Berkawan Dengan Toxic Relationship

Kehidupan memang selalu bergantungan , selalu membutuhkan orang lain, karena kita tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Kita juga dari lahir sudah terbentuk suatu hubungan orang tua dan anak , terus munculnya akan keluarga dan keluar lagi munculnya hubungan teman di lingkup yang masih kecil. Setelah beranjak besar, kita pasti akan bertemu dengan orang -orang asing yang baru dan disitulah kita memulai halaman yang baru dengan penuh cerita. Namun, cerita yang kita miliki tidak seutuhnya indah seperti dongeng yang diceritakan oleh orang tua kita, bisa saja cerita kita indah ,sedih , marah ataupun kejadian tragedis yang tidak kita inginkan. Bentuk hubungan juga bisa melalui tatap muka dan komunikasi secara langsung ataupun tidak langsung, apalagi zaman sekarang sudah berubah menjadi modern semua serba canggih dengan munculnya hp terus social media, web dan lain-lainnya yang membantu kita dalam berkomunikasi terhadap orang.

Namun apakah sadar kita yang sedang beranjak usia remaja yang melewati kecil hingga besar bahwa kita pernah suka terhadap orang. Perasaan pasti pernah muncul entah rasa teman ,sahabat ataupun yang lain. Contoh disaat kita duduk di bangku  SD kelas 5/6 terus lanjut pas SMP-SMA dan pas kuliah juga lebih pernah ada rasa suka. Pas SD mungkin yang disebut cinta padangan pertama atau yang bisa dibilang cinta monyet, namun mereka belum berani untuk membangun hubungan, terus pas SMP mulai ada rasa ingin membuat hubungan lebih dari teman ataupun sahabat , namun mereka juga baru belajar dan masih dasar yang polos sekali dan berbeda saat SMA dan Kuliah yang sudah berani untuk membangun hubungan lebih yang bisa dikatakan pacaran serta beda istilah lagi jika sudah beranjak umur 20 an yang memikirkan lebih dari pacaran, karena mereka fokus ke jenjang lebih serius. Tapi apakah semua hubungan sudah berjalan dengan keinginan yang kita mau, mungkin bisa saja hubungan yang manis untuk kita yang tidak ada masalah dan berjalan harmonis tetapi apa kabar jika hubungan yang selalu bermasalah, tidak ada hubungan harmonis dan munculnya pengekangan terhadap hubungan tersebut.

          Rasa hubungan tidak seindah yang kita pikirkan karena pria dengan wanita sangat berbeda, karena Sebagian banyak pria berpikir dengan logika serta medepankan nafsu mereka dan berbeda dengan wanita yang selalu memakai dengan perasaan, tetapi itu semua tinggal kita bagaimana menjalani hubungan tersebut. Tapi jika mengetahui akan hubungan yang tidak sehat pasti ada saja yang membuat dalam hubungan tersebut tersiksa. Hubungan tak sehat bisa saja terjadi dengan contoh toxic relationship yang bagaimana hubungan ini bersifat kekerasan dan biasanya korban yang parah terjadi pada wanita. Toxic relationship ini bisa membahayakan si korban akan dampak yang dirasakan, contoh dampaknya saja bisa mengalami trauma ,depresi yang mengganggu kementalan seseorang. Toxic ini juga bisa dilihat dari pasangan yang menengkang kita , selalu posesif terhadap kita yang membuat tidak nyaman dan tidak bisa menjadi diri kita sendiri dan lebih parahnya direndahkan selalu akan martabat Kodrat diri kita sendiri. Toxic relationship ini juga biasanya terjadi karena pergaulan yang salah , rasa cinta yang membabi buta sehingga membuat orang tersebut  melakukan seribu cara agar hubungan tersebut tetap berjalan. Apalagi pas berantem mereka pasti mengandalkan fisik mereka dengan contoh menampar ,memukuli atau mencubit si korban tersebut yang biasanya susah akan mengendalikan si emosi pria dan wanita tidak bisa berkutik. Hubungan ini bisa berakhir jika di antara mereka ada yang mengambil Tindakan akhiri hubungan tersebut dengan cara putus hubungan, komunikasi dan lainnya. Oleh karena itu , penulis ingin memberitahukan akan dampak dari toxic relationship dan memberi wawasan agar tau akan menjalin hubungan yang sehat seperti apa.

Metode yang gunakan adalah metode kualitatif eksploratif dan eksplanatori dengan Teknik pengumpulan data secara wawancara dan observasi. Datanya antara lain:

  • Mengaku Pernah Ditampar hingga Diinjak oleh Mantan Pacar, Kesha Ratuliu Ungkap Alasannya Bisa Bertahan di Toxic Relationship

Presi – Kamis, 30 Januari 2020 | 13:15 WIB

NOVA.id – Kisah cinta aktris Kesha Ratuliu sempat menjadi perbincangan di tengah masyarakat.Pasalnya, Kesha pernah menjalin hubungan asmara yang tidak sehat atau toxic relationship.Kesha menjalin hubungan asmara selama dua tahun dan mendapatkan perlakukan kasar dari mantan pacarnya. Perlakuan kasar yang diterima oleh Kesha berbentuk fisik maupun verbal. Dalam video Youtube MOP Channel yang diunggah Senin (27/01), Kesha mengatakan bahwa ia pernah ditampar, diinjak, bahkan diludahi. Sebelumnya, Kesha mengaku bahwa kesan pertama laki-laki tersebut adalah sosok yang baik. Namun, sikapnya berubah seiring berjalannya waktu. Meski demikian, Kesha masih mencoba mempertahankan hubungan dengannya. Saat ditanya mengapa ia memilih bertahan, Kesha menjawab bahwa ia merasa nyaman dengan perlakukan mantan pacarnya itu. Aku ke psikolog, sampai akhirnya aku nemu jawaban kenapa aku nggak bisa lepas karena aku nyaman sama perlakukan dia ke aku,” kata Kesha. Lebih lanjut, Kesha menjelaskan bahwa rasa nyaman itu muncul bukan hanya karena rasa cinta semata tetapi karena Kesha mengaku memiliki sebuah kondisi psikologi tertentu. “Jadi aku tuh adalah seseorang yang punya black hole. Black hole itu adalah lubang yang hitam yang dark yang harus diisi terus dengan kasih sayang,” jelas Kesha.

  • Anya Geraldine Pernah Terjebak Toxic Relationship

Kompas.com – 16/10/2020, 14:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Selebgram yang kini menjadi artis peran Anya Geraldine pernah terjebak dalam toxic relationship atau hubungan tak sehat. Toxic relationship itu dialami oleh Anya Geraldine dengan salah satu mantan pacarnya dari SMP. Selama enam tahun berpacaran, Anya Geraldine merasakan hubungannya dengan sang mantan sangat buruk. Omong Kosong “Itu sih sama yang enam tahun, dia agak-agak psycho juga orangnya sih. Jadi kayak gue mau putus, atau berantem sama dia, dia selalu melakukan hal-hal yang toxic,” kata Anya Geraldine dalam Ngobrak Gofar Hilman, Jumat (16/10/2020). Contoh perilaku buruk sang mantan yang kerap dilakukan adalah memecahkan gelas dan berteriak di rumah Anya. Tak hanya itu saja, sang mantan juga kerap memukuli diri sendiri jika sedang bertengkar atau kesulitan berbaikan dengan Anya. Merasa Bersalah, Anya Geraldine Buat Pengakuan tentang Aib yang Disimpannya Selama Ini Lebih parahnya, perilaku beracun yang dilakukan sang mantan berkelanjutan saat hubungannya dengan Anya sudah berakhir. Pada satu kesempatan, sang mantan membuntuti Anya yang memang sedang dekat dengan seorang cowok baru. Untungnya, drama toxic relationship itu berakhir saat sang mantan menemukan wanita lain. “Sekarang deseu sudah nikah, jadi gue udah enggak digangguin lagi, bahagia gue,” kata Anya sambil tertawa.

Dari Data observasi dan wawancara tersebut, sudah di lihat bahwa setiap toxic relationship yang mereka rasakan sangatlah berbeda. Ada yang meraskan di rugikan ataupun dirasa cukup menguntungkan dari kejadian tersebut. Tetapi, toxic ini sebenarnya sudah melanggar HAM dan sudah tindakan kekerasan yang harus dicegah dalam suatu hubungan. Dengan adanya psikologi yang membantu untuk terbuka agar tidak lebih sakit jatuh dalam depresi. Karena orang yang sudah mengalami depresi itu bisa membuat seseorang celaka yang fatal , gila ataupun kematian atas kejadian tersebut. Sebenarnya kita boleh jatuh hati  terhadap orang, boleh juga bucin tetapi  kalau bisa melakukannya dengan pola sehat, lawan toxic relationship yang negative menjadi positif . Jika memang kita berada diantara hubungan toxic relationship, kita harus bisa keluar dari lingkungan tersebut, harus bisa memiliki hal positif untuk melawan hal toxic relationship agar tidak terlalu dalam sakit yang kita tanggung dalam pacaran. Contoh, Kesha Ratuliu yang pernah ditampar, diinjak, bahkan diludahi oleh mantannya sendiri semasa mereka pacaran tidak menyangka cowok yang dikira baik oleh Kesha ternyata 6 bulan kemudian,dia mengeluarkan akan sifat asli oleh cowok tersebut. Akibat dari kejadian tersebut Kesha pun merasa nyaman karena dia sudah menjalani toxic tersebut walaupun hal itu tidak baik untuk mental kita sendiri, tetapi dia juga menjalaninya dengan positif sehingga dia juga bisa keluar dari toxic relationship. Berbeda lagi dengan kisah Anya Geraldine yang mengalami toxic dengan pacarnya semasa SMP, dia  berkata bahwa pacarnya bukan hanya toxic tetapi pacarnya juga psikopat yang membahayakan Anya ataupun mantannya sendiri.  Tetapi dari dua kisah mereka kita bisa belajar bahwa percintaan/hubungan tidak semudah yang kita jalani, ada kesan senang dan sedih jadi kita harus memahaminya antara pasangan tersebut dan jalanin dengan positive vibes agar menghasilkan hubungan yang bermanfaat.

Cintailah dirimu sendiri sebelum kamu mencitai orang lain. Kita boleh jatuh hati ,boleh pacaran tetapi jangan sampai memakai fisik apalagi saat ada konflik lawannya dengan emosional yang tidak terkendalikan ,jangan saat konflik kita lepas kendali jadi melawan dengan fisik ataupun dengan omongan yang menyakiti perasaan yang bisa mempengaruhi kementalan korban tersebut. Lebih baik, kita melawan dengan kepala dingin dan secara baik-baik agar tidak merugikan satu sama lain. Kita menjalin hubungan secara baik juga tidak merugikan dan itu membuat kita sukses akan kedepan dan janganlah mudah terpercaya terhadap sesuatu yang membuatmu bahagia dengan cepat , karena tidak semuanya akan berbuah manis. Jangan juga menjadi orang lain dalam menjalin hubungan, karena itulah hal yang tidak baik dan jadilah dirimu sendiri. Kenikmatan memang datang dengan cepat tapi sesaat, beda dengan kebahagian di diri kita dengan orang dekat kita yang lama akan bahagia tersebut.

Reference:

https://nova.grid.id/read/052005611/mengaku-pernah-ditampar-hingga-diinjak-oleh-mantan-pacar-kesha-ratuliu-ungkap-alasannya-bisa-bertahan-di-toxic-relationship https://www.kompas.com/hype/read/2020/10/16/142434466/anya-geraldine-pernah-terjebak-toxic-relationship

Olivia Reginata