Middle Voices: Transition Colors

Umumnya, masyarakat mengenal empat jenis pembagian suara, yaitu Soprano, Alto, Tenor, dan Bass. Soprano, yaitu jenis suara tinggi bagi perempuan; Alto, yaitu jenis suara rendah bagi perempuan; Tenor, yaitu jenis suara tinggi bagi laki-laki; dan Bass, yaitu jenis suara rendah bagi laki-laki. Akan tetapi, tahukah kalian, bahwa selain suara tinggi dan suara rendah, terdapat juga kelompok suara tengah.

Kelompok suara tengah bagi perempuan disebut Mezzo-soprano, dan kelompok suara tengah bagi laki- laki disebut Baritone.

1. Mezzo-Soprano
Dalam bahasa Italia, kata mezzo berarti “tengah”. Mezzo-Soprano adalah kelompok suara tengah bagi wanita. Berbeda dengan Soprano dan Alto, jangkauan vokal dari penyanyi Mezzo- soprano adalah berkisar di F3-A5 (2 oktaf 4 semitone), Sementara jangkauan vokal Soprano rata- rata berkisar di A3-F6 (2 oktaf 8 semitone); dan jangkauan vokal Alto rata-rata berkisar di D3-D5 (2 oktaf). Banyak sekali mezzo-soprano dengan jangkauan vokal yang lebih lebar. Contohnya, Wallis Giunta, dengan jangkauan vokal C3-C6 (3 oktaf).

Akan tetapi, bukan hanya soal jangkauan vokal, perbedaan Mezzo-Soprano dengan Soprano dan Alto juga ialah pada warna suara. Warna suara Mezzo-Soprano lebih cerah dan lebih ringan dibandingkan dengan Alto, akan tetapi tidak secerah dan seringan Soprano. Dalam paduan suara campuran, seorang penyanyi Mezzo-Soprano tidak berarti selalu ditempatkan di kelompok suara tengah (Soprano 2 atau Alto 1), akan tetapi juga kerap mengisi suara wanita tertinggi, yaitu Sopran 1 ataupun kelompok suara wanita terendah, yaitu Alto 2. Jika penyanyi Mezzo-Soprano ditunjuk sebagai anggota kelompok sopran, biasanya conductor
bermaksud menambahkan depth dan body pada warna suara yang dihasilkan, sementara pada kelompok alto, penyanyi Mezzo-Soprano umumnya menambahkan brightness, sehingga terbentuk “gradasi warna” antara suara tinggi dan suara rendah. Beberapa penyanyi klasik Mezzo-Soprano terkenal, antara lain Elina Garanca dan Katherine Jenkins, sementara dari Indonesia, Heny Janawati.

2. Baritone
Kata baritone berasal dari istilah Yunani βαρύτονος (barýtonos), yang berarti heavy sounding, akan tetapi, istilah ini digunakan untuk menamai kelompok suara tengah bagi pria. Biasanya, jangkauan vokal penyanyi Baritone berkisar di F2-F4 (2 oktaf), akan tetapi ada banyak sekali Baritone yang dapat mencapai nada-nada yang jauh lebih tinggi maupun jauh lebih rendah. Dalam paduan suara campuran, penempatan penyanyi Baritone sedikit berbeda dengan Mezzo- Soprano. Apabila Mezzo-Soprano umumnya juga bisa mengisi suara tinggi maupun rendah, seorang Baritone biasanya ditempatkan pada kelompok suara tengah-bawah, yaitu Tenor 2 maupun Bass 1 atau Bass 2. Hal ini dikarenakan, secara warna, suara Baritone memang tidak seberat bass, akan tetapi terlalu deep untuk mengisi warna Tenor 1 yang merupakan suara pria tertinggi dalam paduan suara, yang menciptakan gradasi antara suara perempuan dan suara laki-laki. Sementara jika menempati kelompok Tenor 2, Baritone menambahkan depth dan body pada kelompok Tenor secara keseluruhan. Adapun jarang sekali ditemukan Baritone yang menempati kelompok Tenor. Kebanyakan Baritone menempati kelompok Bass 1 maupun Bass 2, karena warna suara mereka yang secara alami lebih dalam dan berat, tidak seringan Tenor, akan tetapi tidak sedalam dan seberat Bass. Mereka dapat menyanyikan nada-nada dibawah G2 dengan nyaman dan rileks, sementara karakter suara mereka menambah brightness pada suara yang akan dihasilkan kelompok Bass. Adapun suara Baritone dikelompokkan menjadi baryton-Martin Baritone (Baritone ringan), Lyric Baritone, Kavalierbariton, Verdi Baritone, Dramatic Baritone, Baryton-Noble Baritone, dan Bass- Baritone. Beberapa penyanyi klasik bersuara Baritone, antara lain Alexander Lewis, Sam Roberts-Smith, sementara dari Indonesia, Rainier Revireino (Bass-Baritone).

Dari penjelasan di atas, kita mengenal suara tengah secara lebih mendalam. Meskipun istilahnya masih cukup asing di mata masyarakat luas, akan tetapi karakternya kuat, serta peranannya sebagai “jembatan” antara suara tinggi dan suara rendah juga sangat dibutuhkan dalam sebuah ensemble vokal. Penyeimbang antara tinggi dan rendah, berat dan ringan. Warna-warna transisi untuk menciptakan gradasi. Akan tetapi, Ia tetap cerah, tidak redup jika harus berdiri sendiri.

 

Karya: Charista Edyth Jelita

Sumber:

What’s the difference between a soprano and a mezzo? An opera singer explains – Classic FM
baritone | vocal range | Britannica