Webinar Mental Health TFISC 2021: First Love Yourself. It’s Not Selfish, It’s Necessary

First Love Yourself. It’s Not Selfish, It’s Necessary

Istilah dari self-love begitu populer dibanyak kalangan karena sangat banyak digaungkan melalui sosial media. Lantas, apa itu self-love? Self-love atau mencintai diri sendiri merupakan aspek penting terhadap kesehatan mental kita. Ketika kita menerapkan self-love terhadap diri sendiri dengan mudah akan menerima dan memperlakukan diri sendiri dengan baik. Ketika kita sedang marah, stress, kecewa, atau sedih kita akan lebih mudah untuk berpikir negatif. Menjalani hidup dengan menerapkan self-love pastinya berdampak baik bagi fisik dan mental kita.

Pada hari Sabtu, 3 Juli 2021, Teach For Indonesia Student Community (TFISC) berkolaborasi dengan Self Love Warrior Indonesia menyelenggarakan webinar mental health, First Love Yourself : It’s Not Selfish, It’s Necessary. Kegiatan webinar ini memiliki tujuan untuk mengedukasi peserta betapa pentingnya mencintai diri sendiri. Seringkali sikap kurang mencintai diri sendiri sering dianggap remeh sehingga menjadi permasalahan serius terhadap kesehatan mental kita. Oleh sebab itu, dengan acara webinar mental health ini dapat mengubah stigma setiap orang bahwa dirinya berhak dicintai dan mencintai. Webinar ini dibawakan oleh Regina Jasmine selaku Project Manager Self Love Warrior Indonesia.

Dalam pembahasan webinar ini Kak Regina menjelaskan bahwa kita harus menjalani segala sesuatu dengan tempo atau kecepatan kita sendiri. Masing-masing hidup seseorang adalah perlombaan menjadi lebih baik dari sebelumnya, bukan perlombaan menjadi lebih baik dari orang lain dan self-love bukanlah hal yang egois karena dapat memungkinkan kita untuk menciptakan sikap positif, menetapkan suatu batasan terhadap lingkungan kita, dan juga menjadi pribadi yang otentik dan percaya diri.

Sebagian banyak orang tanpa disadari sering membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain sehingga munculnya rasa tidak bersyukur. Sementara setiap orang memiliki jalan hidupnya masing-masing. Sikap iri terhadap orang lain terkadang menjadi pemicu sehingga beberapa orang menjadi tidak bersyukur. Adanya perbandingan sosial yaitu 5P menjadi pemicu mengapa sebagian orang tidak mensyukuri hidupnya. Melalui penampilan, penghasilan, pertemanan, pekerjaan, dan pencapaian. Perbandingan inilah seringkali membuat orang tidak percaya diri dengan dirinya sendiri.

Kita tahu bahwa self-love sangat penting, lantas bagaimana cara agar kita tidak membandingkan diri kita dengan orang lain? Perlu adanya self-acceptance karena ini merupakan langkah pertama agar kita bisa mencintai diri sendiri. Self-acceptance adalah keadaan dimana suatu individu dapat menerima terhadap keberadaan diri sendiri baik kelebihan maupun kekurangan. dimana langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah memiliki sikap kesadaran diri, jujur, bersyukur, dan memaafkan. Adanya proses penerimaan diri ini akan menumbuhkembangkan sikap self-love seiring berjalannya waktu. Tingkat cinta dan kebahagiaan diri kita didasarkan penerimaan diri kita sendiri, karena semakin kita menerima diri sendiri tentunya kita pun akan semakin bahagia. Oleh sebab itu pentingnya self-acceptance terhadap hidup kita.

Kak Regina juga mengajak partisipan untuk mengucapkan kalimat afirmasi bersama-sama. Dimana kalimat afirmasi tersebut berisi mengenai self acceptance. Bahwa kita harus menerima segala hal dari diri sendiri mau itu hal yang baik ataupun buruk serta menyadari bahwa kita bukan makhluk yang sempurna dan berdamai akan hal itu.

Setelah pembawaan materi webinar selesai, adanya sesi question and answer terhadap yang dipandu oleh MC. Pembawaan materi yang dibawakan oleh Kak Regina begitu menarik sehingga banyaknya antusiasme peserta yang bertanya.  Adanya sesi Q&A ini dengan tujuan agar dapat membantu peserta untuk menemukan solusi terhadap kondisi mereka sekarang ini. Apabila pertanyaan mereka tidak terjawab peserta disarankan untuk bertanya langsung kepada Self Love Warrior melalui sosial media mereka.

Rangkaian acara pun selesai ditutup dengan sesi dokumentasi bersama pembicara, panitia, dan peserta. Bagi peserta yang mengikuti acara ini sampai selesai akan mendapatkan e-certificate dan SAT point bagi binusian.

DOKUMENTASI PESERTA:

\