RENUNGAN | AGUSTUS 2021
BINUS University, KMK BINUS – Bacaan dari Yakobus 2: 14-26 “Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: “Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku. “Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: “Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. ” Karena itu Abraham disebut: “Sahabat Allah.” Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain? Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.”
Renungan
Halo semua teman-teman yang dikasihi Tuhan, bagaimana kabarnya setelah menjalani PPKM darurat ini? Semoga kalian semua dalam keadaan sehat.
“Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati” Begitulah makna yang terkandung di dalam bacaan hari ini yang terdapat pada injil Yakobus 2: 14-26. Tentunya melalui firman ini kita disadarkan bahwa sesungguhnya iman yang kita miliki harus disertakan perbuatan-perbuatan nyata. Hal inilah yang harus kita renungkan dan kita resapi. Sesungguhnya iman yang kita miliki ini harus disertakan dengan perbuatan-perbuatan nyata yang menggambarkan ajaran Yesus Kristus. Perbuatan serta tindakan kita seharusnya dapat mencerminkan iman yang kita miliki.
Mungkin kita pernah menyatakan dengan kata-kata bahwa kita mengimani Yesus Kristus, namun perbuatan dan tindakan kita jauh dari apa yang telah Ia ajarkan kepada kita. Mungkin kita selalu menyatakan bahwa kita percaya kepada Yesus Kristus, namun perbuatan kita terhadap sesama masih jauh dari ajaran Kristus. Hal inilah yang disampaikan oleh Yakobus kepada kita semua yang tidak mementingkan hubungan kita dengan sang pencipta. Kata mati yang tertulis dalam injil ini menggambarkan perkataan-perkataan kita yang sia-sia karena tidak disertai dengan perbuatan dan tindakan yang mencerminkan perkataan kita.
Surat yang ditulis oleh Yakobus ini dituliskan untuk suku-suku Yahudi dan imam-imam. Akan tetapi ternyata tetap berlaku hingga sekarang, kita sering ke Gereja, berdoa, mengikuti retret rohani, dan banyak kegiatan rohani yang lain. Kita tentu sering dan taat mengikuti kegiatan rohani tetapi apakah kita sudah berbuat sesuai dengan iman? Karena apa gunanya memiliki iman tanpa perbuatan? Iman bukan hanya menyuarakan kasih dan sukacita, kita harus menggenapi iman dengan perbuatan.
Iman yang benar dan sejati sesungguhnya bukan hanyalah diwujudkan dengan menyanyikan lagu rohani, membaca kitab suci, dan hanya berdoa. Sebenarnya hal-hal ini sudah benar dilakukan, akan tetapi banyak juga pendosa yang juga melakukan ini. Apa manfaatnya iman jika hidup masih dengan berbuat jahat, menipu, memfitnah, membenci, mencari, dan segala tindakan jahat lain?
Iman yang sesungguhnya adalah iman dengan perbuatan. Perbuatan yang dengan cinta kasih, sukacita, dan kemurahan hati menggenapi iman yang dimiliki. Pada ayat 25 “Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain” ini membuktikan dengan nyata hanya melalui tindakan, iman dapat menjadi sempurna dan utuh. Iman tanpa disertai perbuatan-perbuatan kasih adalah mati.
Dalam bacaan ini, kita juga disadarkan bahwa ajaran Tuhan tidak mengenai hubungan kita dengan Tuhan saja, melainkan juga dengan sesama kita. Menanamkan perbuatan kasih merupakan bentuk perbuatan yang mencerminkan iman kita sendiri. Melalui Yakobus, Tuhan ingin menyampaikan kepada kita semua bahwa iman yang benar bukanlah sekadar perkataan manis yang kita ungkapkan melalui doa, melainkan juga dalam perbuatan kita sehari-hari yang dipenuhi oleh kasih. Kita diajarkan untuk tidak sekadar percaya, melainkan juga melakukan perbuatan kasih yang menggenapi iman. Sebab jika hanya percaya, setan pun juga percaya dengan adanya Tuhan. Namun yang membedakan iman kita dengan setan-setan tersebut adalah perbuatan kasih kepada Tuhan, diri sendiri, dan sesama.
Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, melalui bacaan renungan ini diharapkan kita dapat menjadi pribadi yang tidak lupa untuk melakukan perbuatan kasih. Perbuatan menjadi penyeimbang akan iman yang telah kita miliki. Percaya saja tidak cukup, kita perlu melakukan usaha dalam mencapai sesuatu dan turut membantu sesama kita yang membutuhkan. Terlebih dalam situasi sulit saat ini, kita harus tetap ingat untuk mengulurkan tangan kepada sesama dan turut menyebarkan cinta kasih sebagai bukti nyata dari iman yang hidup.
Akhir kata, semoga renungan ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua. Tetap jaga protokol kesehatan dan kiranya yang sakit dapat segera disembuhkan. Tuhan memberkati!
Penulis
- Bernadus Kevin Hadibrata – 2401960006 – Civil Engineering
- Yosua Gunawan – 2440030292 – Computer Science
- Melani Sugiarti Putri – 2440010694 – Global Business Marketing