ChatGPT: Apa itu dan seberapa besar dampaknya?
ChatGPT merupakan sebuah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence yang dapat menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan kompleks yang ditanyakan oleh user. ChatGPT sendiri dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan user dengan natural, seolah-olah kita sedang berbicara dengan seorang manusia. Hal ini dikarenakan ChatGPT memiliki format dialog yang unik jika dibandingkan dengan chatbot lain yang sudah ada. Dalam lima hari semenjak ChatGPT dibuka untuk umum, sudah ada satu juta pengguna yang melakukan registrasi untuk menggunakan kecerdasan buatan ini.
ChatGPT dibuat oleh OpenAI, sebuah perusahaan yang berbasis di San Fransisco. OpenAI sendiri merupakan sebuah perusahaan yang berfokus pada pembuatan, pengembangan dan penyebaran kecerdasan buatan. Beberapa kontribusi yang dibuat oleh OpenAI dalam bidang kecerdasan buatan adalah DALL-E 2, OpenAI Codex dan Multimodal Neurons in Artificial Neural Networks.
Bagaimana ChatGPT bekerja?
ChatGPT dibuat berdasarkan GPT-3.5. GPT yang merupakan singkatan dari Generative Pre-Trained Transformer, merupakan sebuah model autoregressive yang menggunakan deep learning untuk menciptakan sebuah text seolah-olah dibuat oleh manusia. Kecerdsan buatan ini juga ditambah dengan Reinforcement Leaning with Human Feedback (RLHF), di mana kecerdasan buatan ini akan melakukan training tambahan dengan menerima masukan dari manusia. Melalui masukan ini, ChatGPT akan belajar untuk mengikuti arahan dari masukan itu dan memberikan respon yang sesuai dan memuaskan bagi manusia.
ChatGPT sendiri merupakan sebuah Large Language Mode(LLM). Large Language Model biasanya dilatih dengan jumlah data yang besar untuk dapat memprediksi kata yang tepat dan akurat untuk digunakan dalam sebuah kalimat. Semakin besar data yang digunakan, semakin meningkat juga kemampuan dari Language Model. Dengan ini, ChatGPT dapat menuliskan sebuah paragraf atau bahkan sehalaman teks tentang sebuah topik. Namun, LLM memiliki sebuah batasan, mereka tidak selalu mengerti apa yang manusia inginkan. Mereka bisa memberikan jawaban yang kurang tepat atau bahkan tidak jelas. Di sinilah RLHF mengambil peran untuk membantu ChatGPT mengerti respon seperti apa yang tepat bagi manusia.
Bagaimana ChatGPT dilatih?
GPT 3.5 dilatih dengan data dalam skala besar tentang code dan informasi dari internet, termasuk dari diskusi Reddit untuk membantu ChatGPT mengerti dialog antar manusia dan memiliki gaya ketikan yang mirip seperti manusia. Selain data tersebut, ChatGPT juga dilatih dengan masukan manusia atau Human Feedback. Dengan pelatihan ini, ChatGPT dapat mengerti respon seperti apa yang diharapkan manusia ketika memberikan pertanyaan. Karena dua hal inilah, ChatGPT merupakan sebuah chatbot unik yang dapat memberikan respon atau jawaban yang membantu, tidak menyakiti dan tepat bagi manusia.
Meski begitu, ada beberapa batasan pada ChatGPT. ChatGPT membatasi respon dan pertanyaan yang kasar atau toxic. Kualitas jawaban yang diberikan ChatGPT tergantung kepada pertanyaan dan arahan yang diberikan oleh user ketika berinteraksi. Jawaban yang diberikan ChatGPT sendiri tidak selalu benar, bahkan benar-benar salah. Meski jawaban yang diberikan terkesan benar dan sistematis, tetapi bisa saja jawaban yang diberikan kurang tepat atau sangat salah.
Apa dampak dari ChatGPT?
Kehadiran ChatGPT memiliki dampak yang cukup besar. Beberapa di antaranya adalah:
- Web3
- Software Engineering
- Customer service
ChatGPT memiliki fitur AI Code Writer yang membantu para pengguna untuk menemukan bug atau membuat sebuah bagian code dengan mudah. Meski begitu fitur ini belum sempurna karena ChatGPT masih sering memberikan code yang salah ketika membuat program kompleks. Namun, beberapa code sederhana dapat kita buat dengan bantuan ChatGPT. Dengan begitu Software Engineer dapat menggunakan ChatGPT untuk mempermudah pekerjaan mereka.
Web3 merujuk kepada sebuah ide pada generasi baru world wide web yang menggabungkan konsep desentralisasi, teknologi blokchain dan ekonomi berbasis token. Dengan bantuan kecerdasan buatan seperti ChatGPT, kecerdasan buatan dapat mengambil peran besar dalam mewujudkan web3. Meski kecerdasan buatan memiliki banyak batasan, tetapi kecerdasan buatan dapat menganalisa kelemahan dalam sistem web3 lebih efektif dari manusia.
ChatGPT memilki respon yang manusiawi, sehingga dapat digunakan sebagai customer service. Melalui kecerdasan buatan seperti ChatGPT, pelanggan akan dapat dibantu dengan cukup efisien dalam menyelesaikan masalah atau kendala yang mereka temui. Dengan kecerdasan buatan, perusahaan dapat memotong anggaran mereka, sehingga dapat memilki keuntungan yang lebih.
Meski ChatGPT memiliki berbagai kelebihan, tetapi kecerdasan buatan yang satu ini juga memilki banyak kekurangan dan batasan. Meski akan ada berbagai pekerjaan yang berkurang akibat peningkatan kemampuan kecerdasan buatan, tidak dapat dipungkiri bahwa kecerdasan buatan dapat membantu manusia. Tugas kita adalah untuk menggunakan kecerdasan buatan ini seefektif mungkin agar dapat menguntungkan manusia.
Daftar Pustaka
- Clark, S. (2023, January 3). CHATGPT’s impact on customer experience and marketing. CMSWire.com. Retrieved January 14, 2023, from https://www.cmswire.com/customer-experience/chatgpts-impact-on-customer-experience-and-marketing/
- Montti, R. (2023, January 14). What is CHATGPT and how can you use it? Search Engine Journal. Retrieved January 14, 2023, from https://www.searchenginejournal.com/what-is-chatgpt/473664/#close
- OpenAI. (2020, September 2). About OpenAI. OpenAI. Retrieved January 14, 2023, from https://openai.com/about/
- OpenAI. (2023, January 6). CHATGPT: Optimizing language models for dialogue. OpenAI. Retrieved January 14, 2023, from https://openai.com/blog/chatgpt/
- Spencer, M. (2022, December 5). What is GPT-3.5? What is GPT-3.5? – by Michael Spencer. Retrieved January 14, 2023, from https://aisupremacy.substack.com/p/what-is-gpt-35
- Zulhusni, M. (2022, December 15). Where does chatgpt go from here? the impact of the AI chatbot on the internet and online security. Tech Wire Asia. Retrieved January 14, 2023, from https://techwireasia.com/2022/12/where-does-chatgpt-go-from-here-the-impact-of-the-ai-chatbot-on-the-internet-and-online-security/
- Penulis: Effel Zefanya Shuban, Nathan Sidharta
- Editor: Faiz Arya Rabbani, Nicholas Nathaniel