Dukungan KAJ terhadap Perpanjangan Program PPKM

BINUS University, KMK BINUS – “Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.” (Ibrani 10: 23-24)

Renungan :

Pada bacaan ayat di atas, kita diajarkan untuk saling memberikan dukungan satu sama lain sebagai umat yang teguh dalam iman dan pengharapan akan Yesus Kristus. Selain itu, dukungan antar sesama manusia juga merupakan hal yang sangat penting, terutama ketika di masa-masa kritis seperti ini. Dukungan tersebut dapat menjadi pedoman untuk mendukung dan menjaga satu sama lain. 

Dalam situasi pandemi ini, banyak sekali usaha yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam rangka menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia, mulai dari penerapan berbagai protokol kesehatan, prosedur penanganan pasien Covid-19, serta pembuatan serangkaian kebijakan dimana salah satunya adalah dengan adanya program PPKM. Sebagai masyarakat Indonesia yang baik, tentunya mematuhi kebijakan pemerintah Indonesia merupakan salah satu kewajiban yang harus kita laksanakan dan ikuti, sehingga kondisi bangsa Indonesia selama dua tahun ini bisa berakhir secara cepat. 

Uskup dan para Imam Katolik di Indonesia pun turut mengapresiasi kebijakan ini. Bagi mereka, kebijakan tersebut diambil dalam rangka menjaga masyarakat Indonesia serta demi menyelamatkan nyawa seluruh aset di Indonesia baik itu dari segi sosial maupun ekonomi. Dalam pelaksanaanya, PPKM turut memberikan dampak utama dari segi perekonomian, tetapi hal ini mesti dipandang sebagai usaha untuk lebih mengefektifkan PPKM sebelumnya, sehingga hasilnya dapat terasa lebih nyata. Jika pemerintah tidak memperpanjang PPKM, maka penderitaan yang dialami oleh masyarakat Indonesia menjadi lebih lama karena penyebaran Covid-19 akan semakin meluas sehingga dapat memakan waktu yang lebih lama lagi dalam hal menanggulanginya. Menurut Uskup dan para Imam Katolik di Indonesia, dengan diterapkan perpanjangan program PPKM ini kebutuhan pengobatan Covid-19 di rumah sakit dapat berkurang akibat dari menurunnya angka positif Covid-19. Dengan penurunan tersebut, maka tenaga kerja kesehatan tidak lumpuh karena banyaknya pasien penderita yang masuk secara terus menerus hingga kapasitas rumah sakit menjadi penuh, dan penyakit-penyakit lain yang mengancam nyawa dapat segera tertangani. 

Maka dari itu, sebagai murid Yesus Kristus kita diajak untuk turut berpartisipasi dalam menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman penyebaran Covid-19 dengan menaati dan mengikuti aturan program PPKM yang sudah diterapkan oleh pemerintah. Kita juga harus selalu hidup dalam kasih dan pengharapan, juga peduli kepada sesama terutama yang sangat membutuhkan uluran tangan kita. Sebagai contoh sederhana, kita harus peduli dengan para penderita Covid-19 dan bukan menjauhi maupun menghina mereka. Melalui program PPKM ini, kita memang mengalami banyak bentuk kerugian, baik dari segi fisik/materi maupun mental. Akan tetapi, kita harus melihat peristiwa ini melalui kacamata yang berbeda. Kebijakan ini mungkin bisa menjadi salah satu jalan keluar bagi negara kita untuk terbebas dari pandemi ini, meskipun memang jalan keluar yang diberikan terasa cukup sulit untuk dijalani oleh sebagian orang karena terkena PHK, usaha sepi dan berujung bangkrut, maupun hal yang lain. Namun sebagai umat yang percaya, melalui peristiwa inilah kesabaran, kekuatan, maupun keteguhan iman dan pengharapan kita diuji sehingga kita bisa menjadi pribadi yang beriman dalam kasih Tuhan dalam kondisi yang sekarang dialami oleh bangsa Indonesia selama 2 tahun.

Penulis : Tim Kesora Alam Sutera & Kemanggisan
Peninjau : Sekretaris Umum KMK