Was Blind, But Now I See

Sumber : https://www.jawaban.com/

Tentunya banyak dari kita yang sudah familiar dengan judul di atas. Judul tersebut merupakan penggalan lirik dari lagu Amazing Grace, sebuah lagu yang mengkisahkan bagaimana anugerah Tuhan yang luar biasa menyelamatkan manusia yang berdosa. Melayakkan yang tidak layak. Dan dibalik lirik lagu yang dapat kita kaitkan dengan kehidupan pribadi kita masing-masing, terdapat cerita sang penulis lirik yang melatarbelakangi perjumpaannya dengan Tuhan serta bagaimana Tuhan menemukan dan menyelamatkannya, seburuk apapun kehidupan yang ia jalani.

Berlatarbelakangkan abad ke-17, hiduplah seorang yang bernama John Newton. Ia lahir pada tahun 1725, dengan ayah seorang pelaut dan ibu yang saleh dan hidup benar. Di masa kecilnya, Newton mendapat banyak pengajaran hidup dari ibunya dan melakukan banyak aktivitas di gereja. Namun ibu Newton harus meninggalkannya tidak lama setelah itu, sehingga ayahnyalah yang melanjutkan tugas ibunya. Newton mengikuti jejak ayahnya hingga meneruskan pekerjaannya dan menjadi seorang pelaut. Ia juga mengikuti gaya hidup yang dimiliki ayahnya—mabuk-mabukan, berpesta pora, dan lain sebagainya. Mata pencaharian yang dilakukan Newton pun bisa dibilang tidak benar, yaitu menjadi kapten kapal yang membantu perdagangan budak.

Pada suatu hari ketika ia sedang berlayar, Newton beserta dengan kru kapalnya diperhadapkan dengan badai yang sangat besar. Tidak seperti badai yang biasanya ia jumpai, badai pada saat itu mengancam nyawa dari setiap penumpang kapal. Beberapa kru kapal pun terbawa arus badai dan tidak terselamatkan. Dalam kondisi seperti itulah Newton berserah kepada Tuhan. Tuhan yang selama ini ia olok-olok dan tidak hargai keberadaannya. Ia berserah lalu meminta pertolongan Tuhan, dan tidak lama kemudian badai berhenti dan menyelamatkan Newton serta beberapa kru kapal yang tersisa dari badai tersebut. Peristiwa inilah yang menjadi titik balik dari kehidupan John Newton.

Newton mulai belajar teologi dan menerima tawaran untuk mengabarkan injil. Ia juga menuliskan lirik yang berlandaskan dengan pengalaman hidupnya, yang kini dikenal dengan himne berjudul Amazing Grace. Tidak berhenti sampai situ, Newton juga membuka gerejanya sendiri dan melalui gerejanya tergeraklah seorang yang bernama William Wilberforce untuk melakukan gerakan menghentikan perdagangan budak di Inggris. Usahanya itu membuahkan hasil yang ditandai dengan lepasnya 800,000 lebih budak dari belenggunya. Di masa akhir hidupnya, Newton mulai kehilangan daya ingatnya namun tetap mengingat dengan kuat akan dua hal, dan mengutip perkataan John Newton ia berkata: “That I am a great sinner, and that Christ is a great Savior.” yang berarti “Bahwa saya adalah pendosa yang luar biasa, dan bahwa Kristus adalah Juruselamat yang luar biasa.”. John Newton pada akhirnya harus menutup usianya di tahun 1807.

Jika kita menilai dari awal cerita hidup John Newton, mungkin kita akan mengatakan bahwa ia layak untuk mati di tengah badai yang saat itu ia alami. Namun tidak dengan rencana Tuhan. Tuhan memiliki maksud lain dalam hidup Newton, dan Tuhanlah yang memilih Newton, seseorang yang dirinya sendiri katakan sebagai a wretch (malang, keji), untuk mengabarkan injil ke banyak orang. Karena memang hanya melalui anugerah Tuhanlah kita dapat diselamatkan. Kita, manusia berdosa yang terhilang, dicari dan ditemukan oleh-Nya. Kita yang seharusnya mendapat hukuman maut, hanya oleh anugerah-Nya dapat diselamatkan dan dibebaskan. Berbagai kesulitan hidup yang akan kita hadapi, baik yang sudah maupun yang mendatang, akan kita hadapi bersama-Nya karena Ia telah menjanjikan perlindungan-Nya dalam setiap langkah yang kita lalui, seperti yang John Newton katakan pada liriknya, “I once was lost, but now am found; Was blind, but now I see.

Lirik lagu Amazing Grace ciptaan John Newton:

Amazing grace! How sweet the sound

That saved a wretch like me!

I once was lost, but now am found;

Was blind, but now I see.

 

’Twas grace that taught my heart to fear,

And grace my fears relieved;

How precious did that grace appear

The hour I first believed.

 

Through many dangers, toils and snares,

I have already come;

’Tis grace hath brought me safe thus far,

And grace will lead me home.

 

The Lord has promised good to me,

His Word my hope secures;

He will my Shield and Portion be,

As long as life endures.

 

Yea, when this flesh and heart shall fail,

And mortal life shall cease,

I shall possess, within the veil,

A life of joy and peace.

 

The earth shall soon dissolve like snow,

The sun forbear to shine;

But God, who called me here below,

Will be forever mine.

 

When we’ve been there ten thousand years,

Bright shining as the sun,

We’ve no less days to sing God’s praise

Than when we’d first begun.

Referensi:

Jocelyn Michelle