Teori Musik PARAMABIRA 2020


Saat latihan rutin, beberapa anggota PARAMABIRA mengalami kesulitan dalam membaca partitur dengan not balok. Kesulitan yang dialami seringkali menghambat kemajuan perkembangan lagu, terutama dari segi musikalitas. Oleh karena itu, PARAMABIRA mengadakan acara internal yaitu kelas teori musik yang diadakan selama tiga hari: Rabu, 19 dan 26 Februari 2020 dan Jumat, 28 Februari 2020. Kelas dimulai pukul 19.00-21.00 di Universitas Bina Nusantara – Kampus Syahdan.

Kelas teori musik dibawakan oleh Hazim Suhadi, kepala departemen teori dan sejarah musik di Jakarta Conservatorium of Music.

Dalam kelas teori musik pertama pada hari Rabu, 19 Februari 2020, anggota PARAMABIRA diberikan tips menghafal posisi nada dalam garis paranada dengan cepat serta cara membaca ketukan dalam garis paranada dengan bernyanyi bersama mengikuti ketukan yang terdapat dalam materi. Selain itu, anggota juga diajarkan tentang key signatures dan cara mengetahui nilai yang terkandung dalam satu not.

Lalu, pada kelas teori musik hari kedua tanggal 26 Februari 2020, para peserta diberikan kertas yang berisi materi tentang teori musik, mulai dari perbedaan antara kunci G dan kunci F, peletakan not dalam garis paranada, kres, half dan whole steps, serta tangga nada mayor. Di sini, anggota PARAMABIRA juga banyak dilatih untuk sight reading agar terbiasa dalam membaca not balok

Dan pada kelas teori musik terakhir hari Jumat, 28 Februari 2020, anggota melanjuti materi yang diberikan pada kelas sebelumnya. Pada pertemuan terakhir ini juga anggota dijelaskan lebih dalam mengenai perfect, major dan minor intervals.

Dengan diselenggarakannya kelas teori musik ini, diharapkan kemampuan musikalitas anggota PARAMABIRA dapat bertambah dan dimanfaatkan untuk perkembangan latihan ke depannya.