PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA BINA NUSANTARA

Dewasa ini, masyarakat dunia tengah diresehkan dengan adanya wabah Virus Corona Disease ( COVID-19) yang menjadi sebuah pandemi. Virus corona atau yang sering disebut COVID-19 telah mengancam dunia dalam berbagai aspek kehidupan hingga kematian yang semakin hari terus memakan korban. Corona virus diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah. Virus ini baru diketahui pertama kali mewabah di kota cina pada akhir tahun 2019 lalu (Q&A on Coronaviruses(COVID-19), n.d).

Covid-19 telah menyebar ke 212 negara  anggal 4 mei 2020 dengan jumlah kasus seluruh dunia mencapai 3.581.475 kasus secara keseluruhan, 248.536 jumlah kasus meninggal dunia dan 1.159.422 dinyatakan sembuh (Media,n.d.-b). saat ini jumlah kasus di negara Indonesia semakin meningkat, per tanggal 20 juli 2020 berjumlah 86.521 orang, meninggaal 4.143 dan sembuh 45.401 kasus seluruh Indonesia ( Media, n.d.-b). akibatnya pemerintah membuat beberapa kebijakan dengan tujuan menghentikan penyebaran wabah COVID-10 ini, seperti lockdown, di beberapa bagian daerah Indonesia yang masuk kedalam zona merah penyebaran virus, lalu physical quarantine untuk menghindari penyebaran virus secara kontak fisik.

Keterbatasan akan kebijakan lockdown memberikan dampak pada aspek pendidikan di Indonesia, dan membuat sistem baru agar pengajaran dalam dunia pendidikan terus berjalan , hal ini terealisasi dengan belajar secara daring, dan metode belajar lainnya berbasis online. Seluruh siswa dan pengajar diwajibkan melakukan proses pembelajaran dari rumah masing-masing. Namun hal ini menimbulkan keluhan baik di kalangan orang tua murid/mahasiswa, mahasiswa, murid, guru, dan dosen. Keluhan yang dilontarkan oleh orangtua terhadap pembelajaran berbasis online ini adalah boros. Untuk belajar dari rumah secara online, membutuhkan kuota internet yang cukup, media pembelajaran seperti laptop atau handphone yang tidak murah. Tidak hanya hal itu, keluhan lain yang dilontarkan oleh mahasiswa dan murid diantaranya adalah terlalu banyak tugas , Lelah menatap layar handphone, minim interaksi terhadap guru atau dosen, serta kurangnya penjelasan materi.

Ia berkata sekolah memberi empat sampai lima tugas setiap hari. Tugas-tugas mata pelajaran ini harus dikerjakan dalam waktu singkat. “Ditambah lagi, tidak ada guru yang menjelaskan materi tugasnya,” kata Dhiya via telepon, awal September lalu. Guru memaksa siswa mengejar nilai, bukan mengejar ilmu, tambahnya.

Kondisi itu menjadi perhatian Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Survei KPAI tentang pelaksanaan proses belajar jarak jauh di 20 provinsi dan 54 kabupaten/kota menyebut 73,2% siswa dari 1.700 responden, atau 1.244 siswa, mengaku terbebani tugas dari para guru. Sebanyak 1.323 siswa dari seluruh responden berkata sulit mengumpulkan tugas karena guru meminta mereka mengerjakannya dalam waktu singkat.

Berdasarkan keluhan-keluhan dari berbagai pihak mengenai proses pembelajaran daring, hingga dikatakan “pembelajaran daring hanya mengejar nilai,bukan ilmu” berdampak pula pada konsentrasi belajar siswa dan mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran. Konsentrasi belajar merupakan hal penting dalam menangkap ilmu baru dalam pembelajaran.

Konsentrasi belajar adalah terpusatnya perhatian siswa pada proses pembelajaran yang berlangsung tanpa melakukan hal-hal lain. Menurut Dimyati dan Mudjiono, “konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran.Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya.”

Jika seseorang tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar,bisa jadi ia tidak dapat menikmati proses belajar yang dilakukannya. Hal ini bisa saja dikarenakan mata pelajaran yang dipelajari dianggap sulit sehingga tidak dapat menyukai pelajaran tersebut, guru yang menyampaikan tidak disukai karena beberapa alasan, suasana yang tidak menyenangkan, atau bahkan cara menyampaikan yang membosankan.

Gangguan konsentrasi pada saat belajar banyak dialami oleh siswa dan mahasiswa.gangguan pemusatan perhatian/Hiperaktif atau dikenal dengan attention deficit disorder / hyperactivity disorder, yang disingkat ADHD merupakan salah satu bentuk gangguan eksternalisasi. Anak yang bergerak gelisah seringkali disebut hiperaktivitas. Disamping itu, anak dengan simtom-simtom seperti itu juga sulit untuk berkonsentrasi.

Konsentrasi besar pengaruhnya terhadap belajar seorang siswa. Jika seorang siswa mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, jelas belajarnya akan sia-sia, karena hanya akan membuang tenaga,waktu,pikiran,maupun biaya.seseorang yang dapat belajar dengan baik adalah orang yang dapat berkonsentrasi dengan baik.

Oleh karena itu, penulis ingin memenuhi tugas pembuatan artikel ilmiah dengan judul “Pengaruh Pandemi COVID-19 Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa Bina Nusantara”

Pada bagian ini diuraikan mengenai hasil penelitian dari judul “Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa Bina Nusantara”. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk table dan grafik yang merupakan rangkuman dari hasil penelitian oleh 25 responden mahasiswa Bina Nusantara.

Pembahasan yang tercakup dalam bagian ini adalah : (1) seberapa efektif jam belajar mahasiswa bina nusantara selama daring , (2) apakah metode aktivitas pembelajaran selama daring sudah cukup baik , (3) aktivitas pembelajaran bina nusantara yang paling kurang efektif selama pembelajaran online , (4) seberapa penting media pembelajaran , (5) seberapa sulit beradaptasi dengan media pembelajaran online menggunakan gadget, (6) hambatan yang berpengaruh untuk melangsungkan pembelajaran online , (7) dampak yang timbul dari hambatan belajar online, (8) apakah dampak dari hambatan belajar online dapat mempengaruhi konsentrasi dalam belajar.  Urutan pembahasan ini disusun dengan tujuan agar pembaca dapat melihat dengan runtut dan lebih mudah mamahami pembahsan dari hasil penelitian ini.

Apakah anda merasa bahwa jam belajar mahasiswa bina nusantara selama daring sudah cukup efektif?

Berdasarkan data pada grafik berikut, dari 25 responden, 4 dari mereka menjawab bahwa jam belajar mahasiswa Bina Nusantara selama daring belum cukup efektif,sedangkan 21 responden lainnya menjawab bahwa jam belajar mahasiswa Bina Nusantara sudah cukup efektif.

Apakah metode aktivitas pembelajaran selama daring sudah cukup baik ?

Berdasarkan data pada grafik berikut, dari 25 responden, 9 dari mereka menjawab bahwa aktivitas pembelajaran selama daring sudah cukup baik , sedangkan 16 responden lainnya menjawab bahwa aktivitas pembelajaran selama daring belum cukup baik.

Apakah Aktivitas Pembelajaran Bina Nusantara yang Paling Kurang Efektif Selama Daring ?

Berdasarkan data pada grafik berikut, dari 25 responden, 11 dari mereka menjawab bahwa aktivitas pembelajaran selama daring yang paling kurang efektif adalah GSLC ,  8 dari mereka menjawab bahwa aktivitas pembelajaran selama daring yang paling kurang efektif adalah vicon besar, 4 dari mereka menjawab aktivitas pembelajaran selama daring yang paling kurang efektif adalah assignment, dan 2 dari mereka menjawab bahwa aktivitas pembelajaran selama daring yang paling kurang efektif adalah Vicon Kecil

Seberapa penting media pembelajaran (gadget) ?

Berdasarkan data pada grafik berikut, dari 25 responden, 24 dari mereka menjawab bahwa media pembelajaran seperti gadget sangat penting untuk melakukan proses pembelajaran di Bina Nusantara,sedangkan  1 dari mereka menjawab bahwa media pembelajaran seperti gadget sangat tidak penting untuk melakukan proses pembelajaran di Bina Nusantara.

Seberapa sulit berdaptasi dengan media pembelajaran online menggunakan gadget ?

Berdasarkan data pada grafik berikut, dari 25 responden, 17 dari mereka menjawab bahwa sulit beradaptasi dengan media pembelajaran online menggunakan gadget ,sedangkan  8 dari mereka menjawab bahwa mudah beradaptasi dengan media pembelajaran online menggunakan gadget

Hambatan yang berpengaruh untuk melangsungkan pembelajaran online ?

Berdasarkan data pada grafik berikut, dari 25 responden, 13 dari mereka menjawab bahwa Hambatan yang berpengaruh untuk melangsungkan pembelajaran online adalah Jaringan Internet,  6 dari mereka menjawab bahwa Hambatan yang berpengaruh untuk melangsungkan pembelajaran online adalah Lelah mata, 2 dari mereka menjawab Hambatan yang berpengaruh untuk melangsungkan pembelajaran online adalah Kurangnya Literatur, dan 4 dari mereka menjawab bahwa Hambatan yang berpengaruh untuk melangsungkan pembelajaran online adalah hal lainnya

Apa dampak yang timbul dari hambatan belajar online ?

Berdasarkan data pada grafik berikut, dari 25 responden, 20 dari mereka menjawab bahwa Dampak yang timbul dari hambatan belajar online adalahKurang Menguasai Ilmu,  1 dari mereka menjawab bahwa Dampak yang timbul dari hambatan belajar online adalah Kurang istirahat, 3 dari mereka menjawab Dampak yang timbul dari hambatan belajar online adalah Kurangnya motivasi belajar, dan 4 dari mereka menjawab bahwa Dampak yang timbul dari hambatan belajar online adalah hal lainnya adalah Kurang fokus terhadap materi

Apakah Dampak dari hambatan belajar online dapat mempengaruhi konsentrasi belajar ?

Berdasarkan data pada grafik berikut, dari 25 responden, 25 dari mereka menjawab bahwa Dampak dari hambatan belajar online dapat mempengaruhi konsentrasi belajar

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki warga miskin  relatif tinggi. Menurut Badan Pusat Statistik ( BPS ) jumlah masyarakat miskin indonesia pada bulan Maret 2020 Sebanyak 26,42 juta jiwa , yang artinya meningkat 1.63 juta terhadap September 2019.

Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, seperti rendahnya tingkat pendidikan berkualitas yang merata, tingginya angka pengangguran, pembangunan infrastruktur yang belum merata, lambatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ) , dan masih banyak lagi. Berdasarkan salah satu dari poin diatas, dikatakan bahwa tingkat Pendidikan berkualitas yang belum merata masih sangat tinggi menjadi penyebab Indonesia berada pada kondisi negara berkembang serta masih tingginya jumlah masyarakat miskin. Padahal  Pendidikan yang berkualitas merupakan bekal bagi pembentukan generasi suatu bangsa . Keberhasilan Pendidikan yang terlihat pada negara maju dapat dinikmati oleh penduduk di suatu negara karena mampu membuat perubahan pada berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, dan lain sebagainya. Proses pendidikan yang berkualitas mengajarkan peserta didiknya untuk memahami dan menguasai ilmu pengetahuan dan meningkatkan berbagai keterampilan salah satunya keterampilan menguasai teknologi yang terus berkembang hingga saat ini melalui globalisasi.

 Generasi kita akan menjadi bagian dalam generasi selanjutnya yang akan menentukan nasib bangsa Indonesia. Sebagai penerus bangsa Indonesia kita tidak boleh menjadi bagian dari masyarakat dunia yang gagap teknologi. Melalui globalisasi kita dapat belajar banyak hal namun sebagai masyarakat Indonesia yang baik pula kita harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam pancasilla. Menyaring seluruh kegiatan berfikir,berprilaku yang masuk melalui globalisasi. Sila ketiga dalam pancasilla berbunyi “ persatuan Indonesia “. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sangat penting dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga warga Indonesia dari kelompok-kelompok atau pribadi yang ingin memecah belah bangsa. Upaya-upaya tersebut sangat jelas terlihat dengan kasus-kasus maraknya berita bohong ( hoax ) , Tindakan intoleransi, dan sikap individualisme. Sebagai masyarakat Indonesia yang menganut budaya ketimuran dan identik dengan gotong royong, jangan biarkan sikap individualisme merusak jati diri bangsa Indonesia. Terebih untuk masalah-masalah sosial pada negara ini, sudah seharusnya menjadi tanggung jawab Bersama untuk memecahkan masalah sosial yang terjadi pada bangsa Indonesia. seluruh masyarakat Indonesia dirasa perlu Bersatu untuk menyelesaikan masalah sosial bangsa Indonesia ini, diantaranya Pendidikan berkualitas yang belum merata.

Terjadinya pandemi COVID-19 pada akhir tahun 2019 menyebabkan bebagai aspek kehidupan seperti Pendidikan,ekonomi lumpuh tidak bergerak, namun keterbatasan berbagai aspek khususnya Pendidikan harus tetap berjalan demi Indonesia yang lebih baik.

Aspek Pendidikan harus tetap berjalan walaupun dengan berbagai keterbatasan, diantaranya dengan menggunakan pembelajaran berbasis online atau dalam jaringan (DARING), walaupun menimbulkan berbagai pro dan kontra baik pada kalangan orang tua maupun mahasiswa, hal ini dirasa merupakan satu-satunya jalan untuk menyelenggarakan kegiatan Pendidikan di Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian melalui survey pada 25 reponden mahasiswa bina nusantara, menunjukan bahwa jam belajar mahasiswa bina nusantara selama daring sudah cukup efektif yang dibuktikan dengan 84% dari 25 responden atau sebanyak 21 responden menjawab “YA” dalam hal jam belajar efektif mahasiswa bina nusantara.kemudian aktivitas pembelajaran yang belum baik dibuktikan dengan 64% dari 25 responden menjawab bahwa aktivitas pemebelajaran yang belum cukup baik. Selanjytnya menjawab GSLC merupakan aktivitas pembelajaran bina nusantara yang dirasa paling kurang efektif dan dibuktikan dengan 11 responden dari 25 responden , vicon kelas besar pun dirasa kurang efektif dalam aktivitas pembelajaran daring yang dijawab oleh 8 responden, assignment dirasa kurang cukup efektif dalam aktivitas pembelajaran online yang dijawab oleh 4 responden, serta vicon kelas kecil yang dijawab oleh 2 responden sebagai aktivitas pembelajaran bina nusantara selama daring yang paling kurang efektif.media pembelajaran seperti laptop ,tab,dan handphone pun dirasa sangat penting dalam proses pembelajaran online yang dibuktikan dengan 96% atau sebanyak 24 responden dari 25 responden. Namun, 17 responden menjawab bahwa mereka sulit beradaptasi dengan media pembelajaran online. Berbaga hambatan juga dirasa berpengaruh untuk melangsungkan pembelajaran online , seperti 13 responden menjawab jaringan internet merupakan hambatan dalam melangsungkan pembelajaran online, Lelah mata dijawab oleh 6 responden, kurangnya literatur dijawab oleh 2 responden, serta 5 responden menjawab hal lainnya sebagai hambatan yang berpengaruh dalam melangsungkan pembelajaran online. Kemudian,timbulah dampak dari berbagai hambatanpembelajaran online seperti 80% dari 25 responden atau sebanyak 20 responden menjawab dampaknya bagi mereka adalah kurang menguasai ilmu, 12% dari 25 responden atau sebanyak 3 responden menjawab kurang motivasi belajar, kurang istirahat sebanyak 1 responden dan kurang fokus terhadap materi pembelajaran sebanyak 1 responden menjadi pilihan dampak dari hambatan belajar online. Serta 100% dari 25 responden menjawab bahwa  dampak dari hambatan pembelajaran online mempengaruhi konsentrasi belajar mereka sebagai mahasiswa bina nusantara.

Berdasarkan uraian hasil  pada survey yang telah dilakukan oleh peneliti, hal ini  selaras dengan teori penelitian yang telah diungkapkan pada bagian latar belakang, yaitu Menurut Dimyati dan Mudjiono, “konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran.Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya.”

Jika seseorang tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar,bisa jadi ia tidak dapat menikmati proses belajar yang dilakukannya. Hal ini bisa saja dikarenakan mata pelajaran yang dipelajari dianggap sulit sehingga tidak dapat menyukai pelajaran tersebut, guru yang menyampaikan tidak disukai karena beberapa alasan, suasana yang tidak menyenangkan, atau bahkan cara menyampaikan yang membosankan, dan sangat sejalan dengan survey yang telah dilakukan. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pandemi COVID-19 yang menyebabkan keterbatasan dalam berbagai aspek seperti Pendidikan kemudian timbulah belajar berbasis online yang berpengaruh terhadap konsentrasi belajar mahasiswa bina nusantara.

Kesimpulan yang dapat diambil darii latar belakang, survey, hingga pembahasan dan keterkaitan antara teori yang telah dijabarkan pada bagian latar belakang , relevan dengan survey yang telah dilaksanakan, yaitu pandemi COVID-19 berpengaruh terhadap konsentrasi belajar mahasiswa Bina Nusantara.

Reference:

Rachmawati,Suci.2019.”Review Jurnal Ilmiah Mengenai Dampak Psikologis Pelajar yang Timbul Akibat COVID-19”.Madura : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo.

Gita Asterina