Bagaimana Kontroversi Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental?
Source: https://images.app.goo.gl/GGAY2PeCqVW86CZv5
Seperti yang kita tahu dalam beberapa waktu terakhir, kesehatan mental menjadi topik yang banyak dibahas di kalangan masyarakat Masyarakat yang dulunya kurang memperhatikan betapa pentingnya kesehatan mental, secara perlahan menjadi lebih tertarik dan peduli akan hal tersebut. Dalam pembahasan mengenai kesehatan mental ini, tentu saja media social menjadi salah satu hal yang akhirnya menjadi turut dibahas. Di mana media sosial disebut-sebut menjadi salah satu pemicu terjadinya gangguan mental pada seseorang. Hal ini dikarenakan media social menjadi tempat dimana orang-orang akan menghabiskan sebagian waktunya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga media social memiliki potensi untuk mempengaruhi keadaan kesehatan mental seseorang, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tidak jarang ditemukan orang yang akhirnya memilih untuk rehat dari media social untuk memiliki kondisi kesehatan mental yang lebih baik. Namun, disisi lain, meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan mental itu sendiri juga dipengaruhi oleh media social. Di mana awareness tentang pentingnya kesehatan mental juga digencarkan melalui bantuan media social, sehingga orang-orang bisa memahami betapa pentingnya hal tersebut. Seiringan dengan hal ini, pengaruh yang diberikan media social terhadap kesehatan mental akhirnya seringkali menimbulkan kontroversi.
Media social adalah sebuah media yang dipakai dengan menghubungkan ke internet yang memungkinkan penggunanya dapat menunjukkan dirinya maupun berinteraksi dengan orang lain, bekerja sama, saling berbagi, ataupun berkomunikasi dengan pengguna lain melalui jarak jauh. Pada awalnya gawai dan media social hanya marak pada kalangan remaja saja, namun seiring perkembangan zaman penggunaan gawai dan media social tidak hanya dikuasai oleh remaja, melainkan juga dapat dikuasai dari kalangan muda hingga tua.
Penggunaan dari gawai dan media social bisa berpengaruh terhadap penggunanya. Terlebih lagi di masa pandemi seperti sekarang ini, jumlah penggunaan media socialbagi anak-anak dan remaja kini cukup meningkat, dan peningkatan yang terjadi menimbulkan dampak positif maupun negatif (Ayuningtyas et al., 2018). Salah satu manfaat yang diperoleh dari penggunaan media social adalah dapat memfasilitasi kesadaran dan memberikan dukungan kesehatan mental dengan menyediakan sumber daya bagi individu yang mengalami kesulitan, terutama yang disebabkan karena adanya karantina wilayah, serta bagi individu yang harus menjalankan prosedur karantina akibat Covid-19.
Media social menjadi cara yang paling utama untuk berkomunikasi bagi remaja saat ini, terutama di masa pandemi yang sebagian besar waktunya dihabiskan di rumah. Dilihat dari pengaruh positif, peran Media social mempunyai peranan yang penting bagi remaja agar dapat memperoleh dukungan sosial terutama dalam menjalani kehidupan selama masa pandemi. Sebagian besar para remaja menggunakan Media social hanya untuk mencari informasi, berkomunikasi, ataupun melakukan pembelajaran daring dan juga mencari hiburan. Namun pada pandemi seperti sekarang, banyak remaja yang mengalami stres bahkan depresi dikarenakan tidak dapat menjalani aktivitas seperti sebelumnya, maka Media social dapat menjadi solusi untuk mengurangi dampak negatif yang timbul akibat pandemi. (Septiana, 2021).
Source: https://images.app.goo.gl/u6AtZnDAGUdNZUfC7
Beberapa penelitian mengatakan penggunaan media social yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif yakni berpengaruh pada kesehatan mental. Dilihat yang terjadi saat ini, Media social tentunya sangat memberikan pengaruh besar baik secara positif maupun negatif bagi anak-anak muda yang bergelut dengan media social . Tidak sedikit dari yang kita temukan saat ini dimana sebelum tidur terbiasa untuk mengecek media social , dengan rencana tidur awal tetapi berubah overthinking dengan isi dari media social tersebut. Sehingga cenderung mengganggu waktu tidur dan menyebabkan pikiran bekerja lebih keras yang tentunya akan berpengaruh besar bagi kesehatan baik secara fisik, psikologis, dan sosial. Terdapat lima platform media social paling populer di kalangan remaja saat ini diantaranya adalah:
- Facebook (2,1 miliar pengguna),
- Instagram (1,28 miliar pengguna),
- TikTok (755 juta pengguna),
- Snapchat (464 juta pengguna), dan juga
- Twitter (345,3 juta pengguna).
Seiring dengan berjalannya zaman yang dimana segala sesuatu dilakukan secara online, tidak menutup kemungkinan bahwa penggunaan media social dengan durasi yang cukup lama akan mempengaruhi risiko kesehatan mental, terkhusus pada kalangan remaja saat ini. Rata-rata penggunaan media social pada remaja berkisar antara 163 – 193 menit/hari.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa media social berpengaruh terhadap kesehatan mental setiap orang. Penggunaan media social yang berlebihan dan tidak bijak akan memberikan dampak negatif yang memperburuk kesehatan mental dan bahkan dapat merusak hubungan sosial. Sebaliknya media social juga dapat berpengaruh positif bagi setiap orang yang menggunakannya secara bijak. Penggunaan media sosial yang bijak bahkan dapat membantu kita untuk lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental, sehingga kita bisa menghindari aktivitas-aktivitas yang berpotensi memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan mental.
References:
- Pengaruh Gadget dan Sosial Media terhadap “Kesehatan Mental” di Masa Pandemi Covid-19. (2021, November 26). Kompasiana.com. Retrieved June 8, 2022, from https://www.kompasiana.com/fadiadara5503/61a0b72506310e2f265f0ca2/pengaruh-gadget-dan-sosial-media-terhadap-kesehatan-mental-di-masa-pandemi-covid-19
- TikTok Diprediksi Jadi Medsos Terbesar Ketiga pada 2022. Halaman all – Kompas.com. (2022, January 3). Kompas Tekno. Retrieved June 8, 2022, from https://tekno.kompas.com/read/2022/01/03/08070077/tiktok-diprediksi-jadi-medsos-terbesar-ketiga-pada-2022?page=all