Webinar Mental Health TFISC 2021: You Matter
“YOU MATTER”
Pada hari Sabtu, 26 Juni 2021, TFISC menyelenggarakan rangkaian webinar yang memiliki fokus mengenai mental health. Rangkaian kegiatan webinar ini diselenggarakan selama bulan Juni yang diperuntukan bagi para binusian dan non binusian. Salah satu webinar yang terselenggarakan berjudul “You Matter”. Makna dibalik judul tersebut berasal dari Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di Indonesia masih sangat rendah. Stigma negatif mengenai gangguan kesehatan mental mengakibatkan banyak sekali orang yang kesehatan mentalnya sebenarnya tidak baik-baik saja, kerap kali denial terhadap kesehatan mentalnya dan takut untuk mencari pertolongan karena khawatir terhadap pandangan masyarakat terhadap dirinya. Hal ini mengakibatkan banyak sekali orang yang berpura-pura untuk terlihat baik-baik saja.
Depresi adalah sebuah kondisi kesehatan mental yang dapat mengubah hidup orang yang mengalaminya dan orang yang merawatnya. Terlebih di masa Pandemi COVID-19 dan lockdown yang dapat meningkatkan tekanan pada seseorang. Terlalu sulit bagi teman dan keluarga penderita depresi untuk mengetahui apa yang harus dilakukan untuk orang yang mereka cintai. Namun, lebih menantang, sekaligus lebih penting dan lebih rumit, untuk menawarkan bantuan semacam itu selama pandemi.
World Health Organisation (WHO) memperkirakan bahwa hampir 265 juta orang di seluruh dunia mengalami depresi. Tidak seperti depresi pada umumnya, Smiling Depression biasanya cenderung tidak terdeteksi, tampak bahagia bagi orang lain, sementara secara internal menderita gejala depresi, merupakan salah satu indikasi bahwa seseorang mungkin mengalami hal yang dinamakan “Smiling Depression”. Dibalik senyuman ini, terdapat seseorang yang berjuang dengan depresi dan kegelisahan dalam jangka waktu yang lama. Namun, di saat bersamaan rasa takut akan diskriminasi membuat pikiran mereka kabur, dan secara tak sadar berusaha untuk tampil bahagia di depan orang lain, seolah semuanya baik-baik saja.
Seseorang yang mengidap Smiling Depression mungkin mengalami banyak gejala klasik depresi, seperti kesedihan mendalam, kepercayaan diri yang rendah , dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Beberapa gejala ini mungkin dapat diamati oleh orang lain, sementara gejala lainnya mungkin dirahasiakan. Tidak jarang orang dengan smiling depression ini bekerja sangat keras untuk menyamarkan gejala mereka. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mencari tanda – tanda lain yang kurang kentara yang dapat menandakan bahwa ada suatu hal yang berbeda di dalam diri seseorang, seperti perubahan kebiasaan mereka, kelelahan, dan kehilangan minat pada hal-hal yang pernah mereka nikmati.
Terlepas dari inginnya penyelenggara untuk membantu masyarakat memahami diri mereka sendiri, kurangnya pemahaman yang mendalam akan topik terkait juga menjadi salah satu faktor pendukung penyelenggara acara untuk mengambil topik tersebut.
Acara ini diisi oleh Rania Savira A. yang saat ini merupakan Program Advisor dari organisasi I Am Okay. Selain itu, beliau juga merupakan seorang survivor dari topik yang ingin dibahas. Keputusan pemilihan Kak Rania sebagai pembicara juga didukung oleh fakta bahwa beliau merupakan lulusan jurusan Psikologi dari Universitas Indonesia. Acara ini juga dipandu oleh Vincent Alfacino yang merupakan Binusian 24. Topik pembahasan dimulai dengan Kak Rania melakukan sesi sharing akan pengalamannya yang pernah mengalami depresi, mulai dari bagaimana beliau mulai menyadari akan kesehatan mentalnya sampai bagaimana beliau dapat keluar dari fase tersebut.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan sesi edukasi mengenai pemahaman dasar akan apa itu Smiling Depression, mengapa hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan mental kita, hal apa saja yang bisa dan tidak bisa dilakukan ketika kita mengetahui bahwa seseorang atau kita mengalami Smiling Depression, sesi edukasi ini ditutup dengan Kak Rania memberikan informasi mengenai lembaga apa saja yang sekiranya dapat membantu pengidap Depresi maupun Smiling Depression seperti yayasanputih.org, riliv.co, LPTUI.com, Ibunda.id, dan satupersen.net.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi QnA, dimana antusiasme partisipan sangat tinggi dibuktikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh partisipan di kolom chat. Diharapkan melalui sesi ini seluruh pertanyaan partisipan yang dijawab oleh pembicara dapat membantu partisipan mendapatkan solusi dan pandangan yang lebih luas dalam kondisi yang sedang partisipan alami. Namun untuk pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab, partisipan dapat langsung bertanya kepada pembicara melalui contact person pembicara.
Saat semua rangkaian webinar telah selesai, panitia melakukan sesi foto dengan pembicara dan seluruh partisipan. Dengan mengikuti webinar ini seluruh partisipan akan mendapatkan e-certificate, serta khususnya binusian akan mendapatkan poin SAT.