Apa Itu Tempo?

Dalam sebuah lagu terdapat tempo yang menghasilkan tinggi rendah nada di dalamnya. Dikutip dari MasterClass, tempo adalah kecepatan memainkan musik. Tempo dapat diukur dengan Beats Per Minute (BPM). Metode BPM melibatkan pemberian nilai numerik ke tempo. “Denyut per menit” (atau BPM) menunjukkan jumlah denyut dalam satu menit. Misalnya, tempo yang dinotasikan sebagai 60 BPM berarti bahwa sebuah ketukan berbunyi tepat sekali per detik. Tempo 120 BPM akan menjadi dua kali lebih cepat, dengan dua ketukan per detik. Dalam hal notasi musik, ketukan hampir selalu sesuai dengan tanda birama karya tersebut.

Dalam tanda birama dengan 4 di bagian bawah (seperti 2/4, 3/4, 4/4, 5/4, dll.),
Dalam tanda birama dengan 4 di bagian bawah (seperti 2/4, 3/4, 4/4, 5/4, dll.),
Dalam tanda birama dengan angka 8 di bagian bawah (seperti 3/8, 6/8, atau 9/8), ketukan tempo biasanya sesuai dengan not kedelapan.
Terkadang ketukan tempo sesuai dengan durasi lain.

Musik merupakan kebutuhan manusia secara universal yang tidak pernah berdiri sendiri lepas dari masyarakat. Konfusius mengatakan, “Jika musik terdengar muram dan menekan berarti rakyat sedang tertekan dan sedih. Jika musiknya tidak berenergi, sedang, dan panjang berarti rakyat sedang damai dan bahagia. Jika musik terdengar kuat dan bertenaga berarti rakyat sedang bersemangat dan kuat. Jika musik yang muncul terdengar murni, religius, dan megah berarti rakyat sedang saleh. Jika musiknya lembut dan gembira berarti rakyat sedang baik hati dan penyayang.”

Dalam dunia kesehatan, musik dapat dijadikan salah satu terapi alternatif dalam penyembuhan, dikenal sebagai terapi musik. Terapi musik ini memiliki spektrum yang luas, meliputi: fisiologikal, developmental, suportif, psikodinamik, humanistik, dan transpersonal. Musik dapat difungsikan sebagai sarana terapi kesehatan. Ketika mendengarkan musik, gelombang listrik yang ada di otak pendengar dapat diperlambat dan dipercepat.

Penelitian terdahulu menyatakan berbagai tempo musik mempunyai efek fisiologis pada tubuh. Salah satu efeknya adalah memengaruhi denyut jantung dan tekanan darah sesuai frekuensi, tempo, dan volumenya. Jantung cenderung mengikuti dan mencoba menyamai tempo suatu bunyi.

BPM adalah cara paling tepat untuk menunjukkan tempo cepat atau tempo lambat. Ini digunakan dalam aplikasi di mana durasi musik harus benar-benar tepat, seperti pembuatan skor film. BPM juga digunakan untuk mengatur metronom yang digunakan pada rekaman profesional tingkat tertinggi. Faktanya, beberapa orang menggunakan istilah “penandaan metronom” untuk menggambarkan detak per menit.

Macam-macam Tempo

Larghissimo — sangat, sangat lambat, hampir mendengung (20 BPM ke bawah)
Grave — lambat dan serius (20–40 BPM)
Lento — perlahan (40–60 BPM)
Largo — tempo “lambat” yang paling sering ditunjukkan (40–60 BPM)
Larghetto — agak luas, dan masih cukup lambat (60-66 BPM)
Adagio — tempo lambat populer lainnya, yang diterjemahkan menjadi “santai” (66–76 BPM)
Adagietto — agak lambat (70–80 BPM)
Andante moderato — sedikit lebih lambat dari andante
Andante — tempo populer yang diterjemahkan sebagai “dengan kecepatan berjalan” (76–108 BPM)
Andantino — sedikit lebih cepat dari andante
Moderato — sedang (108–120 BPM)
Allegretto — cukup cepat (tapi kurang dari allegro)
Allegro moderato — cukup cepat (112–124 BPM)
Allegro — mungkin penanda tempo yang paling sering digunakan (120–168 BPM, yang mencakup sweet spot “tempo detak jantung”)
Vivace — lincah dan cepat (biasanya sekitar 168-176 BPM)
Vivacissimo — sangat cepat dan lincah, bahkan lebih cepat dari vivace
Allegrissimo — sangat cepat
Presto — cara paling populer untuk menulis “sangat cepat” dan tempo umum dalam gerakan simfoni yang cepat (berkisar antara 168–200 BPM)
Prestissimo — sangat cepat (lebih dari 200 BPM)
Larghissimo — sangat, sangat lambat, hampir mendengung (20 BPM ke bawah)
Grave — lambat dan serius (20–40 BPM)
Lento — perlahan (40–60 BPM)
Largo — tempo “lambat” yang paling sering ditunjukkan (40–60 BPM)
Larghetto — agak luas, dan masih cukup lambat (60-66 BPM)
Adagio — tempo lambat populer lainnya, yang diterjemahkan menjadi “santai” (66–76 BPM)
Adagietto — agak lambat (70–80 BPM)
Andante moderato — sedikit lebih lambat dari andante
Andante — tempo populer yang diterjemahkan sebagai “dengan kecepatan berjalan” (76–108 BPM)
Andantino — sedikit lebih cepat dari andante
Moderato — sedang (108–120 BPM)
Allegretto — cukup cepat (tapi kurang dari allegro)
Allegro moderato — cukup cepat (112–124 BPM)
Allegro — mungkin penanda tempo yang paling sering digunakan (120–168 BPM, yang mencakup sweet spot “tempo detak jantung”)
Vivace — lincah dan cepat (biasanya sekitar 168-176 BPM)
Vivacissimo — sangat cepat dan lincah, bahkan lebih cepat dari vivace
Allegrissimo — sangat cepat
Presto — cara paling populer untuk menulis “sangat cepat” dan tempo umum dalam gerakan simfoni yang cepat (berkisar antara 168–200 BPM)
Prestissimo — sangat cepat (lebih dari 200 BPM)

Contoh Lagu dan Temponya

Berikut beberapa contoh lagu dengan temponya, dikutip dari bobo.grid.id :

Lagu Potong Bebek Angsa dari Nusa Tenggara Timur: tempo alegro
Lagu Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan: tempo moderato
Lagu Tanah Air: tempo andante
Lagu Bagimu Negeri: tempo moderato
Lagu Syukur: tempo andante
Lagu Tokecang dari Jawa Barat: tempo alegro
Lagu Apuse dari Papua: tempo moderato

Author: Mochamad Azka Nur Fathoni

Referensi:
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/06/08/apa-itu-tempo-ini-pengertian-macam-macam-dan-contoh-tempo-pada-lagu
Analisis Pengaruh Tempo dan Genre Musik terhadap Kewaspadaan Pengemudi Mobil Pribadi ; AYU WIDYOWATI ARYA, CAECILIA SRI WAHYUNING, ARIE DESRIANTY ; Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung
https://pixabay.com/id/photos/lembaran-musik-dalam-bayangan-suling-5117328/