Seberapa Aman Blockchain dalam Menjaga Keamanan Bisnis?

sumber: https://pin.it/6jgUiC27C

Blockchain adalah teknologi yang memungkinkan transaksi dicatat secara terdesentralisasi tanpa memerlukan otoritas pusat. Setiap transaksi yang terjadi di jaringan blockchain dicatat dalam blok terenkripsi dan terhubung ke blok sebelumnya, membentuk rantai data yang tidak dapat diubah. Blockchain telah muncul sebagai teknologi revolusioner yang menjanjikan keamanan, transparansi, dan efisiensi dalam berbagai aspek bisnis. Dengan kemampuannya untuk menyimpan data dalam bentuk terdesentralisasi dan terenkripsi, blockchain menawarkan solusi keamanan yang kuat.

 

Bagaimana cara kerja blockchain?

  1. Merekam informasi

Usai transaksi adalah melalui blok. Blok data dapat merekam informasi pilihan tentang barang yang diperdagangkan.

  1. Blok selalu terhubung

Blok pertama dengan blok yang lain akan saling terhubung. Blok-blok ini membentuk rantai data saat aset berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain atau kepemilikan berpindah tangan.

  1. Transaksi tidak dapat diubah

Transaksi terkunci dengan rantai yang tidak bisa diubah. Setiap blok tambahan atau catatan baru bisa memperkuat verifikasi blok sebelumnya dan mempengaruhi seluruh blockchain.

Cara kerja blockchain ini menghilangkan kemungkinan gangguan oleh pelaku kejahatan dan membuat buku besar transaksi yang dilakukan dapat dipercayai. Kuatnya blockchain ditegaskan pula dalam jurnal berjudul Journal of Cryptography: How to Time-Stamp a Digital Document pada tahun 1991 oleh Stuart Haber dan W. Scott Stornetta.

Teknologi tersebut dikenal dengan kemampuannya dalam memberikan transparansi, keamanan, dan integritas data yang tinggi. Berikut adalah beberapa aspek yang membuat blockchain aman:

  1. Desentralisasi

Blockchain beroperasi pada jaringan yang tidak ada titik pusat yang dapat diserang. Setiap node dalam jaringan memiliki salinan lengkap dari blockchain. Serangan pada satu node tidak akan mempengaruhi seluruh jaringan, karena data disebarkan di banyak komputer.

  1. Kriptografi

Blockchain menggunakan teknik kriptografi untuk mengamankan data. Setiap blok berisi hash kriptografi dari blok sebelumnya, transaksi yang valid, dan nonce yang digunakan dalam proses penambangan. Mengubah data dalam satu blok akan memerlukan perubahan di semua blok berikutnya, yang hampir mustahil dilakukan tanpa terdeteksi

  1. Immutability

Setelah data ditambahkan ke blockchain, data tersebut tidak dapat diubah atau dihapus. Hal ini mencegah manipulasi data dan memastikan integritas informasi yang disimpan.

  1. Transparansi dan Verifikasi Publik

Transaksi di blockchain dapat dilihat oleh semua peserta jaringan, memungkinkan transparansi penuh. Pengguna dapat memverifikasi sendiri transaksi yang terjadi, yang mengurangi kemungkinan penipuan 

Meskipun menawarkan berbagai manfaat keamanan, tantangan, dan ancaman terus berkembang seiring dengan adopsi yang semakin meluas. Masa depan keamanan blockchain dalam dunia bisnis akan bergantung pada beberapa faktor kunci, termasuk inovasi teknologi, regulasi, dan best practice yang terus berkembang.

Inovasi teknologi:

  1. Quantum-Resistant Cryptography: Komputasi kuantum menimbulkan ancaman potensial terhadap algoritma kriptografi yang saat ini digunakan dalam blockchain. Pengembangan algoritma kriptografi yang tahan terhadap serangan kuantum akan menjadi prioritas untuk memastikan keamanan jangka panjang.
  2. Sharding dan Scalability: Peningkatan skalabilitas melalui teknik seperti sharding dapat membantu mengurangi resiko serangan 51% dengan membagi jaringan menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, sehingga mempersulit kontrol mayoritas oleh satu entitas.
  3. Zero-Knowledge Proofs (ZKPs): ZKPs memungkinkan verifikasi transaksi tanpa mengungkapkan data yang mendasarinya, meningkatkan privasi dan keamanan tanpa mengorbankan transparansi.

 

Best-practice untuk keamanan bisnis

  1. Penggunaan kunci yang lebih baik: implementasi sistem manajemen kunci yang lebih aman dan user-friendly, seperti dompet perangkat keras atau solusi multi-signature, akan membantu melindungi aset digital.
  2. Audit dan verifikasi kode: rutin melakukan audit kode dan peninjauan keamanan terhadap smart contract dan aplikasi blockchain untuk mendeteksi dan memperbaiki kerentanan sebelum dieksploitasi.
  3. Edukasi dan pelatihan: mengedukasi karyawan dan pengguna tentang pentingnya keamanan blockchain dan praktik terbaik dalam pengelolaan kunci serta perlindungan.

 

Berikut beberapa tantangan keamanan dari blockchain

  1. Serangan 51%

Jika satu entitas menguasai lebih dari 50% kekuatan komputasi jaringan, mereka dapat memanipulasi blockchain. Mereka dapat melakukan transaksi ganda dan mencegah transaksi baru untuk divalidasi

  1. Keamanan kunci pribadi

Pengguna blockchain menggunakan kunci pribadi untuk mengakses dana mereka. Jika kunci pribadi hilang, pengguna dapat kehilangan akses ke aset mereka secara permanen

Masa depan keamanan blockchain dalam dunia bisnis sangat menjanjikan, tetapi juga penuh dengan tantangan. Inovasi teknologi akan menjadikan kunci untuk mengatasi ancaman dan memastikan bahwa blockchain dapat digunakan secara aman dan efektif. Dengan pendekatan yang proaktif dan kolaboratif, blockchain memiliki potensi untuk merevolusi berbagai sektXor bisnis, menawarkan keamanan, transparansi, dan efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya.

 

Referensi:

Amazon Web Services. (2023). Apa itu Teknologi Blockchain? Diakses pada: https://aws.amazon.com/id/what-is/blockchain/?aws-products-all.sort-by=item.additionalFields.productNameLowercase&aws-products-all.sort-order=asc

Iskandar. (2023). Seberapa Aman Teknologi Blockchain di Industri Keuangan Digital? Diakses pada: https://www.liputan6.com/tekno/read/5395193/seberapa-aman-teknologi-blockchain-di-industri-keuangan-digital?page=4 

Sulastri. (2024). Apa itu Blockchain? Diakses pada: https://id.cryptonews.com/guides/what-is-blockchain.htm