Budaya Musik Yang Berubah di Tengah Pandemi COVID-19
Di tahun 2019 lalu, dunia digoncangkan dengan keberadaannya virus Covid-19 yang tentu berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan. Mulai dari bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan terlebih budaya. Budaya adalah suatu gaya hidup yang akan terus berkembang seiringnya waktu dalam suatu kelompok masyarakat. Tentu hal ini terjadi di dalam dunia musik. Para pekerja seni yang kehilangan pekerjaan, sehingga harus menerima kerugian yang ditanggung sendiri karena penundaan atau pembatalan jadwal pertunjukan.
Di dalam maupun luar negeri, tentu banyak yang terdampak dari pandemi ini. Contohnya adalah konser Hella Mega Tour yang batal digelar akibat pandemic Covid-19. Konser ini mempunyai rencana untuk konser di beberapa negara Asia, termasuk Indonesia yang masuk ke dalam daftar tur dunia tersebut. “Berharap ini bukan hal yang mengejutkan. Kesehatan kalian menjadi prioritas paling utama kami, jadi kami memutuskan untuk menunda seluruh tur di Amerika hingga tahun depan,” tertulis jelas di laman Instagram @hellamegatour pada 20 Mei 2020 oleh pihak Hella Mega sendiri. Hal ini tentu membuktikan bahwa pandemi Covid-19 cukup merugikan industri musik, khususnya konser-konser musik. Budaya musik yang konser-konser musik biasanya diisi dengan lautan penuh dengan manusia yang mempunyai selera musik yang sama dan menikmatinya bersama-sama.
Banyak cobaan yang dapat menjatuhkan bahkan menghancurkan dunia musik tetapi hal tersebut tidak memberhentikan para musisi untuk berkarya di bidang tersebut. Mereka memulai dengan melakukan pertunjukan musik secara virtual. Beberapa bahkan mengajak penonton atau penggemarnya unutk berdonasi untuk masyarakat yang terkena dampak dari penyebaran Covid-19. Budaya musik di tengah pandemi ini, tentu tidak hanya para pelaku musik saja yang ikut campur tangan tetapi juga oleh penikmat musik. Budaya sebelumnya para penikmat musik diajak untuk menyaksikan pertunjukan musik secara langsung, di masa sekarang ini mereka diajak untuk memasuki dan beradaptasi dengan budaya baru di dalam musik, yaitu dengan menyaksikan pertunjukan musik secara live-streaming.
Perbedaan cara mengapresiasi pertunjukan music live-streaming adalah dari kelebihan pada visual yang diterima oleh indera penglihatan sehingga para penonton menjadi puas secara visual. Tidak hanya hal ini dapat mencegah penyebaran virus Covid-19 tetapi juga para penonto n dapat melihat musisi favorit mereka secara lebih dekat dan terdengar lebih jelas. Para musisi juga tidak perlu menguras tenaga mereka sebanyak saat mereka menggelar konser secara tidak virtual sehingga mereka mempunyai banyak lebih waktu untuk beristirahat. Kondisi di rumah saja ini menjadikan musisi lebih banyak berkarya karena dipercaya bahwa dengan terciptanya protocol-protokol yang baru selama pandemi ini, membuat para musisi menjadi lebih produktif.
Author: Dahayu Dagna Damarista
Referensi:
https://media.neliti.com/media/publications/325051-perubahan-budaya-musik-di-tengah-pandemi-a68d3509.pdf
https://www.insertlive.com/film-dan-musik/20200520154743-25-142031/pandemi-covid-19-konser-hella-mega-tour-batal-digelar
https://www.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-01386694/konser-hella-mega-tour-batal-digelar-akibat-pandemi-covid-19