Elia Di Hadapan Ahab

 

1 Raja-Raja 18:18 Jawab Elia kepadanya: “Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.

Selama tahun-tahun musim kemarau dan bala kelaparan, Elia berdoa dengan sungguh-sungguh supaya hati bangsa Israel berbalik kepada Tuhan dari penyembahan berhala kepada penurutan terhadap Bapa. Dengan sabar nabi itu menunggu, sementara tangan Bapa menekan tanah yang terkutuk itu. Dan pada akhirnya setelah beberapa hari datanglah perkataan Tuhan kepada Elia, “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada Ahab, sebab Aku akan memberi hujan ke atas muka bumi.”

Raja dan nabi itu berdiri bertatap-tatapan. Ahab yang penuh dengan dendam dan Elia yang kelihatannya sangat tak berdaya. Lalu kata-kata pertama yang dikeluarkan Ahab adalah “Engkaukah itu yang mencelakakan Israel?” Dia dengan tidak sadar menyatakan isi hatinya. Ahab disini tersadari bahwa dengan firman Tuhanlah tanah itu menjadi seperti itu, namun dia tetap berusaha untuk melemparkan tuduhan kepada nabi Tuhan.

Elia sangat sadar bahwa dia tidak salah di hadapan Ahab, Elia tidak berusaha untuk memaafkan diri atau memuji raja. Elia tidak memiliki tujuan untuk meredakan amarah raja dengan kabar baik yang akan ia sampaikan. Dengan beraninya, Elia menyampaikan bahwa ini semua adalah karena Ahab dan melemparkan tuduhan kepada dia. Seluruh dosanya dipaparkan.

Seperti itulah kita juga menghadapi Ahab yang ada di dalam diri kita. Kita membutuhkan suara tamparan yang keras seperti ini pada masa-masa sekarang ini. Karena dosa yang sangat besar di hadapan Tuhan belum tentu terlihat besar di mata kita. Jadi kita membutuhkan Elia-Elia modern untuk menyadari kita. Hati kita harus dihancurkan oleh Firman Tuhan dan kebenaran-Nya.

Bapa memanggil kita untuk menjadi Elia, Natan atau Yohanes Pembaptis yang adalah orang-orang yang menjadi pembawa kabar yang setia terhadap pekerjaan Tuhan. Orang-orang yang berani menyatakan yang salah di hadapan para penguasa bumi sekalipun.

Sumber :

  • Alkitab
Natania Alicia