Sejarah dan Perkembangan Fingerprint Recognition
Fingerprint Recognition atau sidik jari merupakan salah satu verifikasi yang digunakan di banyak bidang, mulai dari kepolisian sampai absensi kantoran. Lalu mengapa fingerprint ini bisa menjadi salah satu pengenal yang paling diandalkan oleh manusia? Ini lah sejarah dan perkembangan dari Fingerprint Recognition.
Sejarahnya dimulai saat bangsa Tionghoa menggunakan sidik jari untuk cap dan juga untuk materai dari arsip arsip penting pada zaman Tionghoa kuno. Di abad ke 14, baru Persia mulai menggunakannya di arsip arsip penting karena dianalisa tidak ada sidik jari yang sama dari setiap orang. Dari dasar tersebut lah akhirnya Marcello Malpighi, professor di Bologna, Italia , akhirnya menemukan adanya struktur jari jari yang unik yaitu ada pola yang berbeda dari setiap orang. Ia menamainya Malpighi layer seperti namanya. Di tahun 1856, seorang bangsawan Inggris yang sedang di India menemukan ide untuk akhirnya menggunakan sidik jari untuk mengidentifikasi seseorang karena ada kejadian dimana ada yang meniru semua tanda tangan miliknya. Di tahun 1880, akhirnya ada yang menggunakan sidik jari di Amerika yaitu Gilbert Thompson yang menggunakannya di arsip US Geological Survey. Di tahun 1892, ada kasus yang dapat dibuktikan dengan penggunaan sidik jari, dimana pembunuhan 2 anak dapat diselesaikan karena ditemukannya sidik jarinya di pintu kamar korban. Di tahun 1901, baru Henry Classification System diterbitkan untuk Inggris dan juga Wales, sebuah panduan untuk criminal identification sampai pada saat ini. Dari tahun 1999 sampai saat ini sudah lebih dari 33 miliar sidik jari yang selalu unik dan digunakan di banyak aspek kehidupan kita sekarang.
Lalu perkembangan apa yang dapat kita rasakan sekarang? Sekarang dengan hanya menyentuh layar / sensor di handphone kita dapat menggunakan sidik jari tersebut untuk berbagai hal. Pada tahun 2013, Apple mencetuskan ide untuk membuka iphone mereka menggunakan sidik jari, hingga saat ini hampir semua smartphone punya fitur untuk membuka dirinya dengan sidik jari kita. Saat ini, hampir semua pembayaran digital akan menggunakan sidik jari kita untuk mengkonfirmasi bahwa yang melakukan pembayaran adalah diri kita sendiri.
Perkembangan pengenalan sidik jari makin melaju sebagai salah satu biometrik yang diandalkan oleh kita semua, lalu kedepannya akan mungkin seperti apa perkembangan dari sidik jari ini. Karena sekarang sudah adanya face recognition yang dibilang lebih akurat dan lebih nyaman untuk user, maka kemungkinan besar sidik jari akan digantikan dengan pengenalan wajah. Sementara itu, biometrik akan digunakan untuk mengakses riwayat kesehatan kita, akses keuangan perbankan kita dan mungkin untuk keamanan rumah tangga kita (tidak asing karena smart home yang sudah ada saat ini).
Indonesia sudah mulai menggunakan sidik jari di E-KTP. Bakal digunakan dimana lagi ya sidik jari di Indonesia? Ikuti terus perkembangan biometrik terutama penggunaan sidik jari di Indonesia!
DAFTAR PUSTAKA
- https://www.onin.com/fp/fphistory.html
- https://www.biometricupdate.com/201802/history-of-biometrics-2
- http://www.di-srv.unisa.it/~ads/corso-security/www/CORSO-9900/biometria/HistoryF.htm
- https://www.asliri.id/2018/10/04/sejarah-dan-perkembangan-biometrik-di-indonesia/
- Penulis : Ethan Elnathan Mathias
- Editor : Cecilia Valenda, Marcello Yoel Christianus