Coding, Error dan Burnout: Cerita Mahasiswa Computer Science
“Programnya error lagi, deadline besok, tapi mata udah ga bisa diajak kerjasama. Welcome to the life of a Computer Science student.”
Kalimat ini mungkin sudah relate banget sama anak Computer Science, apalagi yang sering dibilang jago ngoding. Tapi dibalik itu semua, ada sisi yang jarang banget dibahas: burnout.
Kenapa Burnout Sering Terjadi?
Banyak artikel populer yang menyatakan bahwa mahasiswa Computer science itu rentan burnout. Alasan terjadinya ada beberapa
- Coding membutuhkan konsentrasi tinggi.
Menuliskan kode melibatkan logika, pemecahan masalah, dan konsentrasi penuh. Error kecil aja mungkin menghabiskan berjam-jam untuk debugging, yang secara mental sangat menguras energi. - Gaya hidup sedentary / kurang aktif
Duduk berjam-jam didepan komputer atau laptop bisa membuat tubuh cepat lelah. Lama-lama, ini dapat memicu kebiasaan buruk lain, seperti kurang olahraga, snacking berlebihan, pola tidur yang berantakan, dan lainnya.
- Trial-and-Error yang melelahkan
Coding sendiri mirip seperti percobaan yang sering gagal. Karena hal ini, otak bisa mengasosiasikan “ngoding” dengan perasaan gagal, membuat motivasi cepat menurun.
- Salah satu alasan utamanya adalah karena coding itu sangat membutuhkan penalaran dan konsentrasi. Ini sendiri aja bisa menguras mental banget. Belum lagi kalau ada error, debugging bisa makan waktu berjam-jam.
Gimana Cara Menghindarinya?
Untuk menghindari burnout sepenuhnya memanglah sulit, namun kita menguranginya dengan beberapa cara sederhana:
- Atur waktu dengan bijak. Memanfaatkan teknik Pomodoro (25 menit fokus, 5 menit istirahat) bisa menjadi pilihan agar otak tidak terlalu jenuh.
- Istirahat dan olahraga. Jalan sebentar, stretching, atau sekedar rehat tanpa gadget aja bisa membantu otak menjadi lebih segar.
- Bangun support system. Diskusi bareng teman atau komunitas bisa membantu kamu mendapat ilmu baru dan membangun insight. Ingat, kamu tidak sendirian di siklus error-deadline ini.
- Cari aktivitas lain diluar coding. Melakukan hal-hal diluar coding, seperti Seminar, Workshop, atau hobi baru juga bisa memberi inspirasi baru.
Life of a Computer Science student pasti tidak akan jauh dari error, deadline, dan code yang tidak sempurna. Namun, burnout bukanlah sesuatu yang bisa dianggap normal. Dengan manajemen waktu dan lingkungan yang suportif, perjalanan kuliah bisa tetap dijalani tanpa kehilangan semangat.
References
