Virtual Learning Environment In a Pandemic Covid-19 And How To Tackle This Virtual Learning

Masa pandemi ini memaksa dunia pendidikan untuk segera beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh secara virtual. Sebelum mengaplikasikannya, guru dan orangtua perlu memahami konsep utama dari memimpin dan belajar di dalam dunia virtual. Ada beberapa hal vital yang perlu kita pahami saat kita memimpin dan belajar di dunia virtual.

Pertama, kita harus memahami pengaruh besar dari komunikasi. Kedua, keadilan dan kemudahan akses juga perlu untuk kita pertimbangkan. Ketiga, kita juga perlu mengetahui kebaikan dan kelemahan dari sinkronis and asinkronis dalam pembelajaran jarak jauh. Keempat, orangtua dan guru perlu memiliki kompetensi yang mumpuni perihal tips dan penggunaan perangkat untuk berkoneksi secara virtual secara efektif.

Konsistensi ialah istilah utama yang menjadi gambaran besar seberapa kuat pengaruh komunikasi yang kita lakukan sehari-hari. Sebagai makhluk sosial, manusia berkomunikasi setiap saat untuk memenuhi kebutuhannya walau hanya sekadar menyampaikan pesan.

Masa pandemi meminta setiap kita untuk berkomunikasi virtual secara konsisten dengan bantuan koneksi internet. Kita konsisten menggunakan aplikasi seperti Zoom dan Google Meet. Kita konsisten berpadan pada jadwal kegiatan yang mungkin berpola sama untuk memastikan bahwa setiap tujuan yang sudah kita rancang bisa tercapai.

Dalam kaitannya dengan hubungan komunikasi di lingkungan sekolah, setiap orang mengikuti pola jaringan komunikasi yang efektif. Para pemimpin sekolah menjalin hubungan komunikasi dua arah yang konsisten dengan guru.

Demikian halnya, komunikasi yang dibangun antara pemimpin sekolah dengan orangtua siswa terjalin secara adil. Di dalam kelas, siswa membangun hubungan komunikasi dua arah yang erat dengan guru mereka. Tidak hanya dengan siswa, guru pun selalu berkomunikasi dengan orangtua mereka perihal perkembangan sikap dan akademis dari anak mereka di sekolah.

Di masa pandemi ini, mau tidak mau, kita tetap menjalankan percakapan antar pihak secara virtual. Tidak bisa dipungkiri, setiap kita pada akhirnya membutuhkan berbagai macam platform untuk bisa berkomunikasi. Membuat daftar username dan password bagi murid sangatlah dibutuhkan jikalau guru menggunakan beragam laman internet untuk mendukung kegiatan pembelajaran daring, terlebih bagi guru yang mengajar siswa TK dan SD.

Kedua, selalu berfokus pada tujuan pembelajaran yaitu untuk memenuhi kebutuhan akademis siswa. Gunakan dan aplikasikan Bloom’s Taxonomy dalam setiap rencana pengajaran. Ketiga, selalu siap sedia saat jam kerja karena pastinya akan banyak pertanyaan dari orangtua dan murid.

Keempat, gunakan media penyimpanan dan pengiriman dokumen yang jelas dan mudah diakses bagi siswa dan orangtua. Kelima, selalu refleksikan setiap pembelajaran setiap harinya untuk memperbaiki kesalahan tersebut di pertemuan yang akan datang karena pastinya lumrah untuk terjadi banyak kesalahan di pertemuan-pertemuan awal dari kelas daring.

Internet menjadi santapan utama setiap orang saat ini. Sayangnya di Indonesia, tidak semua tempat tinggal siswa terkoneksi dengan internet. Oleh karena itu, siswa perlu mendapatkan hak yang sama dalam mendapatkan kuota internet. Keterbatasan guru dalam menyediakan akses internet mengakibatkan perlunya pihak luar yang lebih berwenang menyediakan kebutuhan dari isu ini.

Pemerintah pada akhirnya harus turut serta memastikan bahwa setiap siswa dapat terkoneksi dengan internet. Salah satu program yang sedang dicanangkan ialah program Paket Pendidikan bagi siswa yang tinggal di daerah tertinggal. Besar harapan setiap pihak di dunia pendidikan agar program ini bisa dengan berhasil mendukung kegiatan belajar mengajar di Indonesia agar terus terlaksana dengan optimal.

Berdasarkan kurun waktu penyelenggaraan, ada dua tipe pembelajaran yaitu pembelajaran sinkronis dan pembelajaran asinkronis. pembelajaran sinkron mengacu pada semua jenis pembelajaran di mana peserta didik dan instruktur berada di tempat yang sama, pada waktu yang sama, agar pembelajaran berlangsung.

Selain itu, guru bisa secara langsung memberikan komentar atau umpan balik kepada siswa sehingga walaupun terjalin secara virtual, pembelajaran ini tetap berjalan seakan siswa sedang berada di kelas. Akan tetapi, butuh koneksi yang stabil untuk membuat tipe pembelajaran ini berjalan efektif. Semua siswa juga perlu memiliki perangkat mandiri yang terkoneksi internet.

Siswa juga memiliki waktu yang cukup luang untuk berefleksi akan tugas mereka. Pembelajaran asinkronis cocok untuk setiap siswa karena tidak membutuhkan kecepatan internet sekuat dan sestabil dengan apa yang pembelajaran sinkron butuhkan. Dengan tipe belajar ini, siswa dapat mengatur kecepatan mereka sendiri dalam menyelesaikan asesmen yang diberikan.

Adapun Laboratorium  Maya dapat digunakan peserta didik dan pendidik melakukan percobaan di laboratorium secara virtual (maya). Semua percobaan atau simulasi yang tersedia di Laboratorium Maya dapat diunduh oleh pengguna dengan melakukan login terlebih dahulu. Di fitur ini terdapat konten untuk mata pelajaran IPA dan matematika dengan kategori SMP dan SMA. Saat ini, untuk mata pelajaran matematika baru tersedia empat judul konten dan mata pelajaran IPA tingkat SMP baru tersedia enam judul konten. Sedangkan untuk tingkat SMA, terbagi menjadi tiga kategori, yaitu biologi, fisika, dan kimia, dengan jumlah judul konten dua puluh buah.

Meskipun demikian,tanpa sambungan internet pun, pembelajaran dengan konten dari Rumah Belajar tetap dapat dilaksanakan. Caranya, kita mengunduh materi terlebih dulu melalui gawai yang berkoneksi internet. Lalu, hasil unduhan itu disimpan dalam alat penyimpan data, sepertiflashdisk/USB, atau compact disc (CD). Nah, materi tersebut dapat dimanfaatkan secara luring (offline).Dengan cara demikian itu, jika tanpa internet pun dapat memanfaatkan konten Rumah Belajar.

Berkaitan dengan website yang digunakan, guru harus menerapkan keadilan dalam membagikan informasi kepada siswa. Setiap dari mereka berhak mendapatkan keleluasan yang sama dalam mengakses website tersebut tanpa ada pengecualian. Hal ini penting untuk dilakukan agar seluruh siswa mendapatkan konten yang sama , yang pada akhirnya mendukung siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan oleh guru.

Dalam pendidikan daring, tipe pembelajaran ini menguntungkan jika dilaksanakan saat jam belajar dan untuk kepentingan tugas yang instruksinya bersifat satu per satu kepada setiap siswa atau dalam kelompok kecil. Pembelajaran sinkron membuat siswa tetap konsisten dalam mengikuti jadwal sekolah yang diberikan. Akan tetapi kita harus memaksimalkan koneksi dan mempersiapkan apa yang harus di persiapkan.

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran secara virtual meminta guru, siswa dan orangtua beradaptasi dengan cepat. Komunikasi tetap harus terjalin secara efektif dan konsisten walau kondisi tidak mengizinkan kita untuk saling bertemu langsung dan pertemuan secara virtual akhirnya menjadi solusi. Setiap kita perlu memahami peraturan dasar dan hal-hal yang diperlukan dalam melakukan kegiatan belajar secara virtual agar tujuan yang diharapkan bisa tercapai secara efektif dan efisien.

Dhika Nur Aisyah