SITUASI DALAM SEKTOR PENDIDIKAN PADA PANDEMI COVID-19
Edukasi adalah salah satu hal terpenting yang ada di dunia. Oleh maka itu, dapat dijelaskan mengapa pemerintah sangat mendukung adanya perkembangan dalam dunia edukasi. Pandemi COVID-19 membuat pemerintah melakukan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga masyarakat harus melakukan pembatasan jarak secara sosial atau social distancing. Karena adanya PSBB, maka banyak aktivitas yang harus diundur. Salah satu sektor yang terkena dampaknya adalah sektor edukasi. Tidak ada sekolah dan universitas yang menyelenggarakan pertemuan tatap muka untuk sesi belajar-mengajar. Ini dilakukan untuk kebaikan atas pemberhentian penyebaran COVID-19. Walaupun tidak semua daerah menerapkan sistem pembelajaran ini, tetapi dapat disimpulkan hampir rata-rata wilayah melakukan aktivitas pembelajaran secara tatap muka.
Oleh maka itu, sistem edukasi pada pandemi COVID-19 dilakukan secara pembelajaran jarak jauh. Metode ini dilakukan secara pembelajaran dalam jaringan yang kerap disebut sebagai daring. Disini, pendidikan sangat bergantung pada perkembangan teknologi. Kita dapat melihat bahwa adanya pemanfaat teknologi yang digunakan dalam aktivitas pembelajaran jarak jauh. Disini, para pendidik diminta untuk melakukan pembelajaran untuk siswa sebagai inovasi dengan adanya metode pembelajaran daring. Pembelajaran daring ini dilkaukan dengan menggunakan sebuah computer ataupun laptop yang terhubung oleh koneksi jaringan internet. Platform sosial media yang digunakan untuk pembelajaran secara jarak jauh bisa menggunakan aplikasi seperti WhatsApp, Zoom, dan Microsoft Teams. Dengan menggunakan platform sosial media, maka pendidik dapat mengajar para peserta didik di waktu yang sama walaupun dipisah oleh jarak. Di artikel ini, akan dibahas tentang penelitian terhadap bagaimana hasil dari pembelajaran jarak jauh serta apakah metode ini adalah metode yang efisien untuk adanya pembelajaran antara pendidik serta peserta didik.
Setelah melakukan penelitian, ada hasil yang menunjukkan bahwa ada beberapa pro dan kontra yang dirasakan oleh peserta didik serta pendidik. Pada artikel yang ditulis oleh Haqien & Rahman (2020), 32 mahasiswa dari universitas yang berada di Jakarta dan Depok merasa bahwa penggunaan aplikasi Zoom Meeting ditemukan kurang efisien tetapi jauh lebih baik bila dibanding dengan aktivitas komunikasi yang dilakukan dengan tulisan. Sebuah artikel lain yang ditulis oleh Wardani & Ayriza (2020) menunjukkan bahwa orang tua memiliki kendala dalam teknik pembelajaran di rumah karena adanya kurang dalam pemahaman materi oleh orang tua, kesulitan untuk mengoperasikan gadget, serta adanya kendala dalam jangkauan layanan internet. Orang tua juga ditemukan kurang sabar untuk mendampingi anaknya serta tidak memiliki waktu yang cukup untuk mendampini mereka karena harus bekerja di waktu yang bersamaan. Dewi (2020) menemukan bahwa implementasi pembelajaran daring di sekolah dasar terlaksanakan dengan cukup lain apabila adanya Kerjasama antara guru, siswa, serta orang tua yang ada di rumah.
Pembelajaran secara daring dilakukan ketika pandemi COVID-19. Hal ini tidak dapat dilakukan dengan mudah walaupun teknologi sudah berkembang. Banyak cara yang dilakukan oleh seorang pendidik untuk tetep membuat inovasi dalam sistem pembelajaran daring. Dalam sebuah artikel yang dibuat oleh Dewi (2020), Heru Purnomo, Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia, menyatakan bahwa pembelajaran secara daring ditemukan oleh dirinya sebagai efektif apalagi bila dilakukan melalui aplikasi Whatsapp. Selain itu, Putra Wijaya juga mengatakan bahwa pembelajaran daring dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja sehingga pembelajaran seharusnya bisa berjalan dengan baik bila adanya dukungan fasilitas seperti internet yang lancar.
Walaupun terlihatnya bahwa sistem pembelajaran daring itu efektif, kita juga harus ingat bahwa ada keterbatasan yang membuat adanya hambatan dalam terlaksananya efektivitas pembelajaran metode daring yang dapat dilihat dari artikel yang dibuat oleh Aji (2020). Dinyatakan bahwa ada beberapa faktor yang harus dipikirkan untuk menguji keefisien terhadap pembelajaran daring serta hal yang membuat adanya penghambatan bagi metode pembelajaran tersebut. Yang pertama adalah keterbatasan penguasaan teknologi oleh peserta didik dan pendidik. Ini dapat dijelaskan dengan pendidik yang mungkin agak tertinggal dengan cara pemakaian teknologi, serta peserta didik yang terlalu muda untuk memakai teknologi. Yang kedua adalah sarana dan prasana yang kurang memadai. Kita harus ingat bahwa masyakarat Indonesia adalah masyarakat yang dapat dihitung sebagai menengah ke bawah sehingga ada beberapa peserta didik dan pendidik yang mempunyai kondisi ekonomi yang mengkhawatirkan sehinga ada keterbatasan dalam pemakaian teknologi. Selanjutnya adalah akses internet yang terbatas karena ada beberapa peserta didik dan pendidik yang tinggal di daerah terpelosok sehingga tidak dapat menikmati internet. Yang terakhir adalah adanya anggaran yang kurang disiapkan oleh pemerintah. Negara secara keseluruhan belum bisa menyediakan fasilitas kebutuhan biaya yang dibutuhkan walaupun pemerintah sangat menyetujui adanya produktivitas terhadap pendidikan yang harus berkembang tetapi kedua peserta didik dan pendidik secara finansial belum bisa mengarah kesana.
Reference:
Aji, R. H. S. (2020). Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah, Keterampilan, dan Proses Pembelajaran. FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, SALAM: Jurnal Sosial & Budaya Syari: Vol. 7 No. 5, pp. 395-402, DOI: 10.15408/sjsbs.v7i5.15314
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.
Dewi, W. A. F. (2020). Dampak COVID-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. EDUKATIF: Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Vol. 2, No. 1.
Haqien, D. & Rahman, A. A. (2020). Pemanfaatan Zoom Meeting untuk Proses Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19. Susunan Artikel Pendidikan Vol. 5, No. 1
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Alfabeta.
Wardani, A. & Ayriza, Y. (2020). Analisis Kendala Orang Tua dalam Mendampingi Anak Belajar di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 5, No. 1. DOI: https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.705