BERSAKSI TENTANG KRISTUS | RENUNGAN SEPTEMBER 2021
BINUS University, KMK BINUS – Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: “Efata!”, artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang dan berkata: “Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.” (Markus 7:31-37)
Renungan :
Saudara-saudari yang terkasih, bacaan Injil hari ini menceritakan tentang Yesus yang menyembukan orang tuli dan gagap yang dibawa kepada-Nya. Yesus memisahkannya dari orang banyak karena tidak ingin memamerkan kekuasaan-Nya. Dari lidah orang gagap yang disembuhkan oleh Yesus, kita diajarkan supaya sebagai manusia, hendaknya kita mewartakan sabda Tuhan yang telah kita dengar. Hendaknya kita selalu siap untuk mewartakan karya dan kebaikan Tuhan yang kita lihat dan kita dengar dan jangan sekiranya kita memendamnya untuk diri kita sendiri.
Banyak diantara kita yang mampu dan bahkan sangat mengerti saat membicarakan tentang teknologi, politik, ekonomi, dsb tetapi melum mampu berbicara tentang imannya terhadap Kristus. Hati yang tuli membuat kita tidak mampu berbicara atau bersaksi tentang imannya kepada Kristus. Lantas bagaimana caranya supaya kita mampu?
Santo Hieronimus pernah berkata, “Barangsiapa tidak membaca Kitab Suci ia tidak mengenal Kristus!”. Satu-satunya cara bagi kita supaya mampu mewartakan Kristus adalah dengan bergaul mesra dengan Kitab Suci. Pergaulan yang mesra dengan Kitab Suci diwujudkan dengan kesungguhan hati dalam membaca dan merenungkan firman Tuhan. Dengan cara ini kita mampu bersaksi dan berbicara lantang akan Kristus dan kasih-Nya terhadap dunia.
Doa:
Allah Bapa yang Mahakasih, puji dan syukur kami haturkan kepada-Mu karena melalui Putra-Mu kami dapat menyadari betapa indahnya kasih-Mu. Kami mohon bukalah mata dan telinga kami terhadap segala kebaikan yang telah Engkau lakukan melalui Putra-Mu sehingga kami dapat bersaksi terhadap betapa baiknya Engkau. Semoga dengan demikian akan semakin banyak orang yang mengimani Putra-Mu, sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Penulis : Tim Liturgi AS & KMG
Peninjau : Sekretaris Umum KMK