PERAN GEREJA KATOLIK DALAM PEMBANGUNAN NUSANTARA

Sumber : https://mediaindonesia.com/nusantara/322749/victor-peran-gereja-dalam-pembangunan-ntt-penting


Pada mulanya Indonesia dikenal dengan nama “Nusantara”, dimana menjadi sebuah filosofi yang melukiskan keanekaragaman kultur di dalamnya. Corak keberagaman itu terlihat dari sisi agama dan kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat di tanah Nusantara. Salah satu agama yang ada dan diakui secara nasional oleh masyarakat adalah agama Katolik. Keberadaan agama Katolik di Nusantara diperkuat dengan adanya gereja dan komunitas yang umumnya ditemukan dalam lingkungan masyarakat. Sebagai salah satu kultur keberagaman, gereja Katolik memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti dalam aspek membangun Nusantara.

Pembangunan di Nusantara secara lantang terjadi sejak era reformasi, dimana pada era ini seluruh lapisan masyarakat bahu-membahu untuk membangun dan mewujudkan kemerdekaan Indonesia yang sesungguhnya, tak terkecuali gereja Katolik. Melalui surat Gembala Prapaskah tahun 1997 yang disampaikan untuk para pemimpin bangsa dan seluruh lapisan masyarakat, gereja Katolik menyatakan ikut berperan mendorong terjadinya perubahan dalam seluruh lapisan masyarakat pada masa itu. Warna surat gembala para uskup pada masa itu terkesan kritis terhadap pemerintah dan segenap lapisan masyarakat dengan tujuan untuk memperbaiki situasi bangsa yang sedang terpuruk dalam segala sektor kebangsaannya.

         Spesifiknya, warna surat gembala yang dikeluarkan pada tahun 1997 itu menitikberatkan pada pembelaan terhadap kaum miskin, tersingkir, dan tertindas. Gereja Katolik memilih untuk solider terhadap mereka yang tidak berdaya sebagai bentuk keikutsertaan dalam hidup dan tugas perutusan Yesus Kristus. Hal ini menjadi salah satu bentuk perwujudan iman Katolik di dalam kehidupan nyata yang berciri politis, berani melawan ketidakadilan, memperjuangkan kesejahteraan, menebarkan cinta kasih, dan membangun persaudaraan dengan semua orang tanpa terkecuali. Meskipun pada masa itu Ibu Pertiwi sedang tidak baik-baik saja, yakni kekerasan terjadi dimana-mana, pembakaran rumah ibadat, dan ketidakadilan merajalela, namun gereja Katolik tetap memposisikan diri secara sigap untuk mengatasi masalah yang mengancam keutuhan Ibu Pertiwi.

         Oleh karena hal tersebut, gereja Katolik mengambil peran untuk memperbaiki dan membangun bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Melalui surat-surat kenabian yang dikeluarkan oleh para uskup gereja, ditegaskan secara lantang bahwa perubahan dan pembangunan harus diupayakan oleh seluruh masyarakat di berbagai lapisan masyarakat. Gereja secara khusus dipanggil untuk mewartakan harapan akan keadilan dan kesejahteraan di tengah-tengah dunia yang sekuler. Harapan yang dibawa oleh gereja dalam upaya pembangun bangsa merupakan suatu perwujudan akan janji Allah. Gereja Katolik memahami perannya sebagai peziarah di dunia ini yang bekerjasama dengan seluruh masyarakat untuk membangun bangsa yang maju, beradab, adil, dan makmur. Peran gereja dalam pembangunan bangsa merupakan bentuk partisipasi konkret untuk mewujudkan kabar gembira Kristus kepada seluruh bangsa di segala aspek kehidupan.

Referensi:
Rukiyanto, B. A. (2017). Peran Gereja Katolik dalam membangun bangsa Indonesia di era reformasi. Diskursus-Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara, 16(2), 105-137.

Penulis : Divisi Humas Alam Sutera
Peninjau : Sekretaris Umum KMK