Harga Kerbau Sama dengan Harga Rumah

Written By : Alvita Hartanti Wijaya

            Tradisi potong kerbau sudah terjadi secara turun temurun di sebuah daerah di Indonesia yang bernama Toraja yang masih kental akan tradisinya. Rambu Solo merupakan sebuah perayaan ritual khas Toraja yang dimana ketika seseorang meninggal maka  kerbau dan babi akan disembelih, karena penduduk setempat mempercayai bahwa arwah kerbau dan babi yang mati itu akan menemani arwah orang yang sudah meninggal tersebut menuju surga.

            Jenis dan harga hewan yang dikorbankan menceriminkan derajat seseorang, semakin banyak jumlahnya dan semakin mahal harga kerbau itu maka semakin tinggi pula status sosial atau derajat orang tersebut. Jadi, biasanya penduduk setempat yang belum memiliki uang yang cukup untuk melakukan ritual perayaan tersebut, maka mayat itu akan disimpan di rumah keluarganya dalam keadaan yang sudah diawetkan hingga tiba waktunya perayaan maka mayat tersebut akan dipindahkan ke rumah adat Toraja atau yang biasa disebut rumah Tongkonan. Acara Rambu Solo ini biasanya dilakukan pada bulan Desember, sehingga pada bulan tersebutlah turis lokal hingga turis manca negara akan berdatangan untuk melihat acara tersebut.

            Di samping itu, ada jenis kerbau yang sangat terkenal akan harganya yang cukup fantastis, yaitu Tedong Bonga dan Tedong Saleko. Tedong Bonga dan Tedong Saleko ini memiliki keunikan tersendiri dimana mereka berdua memiliki belang hitam putih di tubuhnya. Akan tetapi, Tedong Saleko dipatok lebih mahal dibandingkan Tedong Bonga hal ini karenakan Tedong Saleko memiliki belang yang lebih banyak dibandingkan Tedong Bonga. Harga Tedong Saleko sendiri kurang lebih bisa mencapai satu miliar rupiah, sedangkan Tedong Bonga hanya setengah dari harga Tedong Saleko tersebut.

 

Referensi :

http://www.tribunnews.com/travel/2015/01/27/inilah-keunikan-kerbau-saleko-sehingga-harganya-rp-1-miliar-di-tana-toraja