WASPADA PENYAKIT DIFTERI

Sumber: teropongsenayan.com

Halo kawan-kawan, kalian udah pada tahu belum sih apa itu penyakit Difteri? Difteri adalah infeksi bakteri yang disebut Corynebactrium diphtheria yang ditularkan oleh penderita (manusia) yang umumnya menyerang selaput lender pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat mempengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa hingga kematian. Difteri ini adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja mulai dari anak anak dan orang dewasa. Cara penularannya sendiri bisa lewat kontak air ludah, bersin, tersentuh benda-benda yang sudah terinfeksi. Wah serem juga ya gengs

Menurut Puskesmas Kebon Jeruk, orang yang terkena Difteri ini bisa di amati ya gengs, gejalanya adalah:

  • Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
  • Demam +38⁰ C
  • Sakit waktu menelan dan suara serak
  • Sulit bernapas atau napas yang cepat
  • Leher membengkak seperti leher sapi (bullneck) akibat pembengkakan kelenjar leher
  • Lemas dan lelah

Kalian jangan panik dulu, penyakit ini bisa dicegah kok, caranya dengan melakukan ORI atau Outbreak Response Imunization, ORI adalah kegiatan imunisasi yang dilakukan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia untuk  pencegahan bakteri Corynebactrium diphtheria. Imunisasi ini dilakukan oleh puskesmas terdekat di beberapa provinsi di Pulau Jawa seperti Banten (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kabupaten Serang, Kota Tangerang Selatan), di DKI Jakarta ( Jakarta Utara dan Jakarta Barat) dan di Jawa Barat ( Purwakarta, Karawang, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi). Di Jakarta Barat sendiri, Universitas Bina Nusantara menjadi salah satu tempat untuk melakukan imunisasi ini pada tanggal 11-12 Januari 2018 yang lalu. Untuk usia 1 sampai 19 tahun imunisasi ini gratis.

Menurut Ibu Ari salah satu pegawai dari Puskesmas Kebon Jeruk yang melakukan penyuntikan, imunisasi Difteri ini dilakukan sebanyak tiga kali dengan interval 1 bulan penyuntikan ke 1 bulan berikutnya lalu ke 6 bulan berikutnya. Imunisasi ORI dilakukan tiga kali supaya tubuh semakin kebal terhadap bakteri Corynebactrium diphtheria. Ada sekitar 50 orang yang datang untuk melakukan imunisasi ini di Universitas Bina Nusantara. Pastikan ketika mau melakukan imunisasi kawan-kawan dalam keadaan sehat dan memberitahukan obat apa saja yang tubuh kawan-kawan tidak bisa terima, karena menurut detik.com ada kasus yang berasal dari daerah Jember mengenai santri-santri yang dehidrasi usai imunisasi Difteri. Ternyata memang waktu persiapan imunisasi mereka kondisinya belum sarapan. Setelah diimunisasi yang seharusnya minum obat, mungkin obatnya tidak langsung diminum saat itu, sehingga reaksi panas setelah imunisasi timbul dan akhirnya mengeluh kesakitan,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Siti Nurul Qomariah, Rabu (28/2/2018).

Nurul menjelaskan, saat ini puluhan siswa sudah ditangani dan diberi obat. Kondisi mereka juga terus membaik.

“Setelah kita lakukan pemeriksaan dan obat harus diminum, Alhamdulillah sampai sekarang nggak ada masalah. Sudah kita cek ke lokasi,” jelas kadinkes.

Menurut Nurul, setelah imunisasi, obat yang diberikan petugas harus diminum. Fungsi obat ini adalah untuk menekan efek yang ditimbulkan pasca-imunisasi. Salah satunya agar tidak terjadi demam tinggi.

“Imunisasi itu kan tubuh diberi vaksin atau kuman yang sudah dilemahkan. Jadi tubuh setelah diberi vaksin itu melakukan reaksi. Itu terjadi saat tubuh membuat pertahanan. Semacam membikin tentara gitu. Dampaknya, tubuh menjadi loyo dan terkadang panas. Ada beberapa orang yang reaksinya tidak tinggi, ada yang mengalami demam,” tambahnya.

Ketika penyakit sudah masuk kedalam tubuh, kita bisa mendiagnosisnya dengan cara identifikasi menggunakan flourescent antibody technique. Untuk orang-orang yang sudah positif penyakit ini secara umum, pasien difteri sebaiknya diisolasi sampai masa akut terlampaui, yakni biasanya sampai 2-3 minggu.

Sekian dulu informasi mengenai penyakit Difterinya ya kawan, #ImunisasiCegahDifteri.

Sumber Penulisan/Daftar Pustaka

Alodokter.com/difteri

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3890174/puluhan-santri-dehidrasi-usai-imunisasi-difteri-ini-kata-dinkes

http://www.liputan6.com/tag/difteri

 

 

 

Chelsya Junita S