Community Development TFISC 2021

COMMUNITY DEVELOPMENT TFISC 2021

“MENGATASI PROBLEMATIKA ANAK DAN REMAJA DI LINGKUNGAN PRA SEJAHTERA MELALUI PENDIDIKAN MORAL DAN PENDEKATAN EMOSI YANG PRAKTIKAL”

Moral merupakan aspek yang sangat penting dalam menyokong perkembangan generasi bangsa. Namun, aspek ini tidak lebih banyak diperhatikan dibandingkan dengan aspek akademik dan prestasi formal yang memiliki bukti nyata. Padahal, aspek moral dan kecerdasan emosional anak yang baik dapat melahirkan generasi-generasi yang sehat dan cerdas di masa depan. Selain itu, keluarga, khususnya orang tua, merupakan faktor pendukung utama dalam perkembangan seorang anak dan remaja. Sebagai tempat dimana seorang anak diajari berbagai pengetahuan pertama kali, keluarga harus dipastikan sehat dan sejahtera secara mental. Sayangnya, masih banyak orang tua yang melepaskan tanggung jawab mendidik anak kepada guru di sekolah. Beberapa orang tua bersikap masa bodoh dalam perkembangan anaknya. Terlebih lagi, di lingkungan keluarga pra sejahtera dimana orang tua disibukkan dengan mencari uang untuk memenuhi kehidupannya. Mereka cenderung tidak mengetahui perkembangan anak mereka karena menganggap bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab guru saja. Maka dari itu, orang tua harus memiliki kesadaran penuh tentang cara yang benar dalam menyampaikan pendidikan moral dan pendekatan emosi yang praktikal kepada anaknya agar dapat bekerja sama dengan guru di sekolah menciptakan generasi yang cerdas dan sehat.

Dalam mendukung misi ini, TFISC mengangkat tema “Mengatasi Problematika Anak dan Remaja di Lingkungan Pra Sejahtera melalui Pendidikan Moral dan Pendekatan Emosi yang Praktikal” dalam kegiatan “Community Development 2021” yang dilaksanakan pada tanggal 12, 13, dan 15 November. Kegiatan Community Development 2021 dilaksanakan bersama komunitas SAAJA (Sekolah Alternatif untuk Anak Jalanan) sebagai peserta. Komunitas SAAJA merupakan sekolah nonformal yang didirikan dengan tujuan agar anak-anak dari keluarga pra sejahtera mendapatkan pendidikan yang baik. Namun, terdapat beberapa permasalahan dalam pelaksanaannya, yaitu kurangnya keterlibatan orang tua dalam mendidik anaknya. Maka dari itu, sasaran Community Development 2021 ini adalah guru dan orang tua murid SAAJA. 

TFISC berkolaborasi dengan komunitas SAAJA dengan berbagai tujuan, salah satunya adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan moral bagi anak-anak. Acara Community Development” dilaksanakan selama 3 hari secara hybrid melalui aplikasi zoom dan lokasi SAAJA yang terletak di Jl. Jemb. Merah No.2, RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan. Rangkaian acara dalam masing-masing hari memiliki agenda sesi talkshow dengan narasumber dan studi kasus. 

Gambar 1. Poster Community Development 2021

Gambar 2. Poster Community Development 2021

Membangun Generasi Bangsa yang Mandiri dan Berani

Along with the rapid development of the world, we need an independent and courageous generation to bravely face it!

Rangkaian acara Community Development dibuka pada tanggal 12 November 2021 dengan subtema “Membangun Generasi Bangsa yang Mandiri dan Berani”. Dalam pelaksanaannya, Community Development difasilitasi oleh kak Katarina Ira Puspita, seorang psikolog anak dan remaja yang berpraktik di Klinik PION dan Klinik Pela 9 sekaligus menjadi seorang dosen psikologi di Universitas Bina Nusantara. Tema ini diangkat dengan tujuan memberikan orang tua dan guru ilmu pengetahuan tentang positive parenting yang dapat mendukung anaknya menjadi pribadi yang mandiri dan berani. Setelah mendapatkan materi dan wawasan dari narasumber, orangtua murid melakukan studi kasus dengan menjawab pertanyaan yang diberikan. 

Gambar 3. Materi hari pertama oleh kak Katarina Ira Puspita

Gambar 4. Kondisi onsite di lokasi SAAJA

Gambar 5. Foto bersama kegiatan Community Development Day-1 online

Support System yang Kuat Memberdayakan Anak

Hari kedua acara Community Development yang dilaksanakan pada tanggal 13 November 2021 dengan mengangkat tema “Support System yang Kuat Memberdayakan Anak”. Tema ini difasilitasi oleh kak Putu Getsha Pradnyan Rarasati Mudita, seorang head of medical & research komunitas Social Connect. Pada rangkaian acara di hari kedua Community Development, kak Raras membagikan tips mengenai bagaimana menjadi support system yang kuat bagi anak orangtua murid SAAJA. Kak Raras juga memberikan tips tentang bagaimana memastikan kesejahteraan emosi dan mental orang tua, salah satunya adalah butterfly hug. Butterfly hug atau pelukan kupu-kupu merupakan bentuk stimulasi mandiri atau metode yang digunakan menenangkan diri sendiri. Remember, we are not all alone. We still have ourselves after all.  

So, let’s hear more of yourself and give yourself a warm hug to endure the hard time!

Gambar 6. Partisipan mempraktikan butterfly hug

Gambar 7. Kegiatan studi kasus dalam rangkaian acara Community Development

Gambar 8. Foto bersama kegiatan Community Development Day-2 online

Menanamkan Rasa Hormat dan Peduli sebagai Pondasi Moral Anak Keluarga Pra Sejahtera

Di hari terakhir acara Community Development yang dilaksanakan pada tanggal 15 November 2021, TFISC mengundang kak Angela Pramastyaningtyas sebagai fasilitator tema “Menanamkan Rasa Hormat dan Peduli sebagai Pondasi Moral Anak Keluarga Pra Sejahtera”. Tema ini diangkat dengan misi mengajarkan partisipan cara yang baik untuk mendidik anak murid SAAJA mengenai cara menanamkan rasa hormat dan peduli sebagai pondasi moral anak keluarga pra sejahtera. Seperti dua hari sebelumnya, studi kasus juga dilaksanakan pada hari ketiga.

Gambar 9. Foto bersama kegiatan Community Development Day-3 onsite

Gambar 10.  Foto bersama kegiatan Community Development Day-3 online

Dengan dilaksanakannya kegiatan Community Development 2021 ini, TFISC telah berkontribusi dalam misi Sustainable Development Goals 2030, khususnya dalam poin 4 SDGs misi menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Suksesnya kegiatan Community Development 2021 membawa harapan agar orang tua murid dan guru SAAJA dapat menerapkan cara yang baik dan benar dalam menyampaikan pendidikan moral dan pendekatan emosi yang praktikal secara berkelanjutan. Empower others to make powerful generations!

Maharani Putri Salsabila