuk berhenti dan ingin kembali ikut terlibat melakukannya. Melihat dampak yang dihasilkan dari volunteering membuat Kak Alya merasa hal itu adalah proses yang indah, selain itu menurut Kak Alya volunteering sendiri membantu dirinya untuk mengekspresikan diri. Selalu ada kesempatan untuk berkembang, tak perlu takut untuk memulai dan tidak apa untuk berteman dengan rasa takut. Volunteering dapat membantu mengatasi rasa takut itu dan banyak hal yang bisa dipelajari melalui volunteering salah satunya adalah komunikasi, menambah relasi, teamwork dan belajar melakukan hal dengan efisien.
Kegiatan volunteer yang paling berkesan menurut Miss Indonesia 2018 tersebut adalah yang ia ikuti di Nepal pada tahun 2016, dimana ia terlibat dalam pembangunan sekolah di salah satu desa di Nepal yaitu Yamunadanda yang rusak akibat gempa bumi tahun 2015. Ia membantu dalam projek seni dan penggalangan dana. Kak Alya juga menyampaikan saat ini dirinya terlibat dalam kegiatan volunteering untuk hewan dengan salah satu campaignnya yaitu Dog Meat Free indonesia, karena ia merupakan pecinta hewan. Untuk memulai volunteering, kita bisa melihat apa yang diri kita miliki dan yang dapat ditawarkan untuk membantu orang lain dan percaya bahwa diri kita dapat membawa perubahan dan terus lanjutkan kesempatan untuk membantu orang lain. Kak Alya berpesan untuk jika memungkinkan, selalu ambil kesempatan berbuat baik untuk orang lain karena kita tidak pernah tahu apa dampak yang dihasilkan dari apa yang kita lakukan. Jika melakukan hal positif, maka hal positif pula akan datang ke hidup kita.
Setelah penyerahan e-certificate untuk speaker, Talk Show ditutup dengan menampilkan dokumentasi saat kegiatan volunteering di SAAJA kemudian foto bersama dengan Kak Alya.