9 Lokasi Wisata Rohani di Indonesia | Nusantara

BINUS University, KMK BINUS – 9 lokasi wisata rohani nusantara di antaranya:

  1. Candi dan Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus – Yogyakarta
    Gereja Hati Kudus Yesus merupakan gerejaKatolik Roma di Ganjuran, Bantul, Indonesia. Gereja yang dikenal dengan nama Gereja Ganjuran merupakan gereja tertua di Bantul. Gereja Ganjuran didirikan pada tanggal 16 April 1924 oleh keluarga Schmutzer, yang memiliki sebuah pabrik gula di wilayah itu. Dari jumlah 25 umat Katolik di Ganjuran pada tahun 1922, hingga 8.000 umat Katolik pada tahun 2011. Gedung gereja ini sudah banyak diubah, yang dibangun ulang setelah gempa bumi Yogyakarta pada 2006. Banyak orang sudah menulis tentang desainnya yang beraliran Jawa, dan gereja ini terus memasuki budaya Jawa dalam liturgi. Walaupun tempat ini lebih terlihat seperti tempat ibadah umat Hindu, setidaknya kita dapat melihat bangunan gereja yang bergaya Jogja dan juga Candi dengan ukiran batu serta aliran mata air yang dipercaya suci.
  2. Gua Maria Lawangsih – Yogyakarta
    Gua Maria Lawangsih merupakan tempat wisata rohani dan juga tempat peziarahan yang cukup eksotis bagi umat Katolik di Yogyakarta. Berbeda dengan biasanya dimana Gua Maria dibuat dengan tangan manusia, Gua Maria Lawangsih merupakan gua alami. Di Yogyakarta sendiri ada dua Gua Maria alami, yakni Gua Lawangsih di Kulon Progo dan Gua Tritis di Gunungkidul. Tidak hanya ukurannya yang luas tetapi kita dapat menemui sungai kecil yang mengalir di dalam gua dan juga ornamen gua seperti stalaktit dan stalagmit lengkap dengan suara tetesannya. Tempat ini sangatlah cocok untuk mereka yang mencari keheningan dan juga kesejukan karena lokasinya yang jauh dari kota yaitu di Perbukitan Menoreh. Dengan berada di tempat ini kita dapat merasakan hebatnya dan indahnya karya Allah Sang Pencipta.
  3. Palinggih Ida Kaniaka Maria – Bali
    Walaupun Bali terkenal dengan destinasi ziarah umat Hindu, tetapi di sana juga terdapat lokasi ziarah umat Katolik yang cukup terkenal. Namanya adalah Palinggih Ida Kaniaka Maria yang berlokasi di Palasari. Tempat ini merupakan sarana untuk memanjatkan doa kepada Bapa di Surga melalui Bunda Maria. Tempat yang dikenal dengan nama “Lourdes” ini memiliki sangat banyak perubahan dari awal hingga sekarang. Tempat wisata di Bali ini juga menyediakan sarana jalan salib panjang yang dimulai dari halaman depan gereja dan jalan salib pendek. Tidak hanya itu, kegiatan rohani juga ada seperti misa tradisi Bulan Purnama, misa peringatan Maria sepanjang tahun, pelayanan misa tamu, katekese, penyebaran sakramen, devosi jalan salib, dan lebih banyak lagi.
  4. Goa Maria Laudres – Jakarta Pusat
    Goa Maria Laudres di Jakarta tepatnya di Gereja Katerdral ini merupakan replika dari Gua Maria yang populer di Laudres yaitu Gua Maria Massabielle Prancis. Dikutip dari website atau situs Gereja Katedral itu sendiri, terdapat sebuah batu asli yang berasal dari Lourdes yang letaknya di bawah patung Bunda Maria di gua tersebut. Gua Maria ini memiliki nuansa asri dan teduh karena dikelilingi oleh dedaunan yang rimbun.
  5. Sendangsono – Yogyakarta
    Salah satu tempat ziarah yang terkenal di Yogyakarta adalah Gua Maria Sendangsono. Gua Maria ini ramai dikunjungi peziarah dari seluruh Indonesia pada bulan Mei dan Oktober (bulan Rosario).  Sendang sendiri berarti mata air, dan sono melambangkan pohon sono, karena mata air ini berada di bawah pohon sono. Terdapat peristiwa pada tahun 1904 yang mana Pastor Van Lith datang ke tempat ini dan membaptis 173 warga Kalibawang dengan mata air, menjadikannya tujuan ziarah bagi umat Katolik. Oleh karena itu, banyak umat Katolik yang percaya bahwa dengan air tersebut bisa menyembuhkan penyakit. Peristiwa ini tergambar pada relief sebuah kapel di kompleks Gua Maria Sendangsono. Selain kapel, di kompleks ini terdapat lokasi jalan salib, gua Maria, pendopo, sungai, dan toko yang menjual perlengkapan doa. Kompleks ini dirancang oleh Pastor YB Mangunwijaya dan bahkan memenangkan Penghargaan Aga Khan sebagai objek bangunan yang ramah lingkungan.
  6. Goa Maria Lembah Karmel – Puncak
    Goa Maria Lembah Karmel adalah salah satu tempat ziarah Katolik terpopuler di Indonesia yang terletak di Lembah Karmel, Cikanyere, Cipanas, Puncak. Tempat wisata religi ini juga terkenal dengan misa penyembuhan yang diadakan pada minggu kedua dan keempat setiap bulannya. Seperti biara Katolik lainnya, kehidupan sehari-hari di Lembah Karmel selalu penuh dengan nuansa spiritual. Ditambah dengan taman-taman yang sangat asri tertata rapi, udara sejuk dan keheningan alam Desa Cikanyere, serta terdapat patung Yesus yang mengulurkan tangan untuk memberkati. Lembah Karmel ini menjadi tempat dimana kita bisa meninggalkan semua rutinitas kehidupan untuk sementara waktu.
  7. Goa Maria Kerep – Ambarawa
    Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA) termasuk pendahulu bagi munculnya gua-gua Maria di Indonesia setelah Gua Maria Sendangsono di Kabupaten Kulonprogo (DIY) dan Gua Maria Sriningsih di Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Pembangunan awal gua ini banyak melibatkan siswa-siswi dari Sekolah Guru Kolese Santo Yusuf dan Sekolah Guru Putri Santa Maria Ambarawa. Mereka bergotong royong bersama dengan anak asrama Bruderan dan Susteran membawa batu kali dari Sungai Panjang ke atas gua. Pada 15 Agustus 1954, tempat ziarah ini diresmikan dan diberkati dengan air suci dari Lourdes oleh Uskup Agung Semarang. Terdapat juga tempat untuk melakukan jalan salib disana, dan pada bagian Yesus wafat di kayu salib disediakan banyak tempat duduk untuk peziarah yang ingin berdoa.
  8. Graha Bunda Maria Annai Velangkanni – Medan
    Graha Maria Annai Velangkanni adalah gereja Katolik bergaya India-Mughal yang dibuka pada tahun 2005 di kota Medan, Indonesia yang didalangi oleh Pastor James yang merupakan seorang mahasiswa Jesuit India Tamil dengan kerja keras, kesabaran, dan keberanian. Gereja ini dipersembahkan untuk Bunda Velangkanni atau Santa Maria Bunda Penyembuh yang Baik. Pastor James mendarat di Indonesia pada Mei 1967 dan langsung mempelajari Bahasa Indonesia untuk persiapan studi teologi di Seminari Tinggi St. Paul yang ada di Yogyakarta. Lalu beliau memperdalam ilmu tentang Keuskupan Agung Medan dan fokus dengan para imigran India yang sudah lama berada di sana. Gereja ini merupakan bangunan dua tingkat yang terdiri dari tempat pertemuan di lantai dasar dan tempat ibadah di lantai pertama, sementara menara di atasnya terdiri dari tujuh lantai sebagai lambang bahwa di surga terdapat tempat untuk semua orang. Menara ini sendiri merupakan perwakilan Raja Gopuram dalam arsitektur Hindu. Di atas bangunan gereja ini juga terdapat tiga kubah yang dibangun dengan gaya arsitektur Mughal dan merupakan lambang Tritunggal.
  9. Gua Maria Tritis
    Gua Maria Tritis berlokasi di Jalan Sapto Sari, Dusun Bulu, Paliyan, Kabupaten Gunungkidul. Lokasi ini berada di tengah ladang jati di sebelah jalan lingkar yang menghubungkan pantai indah di Gunungkidul. Gua Maria Tritis merupakan gua alami yang memiliki ornamen gua yang indah dan memiliki stalaktit yang meneteskan air tiada henti. Konon katanya pada zaman dahulu gua ini sepi dan angker dan merupakan tempat persinggahan dari Kerajaan Mataram. Pada tahun 1974, Gua Maria Tritis mulai dijadikan sebagai tempat peribadatan umat Katolik dan sekarang gua ini ramai dikunjungi oleh peziarah terutama dalam bulan Maria (Mei dan Oktober).

Penulis : Divisi Perlengkapan AS
Peninjau : Sekretaris Umum KMK