Partisipasi Gereja Katolik Melawan Pandemi COVID-19 di Nusantara

BINUS University, KMK BINUS – “Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.” (Ibrani 13:6)

Renungan :

Bacaan ayat di atas mengajak kita sebagai umat yang beragama untuk tidak lupa dalam hal berbuat kebaikan dan memberikan bantuan kepada orang yang sedang berjuang demi kemajuan Nusantara dalam pandemi COVID-19. Gereja Katolik pun turut membantu pemerintahan untuk menerapkan protokol kesehatan, sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Selain itu, Gereja sendiri mengajak kita untuk selalu berbuat baik dengan membantu Pemerintah untuk menekan angka pertumbuhan COVID-19 di Nusantara. Di Indonesia sendiri, angka pertumbuhan COVID-19 sudah mencapai total kasus sebanyak >1.700.000 jiwa dan kemungkinan angka tersebut masih berpotensi untuk melonjak naik jika masyarakatnya tidak mematuhi protokol kesehatan. Oleh karena itu, Gereja Katolik di Indonesia yang juga merupakan bagian dari masyarakat turut memberikan aksi nyata dalam rangka membantu kebijakan Pemerintah. Aksi nyata yang sudah diberikan adalah dengan meniadakan misa peribadatan harian maupun mingguan dan semua ritual peribadatan yang melibatkan dan mendatangkan banyak orang, baik di tingkat paroki, lingkungan, wilayah dan ikut memberikan sumbang-saran kepada Pemerintah dalam melawan COVID-19.

Berdasarkan ayat di atas, pembatasan dan protokol kesehatan yang diberlakukan oleh Gereja Katolik harus kita taati sehingga hubungan kita terhadap Yesus Kristus tetap terjaga sebagaimana mestinya sebelum COVID-19. Jangan menganggap pandemi COVID-19 ini sebagai halangan kita untuk memuji Yesus Kristus, karena Gereja sendiri menyediakan berbagai media untuk melaksanakan ibadah baik secara online maupun offline, meskipun terdapat batasan umat yang hadir. Walaupun kita menjalankannya secara offline, kita harus menaati protokol kesehatan dengan melakukan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, menjaga jarak, serta membatasi mobilisasi dan interaksi). Dengan menaati peraturan, kita sudah berbuat baik dan turut serta membantu Pemerintah untuk menekan angka pertumbuhan COVID-19 di Indonesia.

Pandemi COVID-19 yang sudah berjalan selama setahun lebih ini menyebabkan banyak penderitaan dan kesulitan. Hal tersebut terlihat dari berbagai pihak yang kehilangan pekerjaan maupun orang yang dicintai, terpisah dengan keluarga, dan masih banyak lagi. Dengan situasi ini, umat Katolik mungkin berpikir bahwa Tuhan tidak senantiasa hadir ke dalam hidup mereka. Jika Tuhan ada, mengapa Tuhan membiarkan umat-Nya mengalami penderitaan dan tidak mengabulkan permohonan lewat doa-doa? Kita sebagai umat Katolik pastinya merindukan Tuhan yang murah hati. Akan tetapi, Tuhan juga menginginkan kita untuk turut berpartisipasi dalam menjaga Nusantara ini agar pandemi COVID-19 dapat cepat berakhir. Kita juga pasti rindu ke gereja, berkumpul dengan teman-teman dalam kegiatan kerohanian dan komunitas Katolik, serta masih banyak lagi. Janganlah berpikir bahwa Tuhan telah jauh dari kita akibat pandemi COVID-19 ini. Kita harus selalu percaya dan berpikir jernih jika Yesus Kristus selalu hadir di sisi kita dan Dia akan selalu menggerakkan hati kita untuk turut berpartisipasi menekan pertumbuhan angka COVID-19 di Nusantara ini.

Penulis : Tim Kesora AS & KMG
Peninjau : Sekretaris Umum KMK