Pekan Suci

Minggu Palma (Minggu Sengsara)

  • Awal dari Pekan Suci.
  • Peringatan tentang masuknya Mesiaske Yerusalem.
  • Misa mencakup pembacaan kisah penderitaan – kisah penangkapan Yesus, penderitaan dan kematiannya.
  • Gereja merayakan masuknya Kristus ke Yerusalem untuk menggenapi misteri paskahnya, ketika menurut Kitab-kitab Injil Yesus dengan rendah hati mengendarai seekor keledai masuk ke Yerusalem. Hal ini mengingatkan akan prosesi kemenangan Daud dan rakyat meletakkan daun-daun palma di tanah di hadapannya.
  • Pada hari ini, sebuah prosesi dengan daun-daun palma (atau ranting-ranting pohon berdaun lainnya, misalnya daun zaitun) berlangsung di banyak paroki dan ranting-ranting ini diberkati oleh imam.

Kamis Putih (Kamis Suci)

  • Hari ini memperingati Perjamuan TerakhirKristus dan ke-12 muridnya dan pelembagaan Ekaristi.
  • Pada bagian Gloria, semua lonceng gereja dibunyikan.Kemudian lonceng-lonceng itu tidak akan berbunyi lagi hingga Malam Paskah(“lonceng-lonceng telah terbang ke Roma”).
  • Pada Kamis Putih, pemimpin perayaan seringkali merayakan ritus pencucian kaki; di sini kaki umat (pada umumnya, kaki dari 12 laki-laki) dibasuh.
  • Pada Kamis Putih di siang harinya, uskup merayakan Misa Krisma; di sini mereka memberkati minyak untuk Penguatan, Perminyakan orang sakitdan para Katekumen. (Namun Misa Krisma dapat dialihkan ke hari-hari lain pada Pekan Suci.)
  • Hosti yang tidak dibagikan dalam komuni pada Kamis Putih disimpan dan dibagikan pada hari Jumat Agung, ketika Misa tidak dirayakan.
  • Setelah Misa, Sakramen Suci dibawa dalam prosesi ke “altar penyimpanan”. Kemudian segala perhiasan disingkirkan dari semua altar, kecuali dari satu altar.

Jumat Agung

  • Gereja berduka karena kematian Kristus, menghormati Salib, dan mengagumi kehidupan-Nya atas ketaatan-Nya sampai mati.
  • Misa tidak dirayakan, Ekaristi tidak disucikan. Komuni berlangsung dengan hosti yang tersisa dari Kamis Putih.
  • Ruangan Gereja dikosongkan dari berbagai benda perhiasan, termasuk kain penutup altar dan lilin-lilin, sebagai tanda penghormatan.
  • Bejana air suci dikosongkan.
  • Pada hari ini, jalan Salibseringkali didoakan di dalam atau di luar gedung Gereja.
  • Perayaan Liturgi Penderitaan Tuhan dilakukan di sore hari.
  • Imam mengenakan jubah merah (atau, menurut kebiasaan sebelumnya, hitam). Bila seorang Uskup memimpin atau membantu memimpin ibadat, ia mengenakan sebuah mitra satu lapis.

Sabtu Sunyi

(Juga dikenal sebagai Sabtu Hitam.)

Hari ini dirayakan dalam keadaan sunyi dan dengan doa yang memperingati Kristus yang telah wafat dan berada di dalam kubur. Misa tidak diselenggarakan. Untuk berjaga-jaga apabila ada kematian, hosti Ekaristi yang tersisa dari Liturgi-liturgi dalam dua hari sebelumnya digunakan sebagai viaticum.

  • Tabernakel dibiarkan kosong dan terbuka. Lampu atau lilin biasanya diletakkan di sebelah Tabernakel yang melambangkan Kehadiran Kristus dipadamkan, dan Ekaristi disimpan di tempat lain, biasanya di sakristi, dengan lampu atau lilin yang menyala di depannya.Malam Paskah

Berlangsung pada malam hari, pada malam menjelang Paskah atau pagi-pagi sekali pada Minggu Paskah.

  • Kitab Injil mengingatkan kita untuk bersiap-siap dengan pelita kita, berjaga-jaga seperti orang-orang yang menantikan kedatangan kembali Tuhan sehingga bila Ia datang Ia akan menemukan kita terjaga dan akan mempersilakan kita duduk di meja-Nya.
  • Ibadat sepanjang malam diatur dalam empat bagian:
  • Sebuah ibadat terang yang singkat;

                Minggu Paskah :

  • Pesta terbesar Gereja
  • Perayaan Kebangkitan

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Pekan_Suci