Dampak Perubahan Iklim Pada Kesehatan

Apa itu perubahan iklim?

Dilansir dari ditjenppi.menlhk.go.id, perubahan iklim adalah perubahan signifikan pada iklim, suhu udara dan curah hujan. Selain itu, penyebab perubahan komposisi atmosfer global dan variabilitas iklim alami selama periode waktu yang sebanding, dapat diproduksi baik secara tidak langsung atau langsung oleh aktivitas manusia. Perubahan Iklim disebabkan juga oleh peningkatan gas CO2 dan gas lainnya di atmosfer yang kemudian menyebabkan peningkatan gas rumah kaca.

Penyebab Perubahan Iklim

Aktivitas yang dilakukan manusia menjadi pemicu dasar penyebab terjadinya perubahan iklim. Para ilmuwan sudah mengamati bahwa sebagian besar kerusakan yang terjadi di lingkungan seperti hutan gundul, kekeringan, air laut naik dan gunung es mencair memicu pemanasan global yang merupakan akibat dari ulah manusia.

Kegiatan manusia berupa pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi dan semua kegiatan industri menjadi penyebab terjadinya efek rumah kaca. Efek rumah kaca ini merupakan salah satu penyebab perubahan iklim. Gas-gas yang terdapat di atmosfer Bumi bertindak seperti kaca di rumah kaca yaitu dengan merangkap panas matahari dan menghentikannya agar tidak bocor kembali ke angkasa. Gas-gas ini terjadi secara alami, tetapi aktivitas yang dilakukan manusia meningkatkan konsentrasi beberapa di antaranya di atmosfer, seperti karbon dioksida, metana, gas berfluorinasi, dan gas-gas lainnya. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang paling umum diproduksi oleh aktivitas manusia contohnya mengendarai kendaraan bermotor. Bensin yang digunakan pada kendaraan mengandung banyak polusi kimia termasuk CO2, hal ini memicu terjadinya pemanasan global.

Kegiatan manusia yang menyebabkan perubahan iklim yaitu peningkatan emisi gas rumah kaca, antara lain pada industri pertanian dan peternakan ketika petani menggunakan pupuk penyubur nitrogen ke dalam tanah, nitrogen tersebut akan berubah menjadi Nitro Oksida (N2O) yang menyebabkan gas rumah kaca. Selain itu, sampah yang terdapat di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) merupakan lokasi pembusukan sampah yang mengandung banyak gas methan. Aktivitas lain yang disebabkan ulah manusia yaitu menebang hutan (deforestasi). Pohon berfungsi untuk membantu mengatur iklim dengan menyerap CO2 dari atmosfer. Jadi ketika banyak hutan yang ditebang, fungsi pohon tersebut hilang dan karbon yang tersimpan di pohon dilepaskan ke atmosfer, menambah efek rumah kaca. Selain itu, pemanasan global dan perubahan orbit bumi merupakan penyebab perubahan iklim.

Dampak perubahan iklim

Perubahan iklim memiliki dampak terhadap kesehatan manusia, dampak yang disebabkan dari perubahan iklim berjalan dalam jangka panjang. Seperti mencairnya es dikutub yang membuat meningkatnya ketinggian air pada pesisir pantai yang akan menyebabkan banjir hingga tenggelamnya pulau-pulau yang memiliki dataran yang tidak tinggi. Semakin panasnya suhu di bumi menyebabkan banyak tempat menjadi mengering. Hal ini mengakibatkan kerusakan fasilitas umum seperti rumah sakit, permukiman manusia, kesulitan air bersih, dan kesulitan memproduksi makanan pokok. Perubahan iklim juga berdampak pada cuaca yang menjadi tidak teratur yang menyebabkan cuaca menjadi ekstrim. Cuaca yang ekstrim ini berdampak pada menurunnya imun manusia yang akan membuat tubuh manusia menjadi lebih mudah terkena penyakit.

Pada musim kemarau berkepanjangan memiliki kelembaban udara yang cukup tinggi, maka akan berdampak pada kesehatan manusia karena pada saat itu dapat membuat virus, bakteri, parasit dan jamur akan dengan mudah berkembang biak dan memiliki daya tahan hidup yang lebih lama. Pada musim kemarau juga menyebabkan meningkatnya resiko dari penyakit jantung, alergi kulit akibat jamur, teriknya matahari yang dapat membakar kulit, kerusakan jaringan otak akibat terpapar panas yang berkepanjangan, penyakit pernafasan karena pada saat musim panas akan meningkatkan polutan yang terdapat pada udara dan lapisan ozon bumi.

Pada musim hujan yang berkepanjangan akan membuat daratan yang tidak siap menerima curah hujan yang tinggi menjadi terendam banjir. Pada musim hujan akan membuat hewan-hewan kecil seperti serangga seperti nyamuk akan dengan mudah untuk bereproduksi dan menyebarkan penyakit yang akan berdampak pada kesehatan manusia. Seperti meningkatnya penyakit demam berdarah, malaria yang disebabkan oleh nyamuk, penyebaran virus melalui air, kekurangannya persediaan air bersih, menyebabkan diare. Pada setiap tahunnya tercatat penyakit diare menyebabkan kurang lebih sebanyak 760.000 balita meninggal akibat terkena diare.

Penanggulangan

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan iklim membawa pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan manusia. Dalam hal ini, yang dapat dilakukan masyarakat untuk meminimalkan berbagai ancaman penyakit sebagai akibat dari perubahan iklim adalah dengan menerapkan pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tindakan tersebut umumnya didasari oleh kesadaran pribadi seseorang untuk berperilaku sehat dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidupnya masing-masing. Sejatinya, terdapat 10 indikator terkait PHBS yang dapat kita terapkan pada tingkatan rumah tangga, dimana tingkatan ini adalah yang paling awal dari semua tatanan PHBS yang ada. Namun, dari seluruh indikator itu hanya ada beberapa yang berkaitan langsung dengan ancaman penyakit menular akibat perubahan iklim, seperti diare dan demam berdarah.

Bentuk penanggulangan yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya diare adalah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan jamban sehat dan menjaga kebersihannya secara berkala, serta menggunakan air bersih dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Di lain sisi, pemberantasan jentik nyamuk atau pembersihan larva secara teratur juga dapat dilakukan untuk mengurangi timbulnya risiko penyakit demam berdarah. Di samping itu, adanya pengaruh dari cuaca ekstrem yang kerap berubah-ubah, juga membuat imunitas dalam tubuh manusia menjadi lemah, sehingga mereka lebih mudah terkena berbagai penyakit. Dalam hal ini, yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi buah dan sayur yang sekiranya dapat memenuhi kebutuhan gizi, vitamin, mineral dan serat dalam tubuh, serta melakukan olahraga yang teratur agar tubuh menjadi sehat dan bugar.

Reference :

Dewarani, S. (2019). Mengenal Lebih Dekat Gas Rumah Kaca. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY. Diambil 13 September 2021 dari http://dlhk.jogjaprov.go.id/mengenal-lebih-dekat-gas-rumah-kaca

Dinas kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (2017). Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan. Diambil 8 september 2021 dari https://www.dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/perubahan-iklim klimatologi-cuaca-panas-da mpak-perubahan-iklim-terhadap-kesehatan

Dr. Anita Amalia Sari ( 2016). Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan. Klikdokter. Diambil 8 september 2021 dari https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2697722/dampak-perubahan-iklim-terhadap-kese hatan

(2019). Penyebab Perubahan Iklim, Fakta dan Solusinya. Tirto.id. Diambil 13 September 2021 dari https://tirto.id/penyebab-perubahan-iklim-fakta-dan-solusinya-emYU

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2021). Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Manusia. Knowledge Centre Perubahan Iklim. Diambil 8 september 2021 dari http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/info-iklim/dampak-fenomena-perubahan-iklim/da mpak/355-dampak-perubahan-iklim-terhadap-kesehatan-manusia

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dari. (2017). Knowledge Centre Perubahan Iklim – Mengenai Perubahan Iklim. Knowledge Centre Perubahan Iklim. Diambil 14 September 2021 dari  http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/info-iklim/perubahan-iklim

Kuaranita, F. N. (2021). Hati-hati, Perubahan Iklim Berdampak Buruk terhadap Kesehatan. Klasika. Diambil 13 September 2021 dari https://klasika.kompas.id/baca/perubahan-iklim-berdampak-buruk-terhadap-kesehatan/

Lararenjana, E. (2020). Ketahui Penyebab Perubahan Iklim dan Dampaknya Secara Luas Bagi Bumi. Merdeka. Diambil 13 September 2021 dari https://www.merdeka.com/jatim/ketahui-penyebab-perubahan-iklim-dan-dampaknya-secara-l uas-bagi-bumi-kln.html?page=all

May, S. (2017). What Is Climate Change? NASA. Diambil 14 September 2021 dari  https://www.nasa.gov/audience/forstudents/k-4/stories/nasa-knows/what-is-climate-change-k4.html

Raksanagara, A. (2015). PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SEBAGAI DETERMINAN KESEHATAN YANG PENTING PADA TATANAN RUMAH TANGGA DI KOTA BANDUNG | raksanagara | Jurnal Sistem Kesehatan. Ardini Raksanagara. Diambil 13 September 2021 dari http://jurnal.unpad.ac.id/jsk_ikm/article/view/10340/4702

(2016). Kemenkes Tanggulangi Penyakit Akibat Perubahan Iklim. Sehat Negeriku. Diambil 13 September 2021 dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20130619/288077/kemenkes-tanggulan gi-penyakit-akibat-perubahan-iklim/

Sari, A. A. (2020) . Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan. Klikdokter.Com. Diambil 14 September 2021 dari https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2697722/dampak-perubahan-iklim-terhadap-kesehatan

(2016). PHBS. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Diambil 13 September 2021 dari https://promkes.kemkes.go.id/phbs

UNFCCC. (1992). United Nations Framework Convention on Climate Change United Nations. United Nations Framework Convention on Climate Change, 1–33. Diambil 14 September 2021 dari https://unfccc.int/files/essential_background/background_publications_htmlpdf/application/pd

 f/conveng.pdf

Dea Asya Ashilla, Fannisa Hanin Nabilah, Fernando Dharma Putra , dan Mitta Kumari