Hidup lebih Praktis dengan Menstrual Cup

Source: Menstrual Cup Photo By Intimina/Flickr

Menstrual Cup merupakan cangkir kecil berbentuk lonceng yang dapat dimasukkan ke dalam vagina seorang wanita untuk mengumpulkan darah menstruasinya selama suatu periode. Menstrual Cup sendiri terbuat dari silikon kelas medis, karet, atau plastik dan biasanya tidak hanya sekali pakai karena dapat digunakan kembali setelah dibersihkan dengan mengosongkan cangkir, mencucinya menggunakan sabun dan air, kemudian memasukkannya kembali. Namun pada beberapa merek ada yang menyediakan produk sekali pakai, sehingga seseorang dapat membuangnya setiap selesai penggunaan atau siklus menstruasi.

Menstrual Cup sendiri telah hadir sejak akhir 1930-an. Namun, pada periode sebelumnya produk ini dianggap sebagai tindakan yang difitnah dan tidak pernah populer di India hingga pada periode tersebut orang – orang memberontak. Terlepas dari kontra yang ada, menstrual cup ini dapat menjadi salah satu produk alternatif ramah lingkungan untuk menggantikan pembalut dan tampon. 

Dengan adanya pro dan kontra terhadap produk ini, muncul pertanyaan pada masyarakat seperti “Apakah penggunaan Menstrual Cup ini aman bagi tubuh?” yang cukup sering dipertanyakan. Dalam artikel ini, mari pelajari lebih lanjut untuk menjawab pertanyaan tersebut.  

Tahukah kamu  jika belakangan banyak perempuan Indonesia yang beralih dari pembalut atau tampon ke menstrual cup. Sebelum beralih, kalian dapat membaca berbagai review penggunanya terlebih dahulu. Selain itu, ada baiknya juga untuk mengetahui apa saja risiko yang mungkin dapat ditimbulkan setelah memakai menstrual cup. Dari segi medis, penggunaan menstrual cup dinyatakan aman selama kita memakainya sesuai petunjuk. Dengan demikian, risiko dan efek samping dari menstrual cup akan sangat minimal.

Pemakaian menstrual cup tergantung flow aliran darah dan berkisar di antara 4-12 jam, namun tidak boleh melebihi 12 jam pemakaian. Sedangkan untuk pembuangan darah di cup tergantung kondisi masing-masing. Namun, sebaiknya dibuang setiap enam jam sekali. Hal utama yang membuat orang ingin mencoba menstrual cup adalah keinginan diri untuk mencapai hidup lebih sehat. Menstrual cup dikatakan lebih baik untuk mencegah penyakit, misalnya kanker. Hal tersebut diperkuat oleh fakta ditemukannya adanya bahan yang bisa membahayakan pada pembalut biasa. Menstrual cup juga dinilai ramah lingkungan, karena bisa digunakan berulang dan dalam jangka waktu yang panjang.

Disamping itu menstrual cup juga memiliki beberapa kekurangan seperti penggunaannya yang sedikit sulit. Proses memasukkan dan mengeluarkannya bisa jadi sulit dan tak nyaman terutama pada wanita yang belum pernah berhubungan intim. Cenderung menimbulkan alergi karena beberapa menstrual cup terbuat dari bahan lateks, butuh perawatan ekstra seperti disterilisasi karena tanpa perawatan yang telaten, penggunaan menstrual cup justru akan meningkatkan risiko terjadinya sejumlah gangguan kesehatan, seperti iritasi dan infeksi pada vagina.

References:

Abigail Permata Safin, Alya Syavira Putri Awinka, Annisa Marzuqah Shafiyyah, Clara Carolina, Janice Selestine