Naiknya Permukaan Laut Akibat Pemanasan Global

Source: Magdalena Kula Manchee

Pada abad ke-21 keterbukaan dan era globalisasi berkembang dengan pesat. Perubahan – perubahan fundamental terjadi dan mengubah tata kehidupan yang ada pada abad sebelumnya. Hal ini termasuk manusia yang telah memasuki kehidupan kompleks dan modern. Kebanyakan aktivitas yang dilakukan manusia dijalankan menggunakan bahan dan peralatan serba canggih yang dikembangkan melalui kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Pada era globalisasi ini, manusia menjadi lebih mudah untuk melakukan interaksi, proses bergantung, bahkan kegiatan yang saling mempengaruhi satu sama lain tanpa terbatas. Akan tetapi dibalik modernisasi yang terjadi terdapat dampak yang ikut terbawa seperti pemanasan global.

Suhu bumi yang kian hari semakin panas ini disebut sebagai pemanasan global. Perubahan suhu bumi akibat aktifitas  manusia  tidak  dapat dihindari  lagi,  utamanya  saat  ini dengan kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Cakupan wilayah air bersuhu hangat meluas, mengakibatkan melelehnya gletser dan lapisan es membuat volume air laut di dunia meningkat. Apabila kedua faktor akibat pemanasan global ini terus berlanjut dengan pesat, para peneliti mengkhawatirkan peristiwa naiknya permukaan air laut tidak dapat dihindari lagi. Pemanasan global bukan merupakan suatu permasalahan kelompok atau negara tertentu, melainkan masalah seluruh penduduk yang tinggal di bumi.

Pemanasan Global atau yang biasa disebut dengan Global Warming menurut Merriam – Webster adalah peningkatan suhu atmosfer dan suhu laut di bumi secara luas dan diperkirakan terjadi karena peningkatan efek rumah kaca yang dihasilkan terutama dari polusi. Pemanasan Global ini sudah terjadi sejak pertengahan abad ke-19 dan diproyeksikan akan terus berlangsung, dimana mayoritas kenaikan suhu yang diamati sejak pertengahan abad ke-20 disebabkan oleh konsentrasi Gas Rumah Kaca yang meningkat tajam. Dewan iklim dunia menyebutkan bahwa suhu rata-rata global dalam beberapa dekade terakhir telah meningkat begitu juga dengan volume air laut yang menyebabkan permukaan air juga ikut naik. Fakta ini menjadi kabar buruk bagi daerah pesisir dan kota-kota besar disekitarnya.

Source: https://tekno.tempo.co/read/1314405/gletser-mencair-pulau-baru-ditemukan-di-antartika

Kenaikan permukaan laut disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu ekspansi termal (air laut menghangat dan mengembang), dan kontribusi lapisan es (misalnya dari gletser, berbasis daratan, lapisan es, dan es laut) karena meningkatnya pencairan. Kedua hal ini dapat terjadi karena salah satu penyebab terjadinya Global Warming sendiri yaitu gas industri. Gas dari industri ini akan menyebabkan pencemaran udara terutama karena asap pabriknya yang berlebihan dan tak ditampung dengan benar. Di dalamnya terkandung gas karbondioksida, karbon monoksida, gas metana, dan lain sebagainya, dimana kandungan tersebut yang telah menyebabkan peningkatan suhu bumi selama 50 tahun terakhir. Peningkatan suhu bumi inilah yang memicu pencairan lapisan es dan air laut yang menghangat dan mengembang, sehingga akhirnya terjadi kenaikan permukaan laut tersebut.

Beberapa cara yang dapat pemerintah lakukan untuk menanggulangi pemanasaan global adalah hal hal seperti melakukan reboisasi dan pembukaan taman taman di perkotaan besar agar dapat mengurangi polusi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor, lalu bisa juga dengan memperbaiki fasilitas transportasi umum seperti pada angkot dan sebagainya agar lebih nyaman sehingga masyarakat dapat dengan lebih nyaman menggunakan fasilitas tersebut yang pada akhrinya mereka memilih menggunakan transportasi umum dibanding kendaraan pribadi. Selain itu pemerintah juga dapat menerapkan kebijakan reduce, reuse, repair, and recycle sehingga dapat mengurangi penggunaan barang barang sekali pakai dan untuk mendukung kebijakan ini pemerintah juga bisa membuka fasilitas fasilitas khusus untuk melakukan daur ulang sampah plastik dan limbah lainnya sehingga tidak hanya mengurangi polusi namun juga dapat membuka lowongan kerja yang baru yang juga dapat mengurangi angka pengangguran.

Selain pemerintah kita juga dapat membantu menanggulangi pemanasan global dengan mengurangi penggunaan transportasi pribadi dan mulai menggunakan transportasi umum, selain itu mengurangi penggunaan plastik dan juga menggunakan barang barang hemat energi juga kurangi penggunaan air-conditioner karena dapat menghasilkan hydroflourocarbon yang juga termasuk dalam gas rumah kaca. Lalu selain itu dengan mengurangi konsumsi daging dan susu berarti juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, karena dalam mengolah susu dan daging alat alat yang dipakai biasa menghasilkan gas rumah kaca yang berdampak buruk untuk lingkungan. Juga kurangi membuang makanan sisa karena makanan busuk yang terbuang dapat menghasilkan gas methane yang juga termasuk dalam gas rumah kaca dan mulai membeli barang barang eco friendly.

Dengan begitu, berbagai cara untuk menekan pemanasan global dapat dapat dilakukan dalam berbagai lapis kehidupan, pada tingkat pemerintahan maupun perorangan. Sebagai individu, kita dapat mengupayakan dan mendorong orang lain maupun pemerintah untuk mengambil tindakan nyata melalui gerakan-gerakan sosial. Melalui regulasi pemerintah, kegiatan untuk menanggulangi pemanasan global dapat dilakukan dalam skala nasional, melibatkan lebih banyak individu lain untuk mengubah pola hidup mereka guna menekan dampak pemanasan global.

Di lain sisi, sebagai individu yang telah mendapatkan edukasi mengenai lingkungan, perlu bagi kita semua untuk memulai perubahan dari diri sendiri. Dengan menghentikan kebiasaan buruk dan mulai membiasakan kebiasaan-kebiasaan yang lebih sustainable bagi lingkungan, kita dapat menjadi contoh bagi orang-orang di sekitar. Setelah itu, akan lebih mudah untuk mengajak orang lain untuk ikut berkontribusi baik bagi kepentingan lingkungan.

Let us save the earth by joining, adapting, and encouraging others to lead a sustainable life!

 

References:

 

Ni Putu Anggie Michaelia, Hans Anastatius Pranata, Najwa Safa Arsyla, Mellysa Monique Adhitanata