Latihan Paduan Suara Daring

Saat ini kita sedang berhadapan dengan pandemi covid-19 yang disebabkan oleh penularan coronavirus. Virus ini ditularkan di antara manusia melalui droplet yang keluar dari hidung ataupun mulut manusia saat Ia batuk, bersin, dan/atau berbicara. Karena medium penularannya ini, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menekan angka penularan covid-19 adalah dengan menerapkan PSBB/PPKM yang bertujuan mengurangi kontak fisik antar manusia. Kebijakan ini tentu berdampak terhadap berbagai kegiatan dalam masyarakat, mulai dari pelayanan kesehatan, perindustrian, perekonomian, bisnis, bahkan pendidikan dan kesenian, salah satunya paduan suara.

Pada hakikatnya, berbagai kegiatan dalam paduan suara seperti latihan, rapat, konser, kompetisi, dll, dilakukan secara bersama-sama dalam satu ruangan. Namun, dengan adanya pandemi covid-19, berbagai kegiatan paduan suara terhambat akibat adanya himbauan untuk tetap berada dirumah dan menjaga jarak demi mencegah penularan coronavirus. Hal ini mendorong berbagai paduan suara memutar otak agar tetap berkarya meskipun mengalami berbagai keterbatasan, salah satunya dengan mengadakan latihan secara daring.

Prosedur latihan daring tentu berbeda dengan latihan biasa, karena kendala koneksi yang tidak memungkinkan para penyanyi untuk bernyanyi bersamaan. Sehingga, para penyanyi dilatih secara individual, satu per satu. Pertama, pelatih menentukan lagu yang akan dinyanyikan dan membagi lagu dalam beberapa bagian untuk mempermudah penyanyi dalam mempelajari lagu. Mereka dibekali partitur dan guide baik berupa suara instrumen, vokal, atau video aba-aba dari conductor sebagai panduan dalam bernyanyi. Kemudian, pelatih memberikan feedback berupa kritik dan saran mengenai cara anggota tersebut bernyanyi, sekaligus meminta penyanyi untuk mengulang beberapa bagian yang belum dinyanyikan dengan benar ataupun masih bisa dinyanyikan secara lebih baik. Setelah satu penyanyi selesai, pelatih beralih kepada anggota berikutnya, dan proses ini diulang sampai kepada anggota terakhir yang hadir dalam satu pertemuan.

Sekilas, metode latihan seperti ini terlihat kurang ideal bagi paduan suara mengingat ketidaksesuaiannya dengan esensi paduan suara: bernyanyi bersama-sama sebagai sebuah tim. Namun, latihan online juga memiliki berbagai manfaat, salah satunya untuk mengenal kapasitas diri sebagai penyanyi secara lebih baik. Dengan proses latihan secara individual, para penyanyi memiliki kesempatan untuk mengenali kelebihan dan kekurangan masing-masing secara lebih mendetail. Mereka memiliki banyak waktu untuk memperbaiki kekurangan mereka sebagai penyanyi, sehingga pada saat mereka dapat kembali berlatih secara onsite, mereka memiliki kualitas vokal dan musikalitas yang lebih baik. Selain itu, metode latihan ini juga membantu menumbuhkan rasa percaya diri pada penyanyi. Kebanyakan penyanyi paduan suara kerap kali merasa kurang percaya diri ketika harus bernyanyi sendirian, karena terbiasa untuk bernyanyi bersama-sama anggota yang lain. Dengan latihan daring yang mengharuskan anggota untuk bernyanyi sendiri, mereka belajar untuk percaya pada kemampuan diri sendiri. Dan yang terpenting, metode latihan daring ini dapat menjadi media bagi para anggota untuk terus berkarya, meskipun terhalang oleh keterbatasan jarak.

Author: Charista Edyth Jelita
Referensi gambar: https://pixabay.com/vectors/choral-singing-children-kids-choir-3871734/