Social Day Festival TFISC 2021: Sign Language Workshop
“Komunikasi Tanpa Batas Jadikan Dunia Tak Terbatas”
Pada hari Sabtu, 10 Juli 2021. Dalam rangkaian perayaan pertama Social Day Festival, Teach For Indonesia Student Community (TFISC) bekerja sama dengan Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (PUSBISINDO) dan menyelenggarakan Workshop Sign Language : “Komunikasi Tanpa Batas Jadikan Dunia Tak Terbatas”. Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk membangun komunikasi yang efektif dan nyaman dengan teman tuli. Seperti yang kita tahu, teman-teman tuli kita tentunya kurang nyaman jika harus berinterikasi dengan banyak orang, terutama dengan seseorang yang tidak mengetahui sama sekali bahasa isyarat. Maka dalam workshop ini, kita berkesampatan untuk mempelajari bahasa Isyarat dan cara berkomunikasi dengan teman tuli.
Workshop ini dibawakan oleh Michelle Stella selaku koordinator Pusbisindo Banten, dan Mohammad Adhika Prakoso selaku pengajar Bahasa Isyarat PUSBISINDO. Dalam workshop ini Kak Michelle memberikan materi tentang bahasa Isyarat di Indonesia yang ternyata Bahasa Isyarat itu tidak universal yang berarti setiap daerah memiliki Bahasa isyarat nya sendiri. Contohnya seperti Jakarta Sign Language, Yogyakarta Sign Language, banten Sign Language, American Sign Language, Chinese Sign Language, dan lainnya. Selain itu, Kak michelle memberikan arahan bagaimana perbedaan budaya tuli dalam bersosialisasi seperti bagaimana cara teman tuli berkenalan, cara memanggil seseorang, menarik perhatian umum, kontak mata dengan kawan tutur, jarak waktu ketika berkomunikasi, dan bunyi bunyian ketika beraktivitas.
Terdapat banyak kelebihan bagi anda yang mampu menguasai bahasa isyarat. Selain anda dapat berkomunikasi dengan teman tuli, anda dapat berksempatan menjadi juru bahasa isyarat, berkomunikasi jarak jauh, berkomunikasi di dalam air, dan masih banyak lagi.
Sebagai penutup materi dari kak Michelle, beliau memberi tahu apa saja yang sebenernya teman tuli butuhkan. Dapat disimpulkan teman tuli kita membutuhkan juru bahasa isyarat di berbagai bidang pekerjaan dan mayoritas masyarakat umum untuk menerima dan mempelajari bahasa isyarat agar teman teman tuli dapat terbuka lalu mendapatkan hak dan kewajiban yang setara dengan masyarakat umum.
Setelah kak Michelle selesai memberikan semua materi, dilanjutkan dengan kak Adhika yang akan mengajarkan para peserta huruf abjad A-Z dan bagaimana cara memperkenalkan diri dalam bahasa isyarat. Pembelajaran ini diikuti dengan antusias oleh peserta dikarenakan banyaknya yang terlihat mengikuti seluruh sesi pelajaran dan bersemangat untuk menunjukkan kemampuannya pada saat kak adhika meminta para peserta untuk mencoba memperkenalkan diri dengan bahasa isyarat.
Setelah sesi belajar berakhir, dilanjutkan dengan Q&A dengan kak Michelle dan kak Adhika. Para peserta terlihat memiliki banyak pertanyaan untuk pembicara terlihat dari pertanyaan yang bermunculan di kolom chat. Di sesi ini, kak Michelle dan kak Adhika sempat bercerita tentang pengalamannya berkuliah di Universitas Bina Nusantara.
Setelah sesi Q&A, dilanjutkan dengan pemberitahuan sosialisasi lomba. Dalam workshop kali ini, TFISC mengadakan lomba yang bisa diikuti oleh seluruh peserta Social Day Festival. Lomba nya adalah para peserta harus membuat video dengan tema “Menebar Pesan Tentang Kepedulian Untuk Teman Tuli” dan video tersebut wajib terdapat bahasa isyarat.
Pemenang Lomba akan diumumkan di event ketiga Social Day Festival yaitu di webinar Zero Waste: Small Act, Big Difference. Setelah semua rangkaian workshop ini selesai, maka ditutup dengan melakukan sesi foto bersama panitia, pembicara, dan seluruh peserta. Untuk peserta yang sudah mengikuti workshop ini hingga akhir dan mengikuti peraturan workshop, peserta akan mendapatkan E-Certificate dan untuk para Binusian mendapatkan poin SAT.
DOKUMENTASI PESERTA :