ICE BREAKING, KEGIATAN WAJIB SEBELUM MEMULAI PROSES PEMBELAJARAN

 

Sumber: http://adoptaschool-mastershand.blogspot.co.id/2012/09/sosialisasi-siswa-sd-kusuma-bangsa.html

Kata Ice Breaking atau Ice breaker pasti sudah tidak asing lagi bagi kita. Sebenarnya apa sih Ice breaking itu? Ice breaking  merupakan suatu aktivitas berupa kegiatan atau permainan sederhana, ringan dan ringkas yang memiliki fungsi untuk mencairkan suasana yang beku atau kaku sehingga tercipta suasana yang lebih nyaman dan meningkatkan motivasi peserta didik untuk mengikuti kegiatan yang akan dijalani selanjutnya.

Kapan sih  ice breaking dapat dilakukan?  Ketika rasa jenuh, ngantuk, bosan dan hilangnya motivasi para peserta didik menyerang disaat kegiatan proses pembelajaran berlangsung tentunya dapat membuat suasana belajar-mengajar menjadi tidak kondusif dan materi pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar juga kemungkinan besar tidak dapat dipahami dengan baik oleh para peserta didiknya. Maka itu di situasi seperti inilah kegiatan ice breaking ini sangat disarankan atau bahkan wajib untuk dilakukan oleh para pengajar kepada peserta didiknya agar dapat menghilangkan rasa jenuh, ngantuk dan bosan tersebut. Selain itu, saat baru masuk semester baru atau terjadi perpindahan kelas dimana para peserta didiknya belum saling mengenal satu sama lain, kegiatan ice breaking sangat tepat untuk dilakukan karena kegiatan ice breaking sendiri dapat meningkatkan rasa kekeluargaan dan membantu para peserta didik untuk lebih saling mengenal satu sama lainnya.

Banyak sekali jenis kegiatan ice breaking yang dapat dilakukan. Saat diperhadapkan dengan situasi yang jenuh, para pengajar dapat melakukan kegiatan sederhana seperti meminta para peserta didik untuk berdiri di posisinya lalu meminta mereka untuk menggerak-gerakan tubuhnya, bisa juga disertai dengan irama-irama yang seru untuk mengusir rasa bosan para peserta didik. Bisa juga dengan bertepuk tangan dengan irama atau dengan bernyanyi. Waktu yang dibutuhkan ice breaking tidak lama dan tergolong sangat singkat kok, jadi para pengajar tidak perlu khawatir akan terpotongnya waktu belajar-mengajarnya. Ice breaking dapat dilakukan sekitar 5 hingga 10 menit, atau dapat berhenti saat para pengajar melihat bahwa para peserta didik sudah terlihat mulai bersemangat untuk melajutkan proses belajar-mengajarnya. Lalu ketika ada situasi dimana para pengajar ingin para peserta didiknya lebih mengenal satu sama lain, ide permainan yang ringan seperti “Kereta Nama” dimana para peseta didik diminta untuk membentuk lingkaran dan diminta untuk menyebutkan namanya sendiri dan nama orang yang berdiri disampingnya, lalu dilanjutkan hingga sampai pada orang terakhir. Cara ini dapat membantu para peserta didik untuk saling mengenal dan menghafal nama rekan-rekannya.

Selain cara-cara diatas, para pengajar dapat berinovasi membuat ide-ide permainan ringan yang dapat meningkatkan semangat belajar dan memupuk rasa kebersamaan antar peserta didiknya. Tetapi, perlu diperhatikan juga bahwa kegiatan ice breaking yang dilakukan haruslah kegiatan yang dapat mengoptimalkan proses pembelajaran. Terdapat beberapa indikator yang harus diperhatikan saat membawakan kegiatan Ice Breaking kepada para peserta didik. Pertama, indikator perhatian, Ice breaking yang baik harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik sampai pada akhir proses pembelajaran. Kedua, indikator relevansi, dimana kegiatan ice breaking harus sesuai dengan materi yang akan dibawakan oleh pengajar. Ketiga, indikator keyakinan, dimana kegiatan ice breaking harus dapat meningkatkan keyakinan para peserta didik untuk dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan dapat mencapai hasil yang optimal. Dan yang terakhir, indikator kepuasan, dimana para peserta didik dapat merasakan manfaat dari kegiatan ice breaking yang dilakukan sehingga mampu untuk mengikuti proses pembelajaran hingga akhir.

Ice breaking memang sangat disarankan bahkan wajib untuk dilakukan untuk mengoptimalkan proses pembelajaran di dalam kelas dan juga jangan lupa bahwa kegiatan ice breaking yang dilakukan harus dapat memberi dampak positif bagi para peserta didik ya!

Sumber Penulisan/Daftar Pustaka: http://darmawan95.blogspot.co.id/2016/04/ice-breakerice-breaking.html, http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/167-artikel-pajak/20299-waspadai-ice-breaking.

VIvian Angel Lorita