Dunia Bersiap Menyambut Era 6G Sementara 5G Masih Panas: Apa yang Harus Kita Tahu?
Sumber: https://www.mdpi.com/sensors/sensors-23-07528/article_deploy/html/images/sensors-23-07528-g001.png
Pada saat banyak dari kita, terutama di kota-kota besar seperti Bandung, baru mulai menikmati kecepatan dan latensi rendah jaringan 5G, para peneliti dan insinyur di seluruh dunia telah melangkah jauh ke depan. Mungkin terdengar mengejutkan, tetapi penelitian awal tentang teknologi 6G sedang dilakukan. Jaringan generasi keenam ini dimaksudkan untuk menjadi kemajuan kuantum yang akan menyatukan dunia digital, biologis, dan fisik secara mulus. Bukan hanya peningkatan kecepatan dari 5G. Jika 5G menjanjikan kecepatan Gigabits-per-detik (Gbps), 6G menargetkan kecepatan Terabits-per-detik (Tbps) dengan tingkat latensi hampir nol. Ini memungkinkan aplikasi yang saat ini masih terdengar seperti fiksi ilmiah.
Pengembangan 6G berfokus pada perannya sebagai jaringan “AI-Native“, yang berarti bahwa AI tidak lagi hanya aplikasi yang berjalan di atas jaringan, tetapi menjadi bagian inti dari manajemen dan optimalisasi jaringan. Karena jaringan 6G akan menghubungkan triliunan perangkat, seperti sensor nano, kendaraan otonom, dan antarmuka otak-komputer, kecerdasan buatan akan bertanggung jawab untuk mengatur lalu lintas data, memprediksi kebutuhan jaringan, dan bahkan memperbaiki dirinya sendiri secara otonom. Riset yang dimulai sejak dini ini sangat penting untuk memastikan bahwa Indonesia tidak tertinggal dalam persaingan teknologi global, mempersiapkan talenta, dan berpartisipasi dalam standardisasi teknologi yang akan membentuk dekade mendatang.
Apa hasil nyata dari era 6G bagi kita, terutama dalam pembentukan “Smart Cities 6G“? Bayangkan Unmanned Aerial Vehicles (drone) yang tidak hanya mengirimkan paket, tetapi juga menyiarkan data pemetaan kota secara real-time yang dapat diakses melalui AR & VR yang imersif untuk perencanaan tata kota atau respons bencana. Di kota pintar ini, transaksi data yang aman antar miliaran perangkat akan dijamin oleh teknologi Blockchain, sementara pemrosesan informasi super cepat di lokasi terdekat difasilitasi oleh Mobile Edge Computing untuk respons instan. Lebih jauh lagi, seluruh komunikasi data vital akan dilindungi oleh sistem keamanan masa depan melalui Quantum Communications.
Jadi, research 6G yang telah dimulai di berbagai tempat di seluruh dunia, bukanlah kompetisi untuk meningkatkan kecepatan internet. Ini adalah upaya penting untuk merevitalisasi cara kita berinteraksi dengan dunia digital, di mana AI merupakan inti dari konektivitas. Di dekade mendatang, masyarakat yang sepenuhnya terintegrasi, cerdas, dan responsif akan dibangun melalui teknologi yang saat ini dikembangkan di laboratorium.
Sumber:
- https://bte-sby.telkomuniversity.ac.id/6g-masa-depan-telekomunikasi-super-cerdas-dan-ultra-cepat/
- https://puskarsa.uma.ac.id/2025/05/06/perkembangan-jaringan-6g-masa-depan-konektivitas-global/
- https://satelit360.com/2025/06/24/revolusi-generasi-baru-teknologi-6g-mendekat/
