WEBINAR “SAVE THE OCEAN”

Jakarta – Indonesia adalah negara yang kaya dengan sumber daya alam dan salah satunya adalah sumber daya alam yang berasal dari laut. Laut telah menjadi sumber kehidupan bagi Indonesia serta masyarakatnya. Namun, sampai saat ini kepedulian masyarakat Indonesia akan kebersihan laut sangatlah kurang karena masih banyak yang membuang sampah sembarangan, melakukan pengeboman untuk mendapatkan sumber daya laut dengan cepat. Oleh karena itu, dalam Webinar “Save the Ocean” yang diselenggarakan oleh Teach for Indonesia Student Community serta bekerja sama dengan Eco Nusa Foundation, Sabtu (24/10), Manajer program kelautan Eco Nusa Foundation, Pak Wiro Wirandi, menyampaikan pesan untuk para peserta webinar termasuk masyarakat Indonesia yang lain untuk dapat menjaga laut dengan baik.

Materi yang dibawakan oleh Pak Wiro Wirandi dalam webinar ini terkait dengan berbagai hal seperti fungsi dan peran laut sebagai sumber daya ikan, ekonomi, transportasi, obat-obatan, rekreasi dan lain sebagainya. Laut yang sehat sangat penting untuk kita, dikarenakan lebih dari 1 miliar orang tinggal di pesisir yang berhubungan langsung dengan laut. Laut telah menjadi sumber kehidupan mereka sehingga menjaga kesehatan dan kebersihan laut sangat diperlukan dan sangat penting untuk menjamin kehidupan masyarakat pesisir sejahtera. Selain menjamin kehidupan masyarakat, dengan menjaga kebersihan dan Kesehatan laut, maka kita juga telah menjaga kehidupan makhluk hidup yang ada di laut dan juga diri kita sendiri.
Plankton adalah mikroorganisme yang tinggal di laut dan memiliki popuritas yang sangat banyak. Plankton berperan sebagai produsen di rantai makanan di laut layaknya tumbuhan. Layaknya tumbuhan, mereka menggunakan sinar matahari dan nutrisi yang ada di lautan untuk bertahan hidup dan berfotosintesis. Karena bisa berfotosintesis, plankton juga berperan besar dalam pembuatan oksigen di bumi. Faktanya, oksigen yang sekarang kita hirup, lebih dari 70% berasal dari plankton. Tetapi, sampah yang kita buang menggagu pembuatan oksigen mereka. Sampah yang bisa mengapung di lautan membuat sinar matahari yang seharusnya masuk ke laut tidak bisa masuk ke laut. Hasilnya, banyak plankton tidak bisa melakukan fotosintesis dan tidak bisa menghasilkan oksigen untuk kita.

Sampah yang kita buang juga berdampak buruk untuk makhluk hidup lautan lainnya. Penyu memiliki makanan utama yaitu ubur-ubur, namun karena banyaknya orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan membuang sampah plastik sembarang ke laut telah membuat penyu maupun ikan-ikan yang lain mengganggap bahwa itu adalah makanan. Hasilnya, plastik yang mereka makan akan terus ada di tubuh mereka. Tak heran jika ikan yang kita makan bisa mengandung plastik di dalamnya, karena sampah yang kita buang sembarangan akan balik ke kita dalam wujud yang berbeda.

Menjaga kebersihan laut harus terus dilakukan, mengingat bahwa Indonesia adalah negara penghasil sampah plastik terbanyak kedua setelah Tiongkok. Apabila sampah-sampah tersebut sampai dibuang ke laut, tidak hanya makhluk hidup di laut yang akan terkena dampaknya, tapi juga kita sebagai masyarakat. Oleh karena itu, melalui Webinar Save The Ocean, Pak Wiro Wirandi memberikan beberapa cara untuk dapat melindungi kehidupan makhluk hidup yang ada di laut dan juga kehidupan kita. Cara-cara tersebut seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, membersihkan pantai dan melakukan kampanye untuk menjaga laut melalui sosial media dan lainnya.