Menteri Indonesia Meragukan Kemanfaatan 5G: Tanda Tanya Terhadap Penerapan Teknologi
Dunia teknologi yang kian berkembang memberikan tantangan dan peluang baru.
Perubahan ini tidak sebatas hanya dalam skala kecil saja, namun transformasi yang mendalam.
Banyak kalangan masyarakat kini sedang menyaksikan evolusi yang luar biasa, yaitu jaringan
5G. Teknologi ini menjanjikan era yang baru dan membuka pintu untuk kemajuan penerapan
teknologi. Adanya standar 5G, kecepatan unduh bisa mencapai beberapa gigabit per detik
(Gbit/s). Namun, ini hanyalah kecepatan teoritis dan mencerminkan kinerja teknologi dalam
kondisi optimal.
Internet 5G dikenal sebagai generasi kelima dari sebuah teknologi komunikasi seluler
yang ada pada saat ini. Jaringan 5G memberikan kecepatan yang jauh lebih konsisten
dibandingkan jaringan 4G. Penerapan 5G memacu pertumbuhan ekosistem Internet of Things
(IoT). Koneksi yang cepat dan kemampuan jangkauan jaringan yang lebih luas, instrumen IoT
dapat terhubung secara efektif dan menghasilkan lingkungan yang terintegrasi secara optimal di
berbagai sektor, mulai dari kesehatan hingga manufaktur. Namun, pihak pemerintah tidak begitu
serius dalam memandang perkembangan 5G.
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi berkata, “Begini, ini kan peningkatan kecepatan,
tadinya 50-100 Mbps langsung melompat ke 1 Giga ke atas. Cuma harus diikuti dengan
peningkatan keperluan. Kalau cuma Youtube sama sosmed 4 Mb sampai 8 Mb, nonton Netflix
juga paling cuma 8 Mb. Kalau kalian perlu kecepatan sampai 500 Mbps kan berarti ada
keperluan lain, IoT. Kalau cuma nonton Youtube ngapain kencang-kencang.” Pernyataan tersebut
mencerminkan keraguan terhadap manfaat teknologi 5G, meskipun sebagian masyarakat saat ini
merasa bahwa kinerja 4G dianggap lambat, mendorong mereka untuk beralih ke jaringan 5G
dengan cepat.
Sikap pemerintah yang penuh keraguan dan masih enggan menerima perkembangan
teknologi menjadi hambatan besar bagi masyarakat. Sementara mereka berharap untuk
menikmati progres yang telah dirasakan oleh negara-negara maju, keputusan yang ragu-ragu dari
pemerintah justru membuat mereka merasa terpinggirkan. Di tengah dorongan untuk meraih
kemajuan, pendukungannya terhadap infrastruktur 5G menjadi sangat penting. Kehadiran 5G
bukan hanya menjadi bagian dari revolusi teknologi, tetapi juga kunci dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor di Indonesia. Perkembangan 5G dapat memberikan
peluang sebesar Rp2.800 Triliun dari total PDB pada tahun 2023. Oleh karena itu, pemerintah
seharusnya memprioritaskan dukungan terhadap pengembangan infrastruktur ini guna
memberikan dorongan besar bagi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi di Indonesia.
Sumber:
- CNBCIndonesia. (2023). Menkominfo Bilang Tak Usah Upgrade ke 5G, Cuma Buat
YouTube. Retrieved from
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20231109134848-37-487699/menkominfo-bilang-ta
k-usah-upgrade-ke-5g-cuma-buat-youtube - AmazonWebServices. (n.d.). What is 5G? Retrieved from
https://aws.amazon.com/id/what-is/5g/ - Narasi TV. (2023). Ditanya Soal Koneksi 5G, Menkominfo: Ngapain Nonton YouTube
Kenceng-kenceng. Retrieved from
https://narasi.tv/read/narasi-daily/ditanya-soal-koneksi-5g-menkominfo-ngapain-nonton
youtube-kenceng-kenceng - Indonesia Baik. (2022). Mengukur Manfaat 5G Bagi Indonesia. Retrieved from
https://indonesiabaik.id/infografis/mengukur-manfaat-5g-bagi-indonesia - Antara News. (2023). Menkominfo: Pemimpin Digital Miliki Kemampuan Adaptasi dan
Kecerdasan. Retrieved from
https://www.antaranews.com/berita/3815763/menkominfo-pemimpin-digital-miliki-kema
mpuan-adaptasi-dan-kecerdasan - Imandiri. (2020). Melihat 5G dan Keamanannya di 2020. Retrieved from
https://www.imandiri.id/melihat-5g-dan-keamanannya-di-2020/ - KOMINFO.(2023). Percepat Implementasi 5G untuk Tingkatkan PDB Nasional.
Retrieved from
https://www.kominfo.go.id/content/detail/49988/siaran-pers-no-126hmkominfo072023-te
ntang-percepat-implementasi-5g-untuk-tingkatkan-pdb-nasional/0/siaran_per