Penggunaan Lean UX dalam User Experience Design

Sekarang ini, teknologi telah meningkat sangat tinggi dalam tingkatan developmentnya. Informasi menjadi sangat mudah untuk diakses dan dicari. Dengan hanya menggunakan platform website, kita dapat menjelajah ke dalam dunia informasi teknologi yang diinginkan. Akan tetapi, apa yang membuat kita tertarik untuk melihat suatu situs web tertentu dan menghabiskan berjam-jam tanpa disadari tentang hal itu? Apa yang memuat situs web ini menonjol dan menarik? Tentu saja, jawaban nya adalah penggunaan User Experience (UX) Design yang lebih baik dan menarik. 

User Experience (UX) Design itu sendiri merupakan seperangkat teknologi yang meningkatkan kepuasan pengguna dengan meningkatkan User Experience dan konsep yang terkait dengan interaksi manusia dan komputer. User Experience itu sendiri penting karena hal tersebut mencoba untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang positif yang menghubungkan pengguna dengan produk atau merek mereka. Dalam mengimplementasikan User Experience ini perlu adanya metode yang mendukung seperti agile method. Agile method ini memiliki banyak sekali metode yang bisa digunakan. Tentunya pada User Experience, penggunaan metode Lean UX sangatlah cocok.

Lean UX merupakan proses iteratif siklus dari konsep, prototype, validasi internal, uji dengan user, dan belajar dari perilaku pengguna. Hal ini memungkinkan kita untuk pergi melalui fase desain jauh lebih cepat, dan yang lebih penting, untuk bekerja lebih cerdas. Pada umpan balik awal dari penelitian dan pengujian pengguna berarti meningkatkan keputusan desain secara keseluruhan. Adapun terdapat tujuh prinsip dari lean ini, yaitu menghilangkan hal-hal yang tidak perlu, cepat penyampaiannya, tidak mengambil keputusan tanpa data pendukung, aktif berkomunikasi, mengoptimalkan upstream dan downstream, menciptakan kualitas, dan memelihara serta mendorong pembangunan. Setelah itu barulah dilanjutkan dengan pembuatan prototype design. Pembuatan prototype design ini memungkinkan desainer untuk membuat hubungan mendalam dengan user melalui apa saja yang mereka alami dalam menggunakan produk atau sistem web yang sedang dirancang, dan perbaikan apa yang dapat dilakukan dari sudut pandang user.

Berdasarkan cara kerja dari Lean UX, proses ini terbukti dapat membuat pekerjaan tim menjadi lebih cepat dan efisien, hemat biaya, serta terpusat pada user. Lean UX memungkinkan tim untuk mendapatkan feedback dari user lebih cepat. Hal ini membuat tim menjadi lebih cepat membangun sistem yang sesuai dengan kemauan user. Lean UX juga berorientasi pada data yang didapat dari user sehingga keputusan yang diambil lebih tepat dan kualitas sistem yang dibangun jauh lebih baik.

 

DAFTAR PUSTAKA

  • 2019.Orlando Putra and A. Setiawan, “The Importance of User Experience Analysis in the Design of an Education Information System Application,” BIS-HESS, 2019. [Online]. Available: https://wearesocial.com/blog/2019/01/digital-2019-
  • 10.D. Sabukunze and A. Arakaza, “User Experience Analysis on Mobile Application Design Using User Experience Questionnaire,” Indonesian Journal of Information Systems, pp. 15–26, Aug. 2021, doi: 10.24002/ijis.v4i1.4646. 
  • 1.Trisminingsih and D. Nurliaputri, “User Experience Design of Task-Management Application for Plantation Supervisor Using Lean UX.” 
  • Jeff Gothelf and Josh Seiden, Lean UX: Applying Lean Principles to Improve User Experience. 2013

  • Penulis: Rachel Onyx Sukianto, Hanny Wijaya
  • Editor: Fisalma Maradita, Marcello Yoel Christianus