Santo Lusius, Paus dan Martir
Santo Lusius, Paus dan Martir
Tanggal Pesta: 4 Maret
Lusius memangku jabatan paus menggantikan Paus Cornelius pada tanggal 25 Juni 253. la diasingkan selama aksi penganiayaan umat Kristen di bawah pemerintahan Kaisar Gallus, dan baru kembali ke Roma setelah Gallus meninggal dunia. Ketika berada di Roma, ia menerima sepucuk surat dari Santo Siprianus, Uskup Kartago. Di dalamnya Siprianus memuji keberanian Lusius dalam menghadapi aksi penganiayaan umat. Bersama Siprianus, Lusius menggalakkan karya karitatif untuk orang-orang Kristen yang dipenjarakan. Bagi orang-orang ini, Paus Lusius menetapkan bahwa setelah menerima pengampunan, mereka harus diberkati dan diperbaharui keanggotaannya di dalam Gereja. Lusius ditentang oleh Novatianus, seorang imam berkebangsaan Roma yang mengangkat dirinya sebagai paus tandingan selama masa kepemimpinan Paus Cornelius (251-253). Novatianus menolak pengampunan kepada orang-orang Kristen yang murtad selama masa penganiayaan. Oleh Lusius, pandangan Novatianus dianggap sebagai suatu bidaah. Lusius meninggal dunia pada tanggal 5 Maret 254. Jenazahnya dimakamkan di pekuburan para paus di katakombe Santo Kalikstus, di Jl. Appia