Pencinta Alam? Yuk, Stop Pemborosan Makanan!

Sebagai seorang manusia, kita tentunya mempunyai banyak sekali kebutuhan pokok dan non-pokok. Makanan sehari-hari adalah salah satu unsur vital yang kita butuhkan dalam kehidupan kita. Seperti kalimat terkenal, makan untuk hidup atau hidup untuk makan? Tentunya setiap individu mempunyai jawaban yang berbeda-beda. Namun, walaupun setiap individu mempunyai perspektif yang berbeda-beda mengenai makanan, intinya tetap sama yaitu kita sangat memerlukan makanan dalam hidup kita. Khususnya di Indonesia, ragam makanan yang mempunyai cita rasa yang kaya membuat selera kita terus bertambah. Dengan keterlebihan pasokan dan sampah makanan yang ada, tahukah kamu bahwa kebiasaan buruk membuang makanan ini berdampak sangat buruk untuk lingkungan kita terutama lahan hutan kita?

Dibalik segala keindahan yang kita punya, berdasarkan pernyataan Kepala Perwakilan Badan Pangan PBB (FAO), Indonesia menghasilkan sampah makanan rata-rata sebanyak 13 ton setiap tahunnya. Hal ini membuat Indonesia menjadi negara kedua penghasil limbah makanan di dunia. Hal ini setara dengan porsi makan 28 juta orang, yang dikatakan oleh Badan Statistik Nasional jumlah tersebut setara dengan jumlah penduduk miskin di Indonesia. Dari segi sosial, sudah cukup miris, mari kita lihat dari segi lingkungan. Sikap konsumtif dan tidak menghargai makanan yang dimiliki negara kita ini berdampak buruk bagi lingkungan, sebagai contoh menghabiskan sumber minyak bumi, membuang-buang pasokan air, pencemaran udara hingga penyia-nyiaan lahan tanah sekaligus merusak ekosistem hutan. Di tengah banyaknya dampak buruk yang ada, mari berfokus kepada dampak buruknya terhadap lahan hutan. Permintaan makanan yang terus melonjak membuat para pengusaha, pekebun dan petani berlomba-lomba memproduksi bahan makanan secara massal, hingga lahan hutan pun semakin berkurang dikarenakan diubah menjadi lahan perkebunan maupun pertanian. Berkurangnya lahan hutan tentunya juga sangat berdampak buruk bagi kehidupan kita, salah satunya kurangnya produsen ozon sehingga dunia memanas. Selain itu, dengan adanya keterlimpahan limbah makanan yang ada, banyak lahan hutan yang diubah menjadi tempat pembuangan dikarenakan tidak ada tempat yang muat lagi. Hal ini merusak lahan hutan sekaligus merusak ekosistem yang ada di dalamnya.

Source: https://www.kompasiana.com/

Manusia adalah makhluk yang dianugerahi akal budi serta alam yang sangat indah. Kita seharusnya menjadi pelaku pelindung hutan kita, bukan justru merusaknya. Sebagai anak muda, kamu bisa ikut membantu meringankan masalah ini dengan cara yang sangat mudah. Kamu bisa bantu ikut berpartisipasi dalam gerakan sosial mengenai masalah ini, lho! Kamu hanya perlu menghabiskan makanan kamu setiap harinya, sehingga kamu tidak membuat limbah makanan. Dan pastikan juga kamu tidak mengambil makanan secara berlebihan ya teman-teman!

Christian Juan