Apakah Generasi Milenial Harus Menjadi Generasi Eco Hero Saat Ini?

Source: Photo by Singkham from Pexels

Dalam beberapa dekade terakhir, isu lingkungan seperti menjadi sesuatu yang tidak pernah lepas untuk diperbincangkan. Keterikatan manusia dengan lingkungan menjadi sebuah alasan mengapa lingkungan selalu menjadi perhatian yang terus dibahas sepanjang waktu. Tanpa adanya lingkungan, manusia pun juga tidak akan ada. Namun, meskipun manusia sangatlah bergantung dengan lingkungannya, tidak bisa dipungkiri bahwa manusia juga menjadi salah satu penyebab terbesar rusaknya lingkungan. Hal ini yang kemudian menjadi suatu permasalahan dan akhirnya mulai menarik kesadaran masyarakat terkait kerusakan lingkungan, terutama kerusakan yang disebabkan oleh ulah manusia sendiri. Akibat adanya kesadaran ini, timbullah suatu istilah, yaitu eco hero, suatu istilah yang merujuk pada manusia yang memiliki peran sebagai ‘pahlawan’ atau ‘penyelamat’ lingkungan dengan membiasakan diri untuk melakukan hal-hal yang tidak merusak lingkungan, serta memperbaikinya. Istilah ini kemudian menyebar luas, terlebih di kalangan milenial yang digadang-gadang sebagai penentu keadaan lingkungan di masa depan.

Source: Photo by cottonbro studio

Saat ini negara Indonesia didominasi oleh generasi Z dan generasi milenial. Hal tersebut memberikan makna bahwa kedua generasi tersebut memiliki peran yang penting bagi keberlangsungan kehidupan bumi di masa depan. Generasi Z dan generasi milenial harus mampu mengubah pola kebiasaan dengan menciptakan gaya hidup baru yang mampu meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan tempat tinggal kita. Hal tersebut dapat dilakukan dan direalisasikan dengan beberapa gaya hidup untuk menyelamatkan bumi di masa depan diantaranya: 

  1. Gaya Hidup yang bebas sampah. Metode ini merupakan 5R yang diantaranya Refuse (menolak), Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang) dan Rot (pembusukan sampah). 
  2. Menggunakan barang yang dapat didaur ulang dan ramah lingkungan seperti membiasakan menggunakan sedotan alumunium, totebag, tumbler dan lain sebagainya. 
  3. Menanam tanaman disekitar rumah sehingga akan memperlambat kenaikan pemanasan global dan udara bisa semakin sejuk. 
  4. Menggunakan kendaraan ramah lingkungan. Jika sedang tidak dalam keadaan darurat, biasakan menggunakan kendaraan umum untuk mengurangi tingkat kenaikan polusi udara saat ini. 
  5. Tidak membuang sampah sembarangan. Jika menemukan sampah, alangkah baiknya menyimpan sampah hingga menemukan tempat sampah dan memilah sampah sesuai kriterianya (organik atau anorganik). 

Generasi Z dan generasi milenial dipercaya sebagai generasi yang memainkan peran terbesar terhadap kehidupan masa depan lingkungan kita. Generasi Z dan generasi milenial pun saat ini sudah mulai sadar akan isu lingkungan yang saat ini semakin krusial. Hal tersebut disadari karena melihat dari meningkatnya komunitas pecinta alam yang dilakukan oleh kedua generasi tersebut. Selanjutnya, Tumbuh di era digital pun memberikan dampak bagi generasi Z dan generasi milenial sehingga lebih terdidik. Tumbuh pada era ini, memberikan privilege bagi generasi yang jauh lebih berwawasan. Memulai menerapkan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan pun mulai dilakukan oleh kedua generasi tersebut seperti menggunakan produk ramah lingkungan.

Sebagai generasi Z dan generasi milenial, kita harus mempunyai kesadaran bahwa kita memiliki potensi yang besar untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik lagi di masa depan. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga dan menyelamatkan lingkungan dari berbagai ancaman yang dapat merusak bumi kita, seperti menerapkan gaya hidup bebas sampah, menggunakan barang yang dapat didaur ulang, menggunakan kendaraan ramah lingkungan, menanam tanaman, dan juga tidak membuang sampah sembarangan. Dunia membutuhkan pahlawan untuk keberlanjutan kehidupan di bumi ini. Maka dari itu sebagai penerus kehidupan dunia, marilah kita menjadi generasi Eco Hero untuk masa depan bumi yang lebih baik. 

References:

Stephanie Joanna Taniadi, Rachel Felicia H, Vanessa Deborah Wandana, Christina Bleskadit