Bolehkah setelah “Pernyataan Tobat” langsung dilanjutkan dengan Doa Pembuka tanpa mengucapkan/menyanyikan “Tuhan Kasihanilah”?

Seruan “TuhanKasihanilah” merupakan bagian tersendiri dalam Ritus Pembuka Perayaan Ekaristi.Kedudukannya sama seperti Doa Pembuka. Sebagaimana Doa Pembuka harus didoakankarena ia merupakan bagian utuh/tersendiri dari ritus pembuka, demikian jugaTuhan Kasihanilah harus diucapkan/dinyanyikan. Pedoman Umum Misale Romawimenentukan, Pernyataan Tobat selalu disambung dengan “Tuhan Kasihanilah”,kecuali “Tuhan Kasihanilah” telah tercantum dalam pernyataan tobat. Seringterjadi ada imam yang melewatkan saja seruan “Tuhan Kasihanilah”, tidakmengucapkan “Tuhan Kasihanilah” bila tidak dinyanyikan. Pikirnya “TuhanKasihanilah” sama seperti nyanyian Persiapan Persembahan yang boleh dinyanyikandan boleh tidak dinyanyikan.

“Tuhan Kasihanilah (Kyrie Eleison)” termasuk seruan liturgis yang paling tua dan teetap dipertahankan dalam bahasa Yunani sebagaimana sejumlah frase dalam bahasa Ibrani “Alleluia” dan “Hosanna”, supaya kita selalu ingat bahwa keselamatan sampai kepada kita dari gereja Yunani.

“Tuhan Kasihanilah” ditujukan kepada Yesus, yang diangkat menjadi Tuhan dan Kristus oleh Allah sendiri melalui kebangkitan-Nya. Seruan “Tuhan Kasihanilah” adalah ungkapan hati umat beriman agar Tuhan berkenan memperlihatkan dan menganugerahkan kebaikan-Nya yang tidak terbatas sehingga dengan hati penuh sukacita dan kelimpahan umat beriman merasa layak untuk ambil bagian dalam perayaan Ekaristi.

  • “Tuhan Kasihanilah” merupakan seruan untuk memohon belas belaskasihan-Nya. Oleh karena itu “Tuhan Kasihanilah” biasanya dilagukan oleh seluruh umat.

Sumber : Liturgi Sumber dan Puncak Kehidupan (Majalah), Volume 29, 2018

Pertanyaan oleh : Sr Ferdinanda

Pertanyaan dijawab oleh RD Yohanes Rusae, Sekretaris Komisi Liturgi KWI