PKM 2021 EnviroGreen: Organic Waste Management in School
EnviroGreen Day 1
“Organic Waste Management in School”
PKM atau Pengabdian Kepada Masyarakat 2021 diadakan pada tanggal 16 – 18 September 2021 yang mengangkat tema EnviroGreen dimana menargetkan peserta dari SMP/ SMA.
Pada hari pertama kita membahas Organic Waste Management in Schools bersama Juliana and Jessica Halim dari demibumi.id sebagai pembicara sesi pertama and Chevie Mawarti dari arnetta craft sebagai pembicara sesi kedua. Hari ini diharapkan kesadaran tentang bahaya sampah organik di lingkungan sekitar terutama sekolah dapat meningkat. Selain itu, mengedukasi anak-anak SMP/ SMA mengenai pengolahan sampah organik lebih dalam lagi, bagaimana dampak yang ditimbulkan, serta cara memilah dan mengolah dengan benar.
Kak Juliana membahas secara singkat dampak sampah organik dan anorganik di sekitar lingkungan dilanjutkan dengan edukasi mengenai cara memulai ekonomi circular dimana kita kurangi, tolak, gunakan kembali, buat, kompos, dan daur ulang sampah. Selain itu, kak Juliana memberi tahu cara memilah sampah di rumah masing-masing dengan mencuci sampah yang sudah dipilah lalu mengumpulkan dalam satu wadah besar jadi kita dapat mengirimkannya ke bank sampah
Terdapat dua cara untuk membuat kompos, yang pertama menggunakan komposter dimana hasil akhirnya berupa pupuk cair. Lubang biopori cara kedua yang melubangi tanah dalam pembuatannya, kedua cara ini mengubah sampah organik menjadi kompos yang dapat digunakan. Kak Jul menjelaskan langkah yang bisa kita lakukan dirumah untuk membuat kedua hal tadi. Selanjutnya edukasi mengenai urban farming, manfaat yang didapat, dan bagaimana cara menanam dirumah. Selain mengolah sampah organik menjadi kompos dan pupuk, kita bisa membuat eco-enzym yang merupakan larutan yang dibuat dari fermentasi sampah organik dapur seperti ampas buah dan sayur, serta gula alami.
Sabun alami menggunakan buah lerak memiliki banyak manfaat saat kita menggunakan ditambah buah ini mudah didapatkan di negara kita, Indonesia. Bagian terakhir materi, kita diberitahu mengenai beeswax food wrap yang bisa digunakan sebagai pengganti pembungkus makanan plastik. Juga, kak Jul mengajak kita untuk mengurangi penggunaan plastik saat berbelanja langsung maupun online. Sesi Q&A dibuka setelah itu, banyak partisipan yang menanyakan pertanyaan melalui kolom chat dan langsung bertanya.
Sebelum kak Juliana meninggalkan zoom meeting kita berfoto bersama sebagai kenang-kenangan di sesi awal ini.
Di antara penyampaian materi diselingi dengan bermain game “Find the Emoji” dimana partisipan mencari emoji tersembunyi pada 5 gambar yang sudah dibuat oleh panitia. Sesi ini disambut dengan meriah oleh anak-anak SMP/ SMA yang saling berebutan untuk menjawab dan tidak disangka mereka dapat menemukan semua emoji tersembunyi.
Sesi materi selanjutnya dibawakan oleh bu Chevie yang mempresentasikan langkah-langkah mengubah minyak jelantah menjadi aneka kerajinan seperti sabun serbaguna, dan lilin memiliki berbagai aroma. Langkah-langkah yang ditunjukan juga sangatlah mudah dilakukan dirumah masing-masing, ditambah bahan dan alat yang dibutuhkan mudah didapatkan. Sesi ini partisipan menyambut dengan antusias dimana mereka ingin langsung mencoba membuat dirumah mereka masing-masing.
Setelah pengarahan dan materi selesai, kita membuka sesi Q&A dengan bu Chevie yang disambut dengan antusiasme peserta dengan bertanya melalui kolom chat maupun langsung menanyakan ke pembicara. Sesi ini makin ramai karena ditambah bu Chevie yang akan mengirimkan kit untuk mengolah minyak jelantah kepada 5 penanya pertama. Tidak ketinggalan juga pembicara pertama kita kak Jessica ikut meramaikan sesi ini dengan antusiasme untuk berbagi pengetahuannya mengenai pengolahan minyak jelantah menjadi sabun.
Sama seperti sebelumnya kita berfoto bersama dengan bu Chevie dan kak Jessica Halim. Sebagai penutupan hari pertama ini kita mengumumkan satu pemenang yang memiliki poin terbanyak dari game “Find the Emoji”. Terakhir tidak lupa juga mengingatkan peserta mengenai hari kedua beserta pengisian exit ticket.