The Evolution of Artificial Intelligence
Artificial Intelligence (AI) adalah kemampuan mesin untuk meniru kecerdasan manusia. Asal usul AI ditandai dengan upaya mereplikasi kecerdasan manusia melalui mesin agar memiliki kecerdasan yang sama. Sistem AI awal mengandalkan pemrograman berbasis aturan, di mana mesin melakukan tugas berdasarkan instruksi eksplisit dan aturan logis. Sistem ini unggul dalam lingkungan terstruktur dengan parameter yang jelas namun tidak memiliki kemampuan untuk belajar atau beradaptasi.
Konsep AI pertama kali muncul pada tahun 1956 ketika para ilmuwan merintis langkah pertama dalam pengembangan kecerdasan buatan. Namun, pada tahun-tahun berikutnya, perkembangan AI mengalami periode yang dikenal sebagai “AI Winter” di mana minat dan dukungan terhadap teknologi ini menurun drastis. Barulah pada tahun 2000-an, kemajuan dalam teknologi komputer dan perkembangan algoritma memulai era baru dalam perkembangan AI dan berikut adalah beberapa tahap evolusi Artificial Intelegence dari awal kemunculannya hingga bisa berkembang di era modern seperti sekarang:
- Pada dekade 1930-an, muncul tokoh-tokoh seperti Alan Turing, Claude Shannon, dan John von Neumann. Turing dikenal melalui penemuan Turing Machine dan teori Tes Turing yang menguji kecerdasan mesin, salah satu contoh nya adalah bombe yang di ciptakan alan turing untuk memecahkan kode enigma jerman pada perang dunia ke-2 dan tes untuk mengidentifikasikan manusia dan robot secara otomatis yang sekarang lebih kita kenal dalam fitur tes CAPTCHA. Claude Shannon sebagai bapak teori informasi dan John von Neumann yang memisahkan konsep hardware dan software dalam komputer, Mereka membahas cara komputer dapat merepresentasikan dan memproses pengetahuan.
- Di era 1950-an, saat komputer digital pertama kali muncul, para ilmuwan seperti John McCarthy, Marvin Lee Minsky, dan Herbert Alexander Simon mulai membahas AI, dengan istilah yang diperkenalkan pada tahun 1956 di konferensi Dartmouth. Mereka juga mengembangkan konsep-konsep seperti bahasa pemrograman LISP, Semantic Network, dan sistem pakar.
- Dekade 1980-an disebut sebagai gelombang kedua AI, dengan kontribusi dari David Rumelhart, Lotfi Zadeh, dan John Holland, di antaranya. Mereka mengembangkan konsep-konsep seperti Fuzzy Logic, Genetic Algorithm, dan Genetic Programming. Kemudian, di tahun 2000-an, dengan hadirnya internet dan WWW (World Wide Web), muncul istilah-istilah seperti Internet of Things, cloud computing, Big Data, dan Deep Learning yang semua berkontribusi dalam percepatan kemajuan AI.
muncul istilah-istilah seperti Internet of Things, cloud computing, Big Data, dan Deep Learning yang semua berkontribusi dalam percepatan kemajuan AI.
Dari sini Perkembangan AI terus mempercepat seiring dengan kemajuan teknologi, menandai era baru dalam inovasi dan aplikasi kecerdasan buatan.
Referensi: