Community Development TFISC 2020 “Disabilities Development for Sustainable Community Through: Entrepreneurship Skill”

Tahun 2020 ini menjadi tahun yang sangat sulit untuk seluruh kalangan. Adanya pandemic virus corona menjadikan banyak pihak kehilangan harta, jabatan, anggota keluarga, usaha, dll. Salah satu yang paling banyak terjadi terutama di Indonesia adalah banyaknya pemberhentian pekerja secara massal yang menjadikan angka perekonomian Indonesia menurun secara signifikan. Akibat banyaknya pemberhentian pekerjaan tersebut menjadikan banyak orang memutuskan untuk memulai usaha sendiri atau biasa dikatakan wirausaha. Dapat kita sadari banyaknya kegiatan wirausaha di era revolusi industri 4.0 ini menuntut kita menguasai berbagai teori dan strategi dalam bidang digital. Banyak UMKM atau usaha online di Indonesia yang sebenarnya dapat berpotensi baik namun, karena minim nya pengetahuan dan informasi dalam bidang digital menjadikan usaha tersebut kurang diminati atau kurang berkembang, terlebih dimasa pandemic COVID-19 saat ini hampir seluruh kegiatan dilakukan menggunakan media internet.

Dalam hal ini TFISC yang memiliki program “Community Development” membuat suatu tindakan nyata untuk membantu menjadi penyalur atau wadah bagi komunitas tertentu yang memiliki usaha agar mendapatkan informasi dan pelajaran baru terutama dalam bidang bisnis digital untuk menggagas usaha komunitas tersebut bisa lebih berkembang dan dapat mengahasilkan value yang lebih baik lagi. TFISC memilih komunitas SLB C Santa Lusia, Bekasi yang tengah menjalani sebuah program keterampilan untuk memberdayakan ABK dengan menghasilkan sebuah produk berupa sabun dengan merk “Cahaya” yang langsung dibuat sendiri oleh murid “luar biasa” dari SLB C Santa Lusia.

Gambar 1. Sabun Cuci Tangan buatan anak SLB Santa Lusia merk “Cahaya”

TFISC melakukan kolaborasi dengan komunitas SLB C Santa Lusia karena sesuai dengan tujuan dari program community development untuk membantu mengembangkan komunitas tersebut khususnya dalam bidang entrepreneurship skill yang seharusnya dikuasai oleh sebuah komunitas yang baru menjalani usaha. Kegiatan community development ini dilaksanakan dalam waktu 4 hari yang dimulai dari tanggal 15-18 Desember 2020 dengan rangkaian kegiatan 2 hari webinar dan 2 hari mengerjakan study case.

Gambar 2. Poster Comdev TFISC 2020

Pada tanggal 15 Desember 2020 kegiatan berupa webinar yang dibuka untuk umum dan dihadiri oleh kepala sekolah, bapak/ ibu guru dari SLB C Santa Lusia, dan para aktivis pemerhati sosial. Webinar ini diisi oleh narasumber seorang Director of Building Image Consultant, Bapak Guru Sozuaon Simbolon, M.T., M.Th. dengan judul “Attract Potential Customers Through Product Branding and Marketing”. Secara singkat dalam webinar pertama ini berisi tentang informasi berupa strategi apa saja yang harus diperhatikan dalam proses branding serta pemasaran terutama bagi pelaku usaha pemula.

Gambar 3. Materi Dari Guru Sozuaon Simbolon

Gambar 4. Foto Bersama Webinar Day-1 Comdev

Pada tanggal 16 Desember 2020 dilanjutkan dengan webinar yang disi oleh Bapak Fredrikus Suarezsaga, seorang Facilitator at Gapura Digital dengan judul “How to Empower Your Business in Digital Marketing?”. Secara singkat webinar ini berisi tentang informasi mengenai cara memulai bisnis di dunia digital baik dalam proses pemasaran, pembuatan produk, dll.

Gambar 5. Materi Dari Fredrikus Suarezaga

Gambar 6. Foto Bersama Webinar Day-2 Comdev

Dihari ke-3 dan ke- 4 tanggal 17-18 Desember di lanjutkan dengan kegiatan antara panitia dengan kepala sekolah, bapak/ Ibu guru SLB C Santa Lusia membuka forum diskusi untuk menjawab study case mengenai entrepreneur yang telah dibuat oleh panitia community development. Dalam kegiatan ini menjadi sebuah sesi dimana para peserta dapat memberikan opini atau pendapatnya dalam menjawab study case yang telah disediakan. Tentunya jawaban yang dilampirkan mengacu pada pembelajaran dari webinar yang telah disampaikan sebelumnya. Selain itu juga di sesi ini dijadikan sebagai wadah sharing dan bertukar pikiran dalam menjadi fasilitator untuk mengembangkan produk sabun yang dimiliki oleh komunitas SLB C Santa Lusia.

Gambar 7. Study Case Bersama dengan Guru SLB-C Santa Lusia

Gambar 8. Study Case Bersama dengan Kepala Sekolah dan Guru SLB-C Santa Lusia

Dengan suksesnya acara yang dilaksanakan oleh community development TFISC 2020 ini diharapkan dapat menjadi suatu gebrakan baru untuk komunitas SLB C Santa Lusia dalam mengembangkan produk yang dimiliki terutama dalam era digital saat ini dan diharapkan juga dapat terus membantu dan membuka lapangan pekerjaan untuk para ABK.

Rafael Edwin Hananto Kusuma